Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menhan Ryamizard: Stop Pelonco, Nggak Ada Gunanya!

Kompas.com - 19/07/2019, 12:29 WIB
Diamanty Meiliana

Editor

Sumber Antara

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu mengharapkan tidak ada lagi perpeloncoan bagi mahasiswa yang baru masuk di universitas, namun berikan pendidikan bela negara dan Pancasila.

"Itu lebih bagus daripada dipitakin rambut, pelonco. Nggak ada gunanya. Lucu-lucu aja yang ketawa kan seniornya. Yang dipelonco itu manyun aja. Sudah dipelontos, digebukin lagi," kata Ryamizard dalam sambutannya dalam Pembekalan kepada Komandan Lembaga Pendidikan (Danlemdik) TNI dan Kakanwil Kemhan, di Kantor Kemhan, Jakarta, Jumat (19/7/2019), dikutip dari Antara.

Baca juga: Bukan Perploncoan, 3 Kegiatan Ini Akan Dilakukan Selama MPLS

Pembekalan diikuti 62 Pejabat Danlemdik di lingkungan TNI dan juga 34 Pejabat Kakanwil Kemhan itu terkait dengan penyelenggaraan Pendidikan Kesadaran Bela Negara (PKBN) bagi mahasiswa baru yang dilakukan pada Agustus 2019.

Kegiatan pembekalan ini diselenggarakan dalam rangka menyatukan pandangan guna diperoleh konsep, sistem dan metode serta pemahaman yang sama, sehingga penyelenggaraan Pendidikan Kesadaran Bela Negara (PKBN) bagi mahasiswa baru di universitas yang dilaksanakan oleh Lemdik TNI dapat berjalan sesuai dengan sasaran yang ingin dicapai.

Baca juga: Atlet Renang SEA Games Diplonco

Pembekalan juga mengundang tiga pembicara sebagai narasumber yakni Rektor UPN Yogyakarta, Kapusdiklat Bela Negara Badiklat Kemhan dan Danrindam III/Siliwangi. Hadir pula para Danlemdik di lingkungan TNI serta pejabat eselon I dan II Kemhan.

Menurut mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) ini, ada beberapa hal penting yang harus diajarkan para Danlemdik dalam PKBM tersebut, yakni pembekalan bela negara, Pancasila, UUD 1945, dan Pemahaman Hukum.

"Kalau SD, kelas 1 hafalin dulu Pancasila. Kalau SMA, apalagi mahasiswa harus tahu Pancasila nomor satu. Kalau pemersatu pecah, bangsanya pecah. Kalau pemersatu hilang, bangsa ini sirna," ucap Ryamizard.

Baca juga: Ketimbang Perploncoan, Mending Bikin Bazar

Dalam kesempatan itu, Ryamizard meminta adanya pengenalan tentang keterampilan pramuka karena ada keterampilan tertentu dalam pramuka yang dapat berguna dalam kehidupan.

"Jadi kalau yang di luar itu kayak Pramuka. Bencana alam harus tahu apa gejalanya. Harus lari keluar (gempa), bukan sembunyi di balik sini. Dia bahkan bantu orang karena dia tahu bela negara," ucapnya.

Sebagaimana diketahui bahwa dalam rangka penyelenggaraan PKBN bagi generasi muda terutama mahasiswa, Kemhan telah melakukan kerja sama dengan Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) yang diformalkan dalam bentuk Kesepakatan Bersama antara Menteri Pertahanan dengan Menteri Ristek dan Pendidikan Tinggi pada 6 Agustus 2015.

Baca juga: Mendikbud: Tidak Boleh Ada Perpeloncoan di Sekolah

Selanjutnya untuk mengakselerasi penyelenggaraan PKBN bagi mahasiswa, Kemhan juga telah menyelenggarakan Rapat Koordinasi dengan Pimpinan Universitas/Institut/Sekolah Tinggi dan Politeknik serta Lembaga Layanan Perguruan Tinggi pada tanggal 25 Juli 2017.

Dari hasil Rakor tersebut bahwa PKBN bagi mahasiswa yang bertujuan untuk membangun karakter dan jati diri bangsa yang memiliki jiwa nasionalisme dan patriotisme serta kesetiaan kepada ideologi Pancasila diselenggarakan melalui kegiatan Pengenalan Kampus bagi mahasiswa baru di setiap Perguruan Tinggi.

Dalam pelaksanaannya, setiap perguruan tinggi dapat bekerja sama dan bersinergi dengan seluruh Lembaga Pendidikan TNI yang berada di wilayahnya, sehingga penyelenggaraan PKBN bagi mahasiswa baru dapat berjalan secara efisien, efektif dan berkualitas serta sesuai dengan sasaran yang ingin dicapai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

CSIS: Pemilu 2024 Hasilkan Anggota DPR Muda Paling Minim Sepanjang Sejarah Sejak 1999

CSIS: Pemilu 2024 Hasilkan Anggota DPR Muda Paling Minim Sepanjang Sejarah Sejak 1999

Nasional
PPATK Koordinasi ke Kejagung Terkait Aliran Dana Harvey Moeis di Kasus Korupsi Timah

PPATK Koordinasi ke Kejagung Terkait Aliran Dana Harvey Moeis di Kasus Korupsi Timah

Nasional
Prabowo-Titiek Soeharto Hadiri Acara Ulang Tahun Istri Wismoyo Arismunandar, Ada Wiranto-Hendropriyono

Prabowo-Titiek Soeharto Hadiri Acara Ulang Tahun Istri Wismoyo Arismunandar, Ada Wiranto-Hendropriyono

Nasional
Banyak Catatan, DPR Dorong Revisi UU Pemilu Awal Periode 2024-2029

Banyak Catatan, DPR Dorong Revisi UU Pemilu Awal Periode 2024-2029

Nasional
Pakar Ragu UU Lembaga Kepresidenan Terwujud jika Tak Ada Oposisi

Pakar Ragu UU Lembaga Kepresidenan Terwujud jika Tak Ada Oposisi

Nasional
Istana Sebut Pertemuan Jokowi dan Prabowo-Gibran Semalam Atas Inisiatif Prabowo

Istana Sebut Pertemuan Jokowi dan Prabowo-Gibran Semalam Atas Inisiatif Prabowo

Nasional
Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Saat Bertemu Prabowo Semalam

Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Saat Bertemu Prabowo Semalam

Nasional
Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Nasional
CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

Nasional
Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

Nasional
Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Nasional
Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Nasional
Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Nasional
Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com