Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mantan Ketua Panwaslu Jadi Saksi Berkarya di Sidang MK, Bawaslu Keberatan

Kompas.com - 25/07/2019, 15:30 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Ketua Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kecamatan Gunung Sitoli, Sumatra Utara, bersaksi untuk Partai Berkarya dalam sidang Mahkamah Konstitusi (MK), Kamis (25/7/2019).

Perkara ini dimohonkan Partai Berkarya yang menyoal peristiwa kebakaran di Kantor Kecamatan Gunung Sitoli saat rekapitulasi suara pemilu DPRD Kota belum selesai.

"Sekarang (saksi) yang ketiga Pak Martinus Gea, waktu (pemungutan suara) itu jadi apa Pak Martinus?" Tanya Hakim Arief Hidayat di Gedung MK, Jakarta Pusat, Kamis.

"Pada saat itu saya Ketua Panwaslu Kecamatan Gunung Sitoli," jawab Martinus.

Baca juga: KPU Keberatan Nasdem Hadirkan Saksi Petugas KPPS dalam Sidang MK

Arief mempertanyakan Martinus yang bersedia menjadi saksi Berkarya. Sebab, status Martinus adalah Ketua Panwaslu yang tidak lain bagian dari penyelenggara pemilu.

"Kenapa Ketua Panwaslu berada di situ?" Tanya Arief.

"Saat ini saya bukan sebagai Ketua Panwaslu Kecamatan," Martinus menjawab.

"Karena kenapa? Sudah pensiun?" Tanya Arief lagi.

"Sudah selesai masa kerja, pak," jawab Martinus.

Mendengar jawaban Martinus, Arief malah melemparkan candaan.

"Tapi kan sebetulnya harusnya ikut di sana (Bawaslu) tetep. Yaudah nggak papa ya, daripada nggak diajak ke Jakarta," kelakar Arief.

Martinus dan peserta sidang lainnya tertawa.

Baca juga: Saat Petugas KPPS Bela Nasdem Melawan KPU di MK...

Belum sempat Martinus menyampaikan keterangan, Arief menanyakan ada tidaknya keberatan Bawaslu. Dalam perkara ini, Bawaslu bertindak sebagai pihak pemberi keterangan.

"Jadi ini, Bawaslu keberatan nggak ini mantan anak buahnya kok ada di sana (pihak pemohon)?," Tanya Arief ke Bawaslu.

"Keberatan yang mulia," jawab salah seorang Kuasa Hukum Bawaslu.

Arief mencatat keberatan Bawaslu.

Baca juga: Hakim MK dalam Sidang: Mahkamah Konstitusi Bukan Keranjang Sampah

Menurut dia, keberatan tersebut akan menjadi pertimbangan hakim dalam mengambil putusan perkara kelak.

"Keberatan ya, keberatan dicatat itu. Jadi nanti kita yang menilai karena ada keberatan-keberatan dengan keterangannya nanti gimana," ujar Arief.

Meski Bawaslu keberatan, Martinus tetap diperkenankan memberikan keterangan.

Sidang pun berlanjut. Martinus menyampaikan soal peristiwa kebakaran di kantor Kecamatan Gunung Sitoli yang pada saat itu menghanguskan surat suara yang belum dihitung.

Kompas TV Hingga pendaftaran ditutup pada Senin lalu, sudah ada 63 nama yang melamar sebagai calon anggota Badan Pemeriksa Keuangan periode 2019 hingga 2024. Sejumlah nama yang mendaftar tercatat merupakan elite politik yang sempat mengikuti pileg tetapi tersingkir.<br /> <!--[if !supportLineBreakNewLine]--><br /> <!--[endif]-->
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Nasional
Hasto: Di Tengah Panah 'Money Politic' dan 'Abuse of Power', PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Hasto: Di Tengah Panah "Money Politic" dan "Abuse of Power", PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Nasional
Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Nasional
Ke Kader yang Akan Ikut Pilkada, Megawati: Kalau Bohong, Lebih Baik Tidak Usah

Ke Kader yang Akan Ikut Pilkada, Megawati: Kalau Bohong, Lebih Baik Tidak Usah

Nasional
Hakim: Hinaan Rocky Gerung Bukan ke Pribadi Jokowi, tetapi kepada Kebijakan

Hakim: Hinaan Rocky Gerung Bukan ke Pribadi Jokowi, tetapi kepada Kebijakan

Nasional
Belum Putuskan Maju Pilkada di Mana, Kaesang: Lihat Dinamika Politik

Belum Putuskan Maju Pilkada di Mana, Kaesang: Lihat Dinamika Politik

Nasional
Jokowi Bakal Diberi Posisi Terhormat, PDI-P: Untuk Urusan Begitu, Golkar Paling Sigap

Jokowi Bakal Diberi Posisi Terhormat, PDI-P: Untuk Urusan Begitu, Golkar Paling Sigap

Nasional
PPP Jadi Partai yang Gugat Sengketa Pileg 2024 Terbanyak

PPP Jadi Partai yang Gugat Sengketa Pileg 2024 Terbanyak

Nasional
Wapres Doakan Timnas Indonesia Melaju ke Final Piala Asia U23

Wapres Doakan Timnas Indonesia Melaju ke Final Piala Asia U23

Nasional
Ada 297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Pengacara dari 8 Firma Hukum

Ada 297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Pengacara dari 8 Firma Hukum

Nasional
Novel Baswedan dkk Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK, Dianggap Rintangi Pemeriksaan Etik

Novel Baswedan dkk Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK, Dianggap Rintangi Pemeriksaan Etik

Nasional
Kumpulkan Seluruh Kader PDI-P Persiapan Pilkada, Megawati: Semangat Kita Tak Pernah Pudar

Kumpulkan Seluruh Kader PDI-P Persiapan Pilkada, Megawati: Semangat Kita Tak Pernah Pudar

Nasional
Indonesia U-23 Kalahkan Korsel, Wapres: Kita Gembira Sekali

Indonesia U-23 Kalahkan Korsel, Wapres: Kita Gembira Sekali

Nasional
Jokowi Tunjuk Luhut Jadi Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional

Jokowi Tunjuk Luhut Jadi Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional

Nasional
Di Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional, Fahira Idris Sebut Indonesia Perlu Jadi Negara Tangguh Bencana

Di Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional, Fahira Idris Sebut Indonesia Perlu Jadi Negara Tangguh Bencana

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com