JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua DPR RI sekaligus Wakil Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Utut Adianto akan mengusulkan kepada partainya untuk menunjuk Puan Maharani sebagai Ketua DPR RI periode 2019-2024.
"Kalau ditanya (Ketua Umum PDI-P), saya akan usulkan Puan Maharani. Tapi saya belum ditanya," ujar Utut saat dijumpai di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (19/7/2019).
Utut melanjutkan, Puan merupakan sosok yang layak memimpin lembaga wakil rakyat. Sebab, putri Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri itu memiliki pengalaman yang cukup lengkap, baik di bidang politik maupun di pemerintahan.
Baca juga: Puan Maharani Tak Hadiri Rakernas PDI-P
Tercatat, Puan pernah berorganisasi di Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), kemudian pernah menjabat sebagai Ketua Fraksi PDI-P di DPR RI tahun 2012-2014. Di DPR, Puan juga berada di Komisi VI yang mengawasi BUMN, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah.
Selain itu, Puan juga anggota badan kelengkapan dewan BKSAP (Badan Kerjasama Antar Parlemen) dan saat ini menjadi Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan.
"Kan sekarang beliau terpilih lagi (menjadi anggota DPR). Inilah saatnya beliau memimpin lembaga tinggi negara, kemarin kan jadi menteri. Ini pendapat lho ya. Tentu saya sampaikan kalau ditanya," ujar Utut.
Baca juga: Bambang Soesatyo Anggap Puan Maharani Kompeten Jadi Ketua DPR
Diketahui, berdasarkan hasil perolehan suara Pileg 2019, Puan sebagai calon anggota legislatif yang maju untuk dapil Jawa Tengah V memperoleh suara tertinggi, yakni mencapai 404.034 suara, disusul oleh Aria Bima mendapatkan 123.529 suara.
Diberitakan, PDI Perjuangan memang belum membahas secara formal siapa yang akan mengisi kursi Ketua DPR RI periode 2019-2024. Namun, ada bisik-bisik di internal partai berlambang banteng moncong putih. Puan Maharani-lah yang akan duduk di kursi tersebut.
Demikian diungkapkan Wakil Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Erico Sotarduga ketika berbincang dengan wartawan di halaman kediaman Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri, Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (17/5/2019).
"Untuk Ketua DPR, walaupun secara etika masih jauh, di internal kami juga belum ada pembicaraan formal mengenai siapa ketua DPR nanti, tapi non-formalnya kita memang sudah ada berbisik-bisik. Jadi, kalau memang diminta oleh ketua umum pendapat, tapi kami sudah punya masukanlah," ujar Erico.
"Kalau dari sudut internal kami, enggak ada lagi yang lain. Memang beliaulah (Puan Maharani) yang paling tepat dan paling pas," lanjut dia.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.