Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Bisik-bisik di Internal PDI Perjuangan, Puan Maharani Diplot Jadi Ketua DPR RI...

Kompas.com - 18/05/2019, 11:19 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PDI Perjuangan memang belum membahas secara formal siapa yang akan mengisi kursi Ketua DPR RI periode 2019-2024. Namun, ada bisik-bisik di internal partai berlambang banteng moncong putih. Puan Maharani-lah yang akan duduk di kursi tersebut.

Demikian diungkapkan Wakil Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Erico Sotarduga ketika berbincang dengan wartawan di halaman kediaman Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri, Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (17/5/2019).

"Untuk Ketua DPR, walaupun secara etika masih jauh, di internal kami juga belum ada pembicaraan formal mengenai siapa ketua DPR nanti, tapi non-formalnya kita memang sudah ada berbisik-bisik. Jadi, kalau memang diminta oleh ketua umum pendapat, tapi kami sudah punya masukanlah," ujar Erico.

Baca juga: Disebut Jadi Calon Kuat Ketua DPR, Ini Komentar Puan Maharani

"Kalau dari sudut internal kami enggak ada lagi yang lain. Memang beliaulah (Puan Maharani) yang paling tepat dan paling pas," lanjut dia.

Setidaknya ada tiga faktor yang melatari nama Puan. Pertama, pengalaman Puan di dunia politik dinilai sudah cukup menempatkan dirinya menjadi pimpinan di lembaga legislatif.

Kedua, pengalaman tersebut membuat koneksinya luas. Erico mengatakan, Puan memiliki hubungan yang sangat baik dengan hampir seluruh elemen politik Tanah Air.

Baca juga: Bambang Soesatyo Anggap Puan Maharani Kompeten Jadi Ketua DPR

"Ketika beliau menjabat sebagai ketua fraksi, dengan partai2 lain kita pun sangat mudahlah. Begitu juga hubungan relasional dengan Presiden dekat sekali, karena beliau kan masih menterinya sampai sekarang," ujar Erico.

Kedekatan khususnya dengan Presiden Jokowi inilah yang juga dinilai penting. Jika Komisi Pemilihan Umum (KPU) menetapkan Jokowi-Ma'ruf sebagai pemenang Pemilu, maka komunikasi dengan parlemen akan lebih mudah apabila Puan menjadi pimpinannya.

Dampak positifnya, program pemerintah untuk rakyat dapat berjalan mulus tanpa hambatan di Senayan.

Baca juga: Puan Maharani Disebut-sebut Calon Kuat Ketua DPR 2019-2024

Faktor ketiga, yakni kepemimpinan Puan dinilai sudah mumpuni. Meskipun dinilai masih berusia muda, namun determinasinya dalam memutuskan kebijakan-kebijakan politik partai dinilai sudah cukup baik.

"Walaupun beliau masih muda, kami sering meminta masukan. Saat beliau ketua fraksi, beliau banyak memutuskan banyak hal mengenai apapun, baik hubungan dengan partai lain, keputusan-keputusan yang harus dilakukan partai. Di samping itu kan beliau sudah tiga periode menjadi DPP," ujar Erico.

Baca juga: Cak Imin: Puan Maharani Mungkin Jadi Perempuan Pertama yang Jabat Ketua DPR

Meski demikian, Erico berkali-kali mengingatkan, nama Puan baru sebatas bisik-bisik di internal partai.

Semua akan dikembalikan ke mekanisme yang diputuskan oleh Ketua Umum. Proses formal mengenai pimpinan DPR juga akan dibahas usai KPU menetapkan hasil Pemilu 2019.

Kompas TV Puan Maharani memilih untuk menyerahkan posisi Ketua DPR kepada mekanisme partai yang berlaku di Dpp PDI-P. Puan mengaku akan ada pembahasan di internal partai setelah KPU mengumumkan hasil Pemilu. #KetuaDPR #PuanMaharani

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pendiri Mustika Ratu Mooryati Soedibyo Meninggal Dunia di Usia 96 Tahun

Pendiri Mustika Ratu Mooryati Soedibyo Meninggal Dunia di Usia 96 Tahun

Nasional
Sirekap Dipakai Lagi di Pilkada, KPU Siap Sempurnakan Sesuai Saran MK

Sirekap Dipakai Lagi di Pilkada, KPU Siap Sempurnakan Sesuai Saran MK

Nasional
Bongkar Pemerasan SYL, Jaksa KPK Bakal Hadirkan Sespri Sekjen Kementan di Pengadilan

Bongkar Pemerasan SYL, Jaksa KPK Bakal Hadirkan Sespri Sekjen Kementan di Pengadilan

Nasional
MK Minta Sirekap Dikembangkan Lembaga Mandiri, KPU Singgung Kemandirian Penyelenggara Pemilu

MK Minta Sirekap Dikembangkan Lembaga Mandiri, KPU Singgung Kemandirian Penyelenggara Pemilu

Nasional
Pelajaran Berharga Polemik Politisasi Bansos dari Sidang MK

Pelajaran Berharga Polemik Politisasi Bansos dari Sidang MK

Nasional
Prabowo-Gibran Akan Pidato Usai Ditetapkan KPU Hari Ini

Prabowo-Gibran Akan Pidato Usai Ditetapkan KPU Hari Ini

Nasional
Penetapan Prabowo-Gibran Hari Ini, Ganjar: Saya Belum Dapat Undangan

Penetapan Prabowo-Gibran Hari Ini, Ganjar: Saya Belum Dapat Undangan

Nasional
Prabowo-Gibran Sah Jadi Presiden dan Wapres Terpilih, Bakal Dilantik 20 Oktober 2024

Prabowo-Gibran Sah Jadi Presiden dan Wapres Terpilih, Bakal Dilantik 20 Oktober 2024

Nasional
[POPULER NASIONAL] Para Ketum Parpol Kumpul di Rumah Mega | 'Dissenting Opinion' Putusan Sengketa Pilpres Jadi Sejarah

[POPULER NASIONAL] Para Ketum Parpol Kumpul di Rumah Mega | "Dissenting Opinion" Putusan Sengketa Pilpres Jadi Sejarah

Nasional
Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Nasional
Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Nasional
Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Nasional
Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Nasional
PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com