Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Agar Temuan Tak Sepihak, Pansus Angket Minta KPK Penuhi Undangan

Kompas.com - 18/09/2017, 16:33 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Panitia Khusus Hak Angket Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Masinton Pasaribu meminta KPK bersedia hadir datang ke rapat pansus jika diundang.

Hal itu penting guna mengklarifikasi temuan-temuan pansus sebelum pansus menyampaikan rekomendasi di sidang paripurna DPR. Adapun masa akhir kerja pansus adalah 28 September 2017.

"Agar semuanya jelas, terang benderang dan tidak sepihak maka kehadiran KPK menjadi penting untuk memberikan konfirmasi dan klarifikasi terhadap temuan-temuan di hadapan pansus angket," kata Masinton di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (18/9/2017).

Namun, jika KPK tak hadir, pansus tetap akan menyampaikan laporan kerja pada paripurna DPR mendatang. KPK, menurutnya, wajib hadir sesuai amanah Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang KPK, bahwa KPK harus menyampaikan laporan kinerja kepada presiden, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan DPR.

(Baca: Pansus Angket KPK Surati Presiden Jokowi, Ajak Rapat Konsultasi)

"Pun jika KPK tidak berkenan hadir tetap kami hormati. Tapi KPK juga harus menghormati kerja pansus angket DPR RI untuk KPK. Karena kami sudah mengundang," ujarnya.

KPK pada pekan lalu sebetulnya sudah datang ke DPR. Namun, kedatangan KPK dalam rangka Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi III DPR.

Dalam kesempatan tersebut turut hadir anggota-anggota pansus hak angket KPK yang mengklarifikasi sejumlah temuan pansus. Meski begitu, Wakil Ketua Pansus Hak Angket KPK, Taufiqulhadi menilai hal itu belum cukup dan KPK tetap butuh dihadirkan dalam forum rapat pansus.

"Itu lain. Sesuatu yg berbeda. Walaupun yang bertanya adalah sejumlah anggota komisi III dari pansus. Tapi kami menganggap sesuatu yang berbeda. Itu kan normatif saja," kata Taufiqulhadi.

Kompas TV Kewenangan Penyadapan KPK Kembali Dipertanyakan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Kepada Polri, Puan: Berantas Segera Para Bandar Judi 'Online'

Kepada Polri, Puan: Berantas Segera Para Bandar Judi "Online"

Nasional
Ketua KPK Akui PR Besar Penggantinya Koordinasi dengan Polri dan Kejagung jika Ada yang Ditangkap

Ketua KPK Akui PR Besar Penggantinya Koordinasi dengan Polri dan Kejagung jika Ada yang Ditangkap

Nasional
PDI-P Dinilai Sulit Kalahkan Koalisi Khofifah jika Tak Bermitra dengan PKB pada Pilkada Jatim

PDI-P Dinilai Sulit Kalahkan Koalisi Khofifah jika Tak Bermitra dengan PKB pada Pilkada Jatim

Nasional
Cak Imin Tegaskan PKB Tak Akan Pasangkan Anies dengan Sohibul Iman pada Pilkada Jakarta

Cak Imin Tegaskan PKB Tak Akan Pasangkan Anies dengan Sohibul Iman pada Pilkada Jakarta

Nasional
Saat Kapolri Minta Maaf di HUT Ke-78 Bhayangkara, tapi...

Saat Kapolri Minta Maaf di HUT Ke-78 Bhayangkara, tapi...

Nasional
Komnas Perempuan Harap DKPP Sanksi Berat Ketua KPU jika Terbukti Lakukan Tindak Asusila

Komnas Perempuan Harap DKPP Sanksi Berat Ketua KPU jika Terbukti Lakukan Tindak Asusila

Nasional
Masyarakat Dirugikan Peretasan PDN Diimbau Lapor ke Posko Daring

Masyarakat Dirugikan Peretasan PDN Diimbau Lapor ke Posko Daring

Nasional
Pasca Peretasan, Aktivitas PDN Diawasi Langsung BSSN

Pasca Peretasan, Aktivitas PDN Diawasi Langsung BSSN

Nasional
PDN Diretas, Pemerintah Wajibkan Kementerian 'Back Up' Data Berlapis

PDN Diretas, Pemerintah Wajibkan Kementerian "Back Up" Data Berlapis

Nasional
DPR Anggap Menag Salahi Aturan, Komisi VIII Dorong Pembentukan Pansus

DPR Anggap Menag Salahi Aturan, Komisi VIII Dorong Pembentukan Pansus

Nasional
Setelah PKS Ngotot Usung Sohibul Iman, PDI-P-PKB Siapkan Andika Jadi Alternatif Pendamping Anies

Setelah PKS Ngotot Usung Sohibul Iman, PDI-P-PKB Siapkan Andika Jadi Alternatif Pendamping Anies

Nasional
[POPULER NASIONAL] Pemerintah Temukan Biang Kerok Peretasan PDN | Perdebatan Sekjen PKS Vs Kaesang

[POPULER NASIONAL] Pemerintah Temukan Biang Kerok Peretasan PDN | Perdebatan Sekjen PKS Vs Kaesang

Nasional
Agar Tak Ada Haji Colongan, DPR Usul Masa Berlaku Visa Umrah, Kunjungan, dan Ziarah Dikurangi

Agar Tak Ada Haji Colongan, DPR Usul Masa Berlaku Visa Umrah, Kunjungan, dan Ziarah Dikurangi

Nasional
Kontras Sebut 7 Polisi Tewas dalam Konflik OPM di Papua Setahun Terakhir

Kontras Sebut 7 Polisi Tewas dalam Konflik OPM di Papua Setahun Terakhir

Nasional
Tanggal 4 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 4 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com