Lift kerap rusak
Sejumlah anggota dan staf ahli juga kerap mengeluhkan kondisi lift Gedung Nusantara I. Selain kerap rusak dan mati, beberapa dari mereka juga pernah mengalami lift anjlok.
Staf Anggota Fraksi Nasdem Ali Umri, Yunita menyampaikan, cerita soal lift anjlok sudah sering didengarnya, terutama lift untuk anggota dewan. Tak hanya anjlok namun juga macet.
"Takutnya kan pas lagi di atas anjlok," ucap dia.
Sementara itu, anggota Fraksi PPP Arsul Sani mengaku pernah mengalami lift macet. Saat itu, ia terjebak dalam lift selama kurang lebih lima menit. Kondisi lift yang seperti saat ini sering membuatnya was-was dan selalu berdzikir saat naik lift.
Anggota Komisi III DPR itu menuturkan, dirinya pernah mendapatkan cerita lift anjlok, salah satunya dialami oleh Ketua Fraksi Partai Gerindra sekaligus Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani.
Muzani yang saat itu tengah bersama Ketua DPP Gerindra Ahmad Riza Patria mengalami lift anjlok dari lantai satu ke basement. Meski hanya satu lantai, namun peristiwa tersebut cukup membuat stres.
"Tiba-tiba gedebuk. Apa itu, ternyata lift. Satu lantai pun lumayan tinggi. Stres juga," tutur Arsul.
Ketua MKD Sufmi Dasco Ahmad beberapa waktu lalu juga sempat berencana memanggil Ketua BURT dan Sekjen DPR untuk menjelaskan perihal rencana pembangunan gedung.
Kondisi lift yang kerap mengalami anjlok membuat was-was banyak anggota. Bahkan ada yang hingga melaporkannya ke MKD.
"Ada laporan masuk ke MKD, ini ada yang udah mau mati," ucap Dasco.
Ia pun pernah mengalami lift rusak sebanyak tiga kali. Salah satunya sebelum Lebaran 2017. Ia bersama dengan anggota Komisi III DPR dari Fraksi PAN terjebak dalam lift.
"Kami mau kaji, karena sudah beberapa kali, sering. Mau mati juga masalahnya. Kayak saya sudah tiga kali," ucap Wakil Ketua Umum Partai Gerindra itu.
Sebelumnya, DPR mengajukan usulan anggaran sebesar Rp 7,2 triliun. Namun hanya Rp 5,7 triliun yang masuk ke dalam pagu anggaran DPR Tahun 2018. Angka ini naik sekitar Rp 1,4 triliun dari anggaran Tahun 2017, yakni Rp 4,2 triliun.
Penambahan anggaran dialokasikan salah satunya untuk merealisasikan pembangunan gedung baru DPR. Proyek yang rencananya dimulai tahun 2018 itu akan menggunakan sistem anggaran tahun jamak (multiyears).
Tak hanya DPR, DPD juga berencana membangun gedung baru. Berdasarkan maket yang telah disepakati tiga pimpinan lembaga, gedung baru DPR rencananya akan dibangun di sebelah Gedung Nusantara I DPR saat ini.
Sedangkan Gedung DPD rencananya akan dibangun di lahan lahan parkiran depan Gedung Sekretariat Jenderal DPR.
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengimbau agar anggota dewan memerhatikan prinsip efisiensi penggunaan anggaran, yang dinilainya sangat penting.
(Baca: Rencana Gedung Baru DPR, Sri Mulyani Ingatkan Prinsip Efisiensi)
Menurut Sri Mulyani, jangan sampai pembangunan gedung baru sudah dianggarkan, namun nantinya tidak dilaksanakan lantaran adanya banyak reaksi negatif dari masyarakat.
"Kami dari pemerintah, jangan sampai kami sudah anggarkan dan secara politis tidak dilaksanakan. Dari efisien anggaran itu penting," kata Sri Mulyani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (23/8/2017).
(Baca juga: Agar Tak Ada Kecurigaan, Gedung Baru DPR Sebaiknya Dibangun Pemerintah)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.