Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Perlu Gedung Baru, Ruang Pimpinan DPR Bisa Dialihfungsikan

Kompas.com - 19/08/2017, 17:03 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi II DPR RI Mardani Ali Sera menganggap saat ini belum perlu ada pembangunan gedung DPR RI. Menurut dia, jika alasannya gedung yang ada saat ini terlalu padat, maka penataannya masih bisa diakali.

Diketahui, kebanyakan ruang anggota dewan berkumpul di gedung Nusantara I.

"Monggo bisa dipindah ke Nusantara II, Nusantara III, Nusantara IV, dan seterusnya," kata Mardani di Jakarta, Sabtu (19/8/2017).

Baca juga: Ketum PPP Sebut Tak Ada Masalah dengan Konstruksi Gedung DPR

Di gedung-gedung tersebut, kata Mardani, masih banyak ruang yang bisa dimanfaatkan. Bahkan, politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu menganggap ruang pimpinan DPR RI di Nusantara III bisa dirombak dan diperuntukkan bagi anggota.

"Kalau dilihat, ruang pimpinan di Nusantara III tuh, segede alaihim ruang pimpinan. Itu bisa dikasih buat anggota," kata Mardani.

Mardani mengatakan, PKS menolak pembangunan gedung baru DPR dan apartemen khusus untuk anggota dewan. Menurut dia, anggaran tersebut bisa dialokasikan untuk kepentingan masyarakat.

"Kita lagi pengetatan karena APBN kita sudah hampir defisit tiga persen. Kalau lewat tiga persen, melanggar undang-undang," kata Mardani.

Sebelumnya, DPR mengajukan usulan anggaran sebesar Rp 7,2 triliun untuk operasional pada Tahun Anggaran 2018. Namun hanya Rp 5,7 triliun yang masuk ke pagu anggaran DPR Tahun 2015.

Kenaikan anggaran dari tahun ini sebesar Rp 4,26 triliun tersebut akan digunakan untuk berbagai keperluan pada tahun 2018.

Baca juga: Kajian Pembangunan Gedung DPR, Kementerian PUPR Tunggu Usul DPR

Penambahan anggaran dialokasikan antara lain merealisasikan pembangunan gedung baru DPR, perpustakaan sampai apartemen anggota dewan.

Proyek yang rencananya dimulai tahun 2018 itu akan menggunakan sistem anggaran tahun jamak (multiyears).

Kompas TV Wakil Ketua DPR, Fadli Zon beranggapan kebutuhan untuk membangun gedung DPR yang baru sudah mendesak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama Seperti Anies Kemarin

Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama Seperti Anies Kemarin

Nasional
Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Nasional
Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Nasional
Jalankan Amanah Donatur, Dompet Dhuafa Berbagi Parsel Ramadhan untuk Warga Palestina

Jalankan Amanah Donatur, Dompet Dhuafa Berbagi Parsel Ramadhan untuk Warga Palestina

Nasional
Wapres Sebut Target Penurunan 'Stunting' Akan Dievaluasi

Wapres Sebut Target Penurunan "Stunting" Akan Dievaluasi

Nasional
Persilakan Golkar Tampung Jokowi dan Gibran, PDI-P: Kami Bukan Partai Elektoral

Persilakan Golkar Tampung Jokowi dan Gibran, PDI-P: Kami Bukan Partai Elektoral

Nasional
Dana Pensiun Bukit Asam Targetkan 4 Langkah Penyehatan dan Penguatan pada 2024

Dana Pensiun Bukit Asam Targetkan 4 Langkah Penyehatan dan Penguatan pada 2024

Nasional
Di Depan Wiranto-Hendropriyono, Prabowo Minta Maaf Pernah Nakal: Bikin Repot Senior...

Di Depan Wiranto-Hendropriyono, Prabowo Minta Maaf Pernah Nakal: Bikin Repot Senior...

Nasional
Albertina Dilaporkan Wakil Ketua KPK, Ketua Dewas: Apa yang Salah? Ada Surat Tugas

Albertina Dilaporkan Wakil Ketua KPK, Ketua Dewas: Apa yang Salah? Ada Surat Tugas

Nasional
Polri Terbitkan Red Notice 2 Buron TPPO Bermodus Magang ke Jerman

Polri Terbitkan Red Notice 2 Buron TPPO Bermodus Magang ke Jerman

Nasional
Surya Paloh Bakal Temui Prabowo di Kertanegara, Nasdem: Menguatkan Sinyal Komunikasi

Surya Paloh Bakal Temui Prabowo di Kertanegara, Nasdem: Menguatkan Sinyal Komunikasi

Nasional
Temui Mensesneg Pratikno, Menpan-RB Anas Bahas Progres Skenario Pemindahan ASN ke IKN

Temui Mensesneg Pratikno, Menpan-RB Anas Bahas Progres Skenario Pemindahan ASN ke IKN

Nasional
Jokowi Teken Perpres, Wajibkan Pemda Bentuk Unit Perlindungan Perempuan dan Anak

Jokowi Teken Perpres, Wajibkan Pemda Bentuk Unit Perlindungan Perempuan dan Anak

Nasional
Politikus PPP Sebut Ada Kemungkinan Parpolnya Gabung Koalisi Prabowo-Gibran

Politikus PPP Sebut Ada Kemungkinan Parpolnya Gabung Koalisi Prabowo-Gibran

Nasional
Ini Status Perkawinan Prabowo dan Titiek Soeharto

Ini Status Perkawinan Prabowo dan Titiek Soeharto

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com