Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Agar Tak Ada Kecurigaan, Gedung Baru DPR Sebaiknya Dibangun Pemerintah

Kompas.com - 16/08/2017, 22:45 WIB
Moh. Nadlir

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota DPR asal Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa Lukman Edy memahami penolakan publik atas keinginan DPR membangun gedung baru.

Dengan adanya keraguan publik, ia mengatakan, gedung baru DPR sebaiknya dibangun oleh pemerintah elalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

"Tidak perlu DPR yang membangun, biar pemerintah yang bangun, oleh Kementerian PUPR. Image-nya DPR buruk karena ingin bangun gedung DPR, dibangun sendiri. Ini yang terbayang oleh publik duitnya mau dikorupsi lagi oleh DPR," kata Lukman, di Jakarta, Rabu (16/8/2017).

Lukman mempersilakan pemerintah untuk ambil bagian dalam rencana proyek pembangunan gedung parlemen yang baru.

"Harusnya pemerintah lah yang membangun, silahkan Kementerian PUPR yang bangun. DPR atraktif buat desain sendiri, lelang sendiri. Jadi saya pikir itu bukan tugas DPR lah," kata Lukman.

Lukman mengatakan, pada dasarnya kebutuhan akan gedung baru memang mendesak. Alasannya, sudah beberapa kali lift beberapa kali rusak dan jatuh.

Untuk menghindari musibah yang lebih parah, Wakil Ketua Komisi II ini mendorong agar renovasi dan pembangunan gedung wakil rakyat segera dilakukan.

"Kemarin ada lift jatuh dari lantai 2 ke lantai 1. Nah kalau jatuhnya dari lantai 14 ke lantai bagaimana? Jadi itu jangan kita tunggu. Hampir 3 kali lift jatuh," kata Lukman.

"Jadi ini butuh gedung baru yang representatif. Tapi coba diminimalisir potensi-potensi penyimpangannya dengan cara serahkan semua ke pemerintah pembangunannya," tutup Lukman.

Sebelumnya, DPR mengajukan anggaran sebesar Rp 5,7 triliun untuk operasional di Tahun Anggaran 2018. Kenaikan anggaran dari tahun ini sebesar Rp 4,26 triliun tersebut akan digunakan untuk berbagai keperluan pada tahun 2018. 

Kebutuhan itu antara lain seperti membangun gedung parlemen baru, perpustakaan, sampai apartemen anggota dewan. Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla pun meminta agar DPR mengurungkan niatnya tersebut.

Apalagi keinginan itu ditengah kebijakan Pemerintah moratorium pembangunan gedung baru. Sebab, beberapa tahun ini Pemerintah hanya membangun, sekolah, rumah sakit dan balai penelitian saja.

Kompas TV Ketua BURT DPR: Anggota DPR Layak Dibuatkan Gedung Baru
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com