6. Seperti proyek "turun dari langit"
Mantan Direktur Keuangan PT Len Industri, Abraham Mose, merasa proyek pengadaan e-KTP adalah proyek besar yang muncul tanpa diduga.
PT Len merupakan salah satu perusahaan yang bergabung dalam konsorsium yang ditunjuk sebagai pemenang lelang.
Menurut Abraham, selaku Direktur Pemasaran ia diberi tanggung jawab untuk mencari proyek pekerjaan bagi perusahaan.
Namun, dalam proyek e-KTP, ia sama sekali tidak melakukan upaya apapun.
Menurut Abraham, pada Februari 2011, ia ditelepon Direktur Utama PT Len Industri, Wahyudin Bagenda dan diminta untuk berkumpul di Stone Cafe Bandung.
Tak lama kemudian, PT Len ditunjuk untuk bergabung dengan konsorsium PNRI dan dinyatakan sebagai peserta lelang.
"Proyek e-KTP ini seperti turun dari langit," kata Abraham.
(Baca: "Proyek E-KTP seperti Turun dari Langit...")
7. Terima Rp 1 miliar, Direktur PT Len serahkan Rp 3 miliar ke KPK
Abraham Mose mengaku menerima uang Rp 1 miliar. Namun, ia merasa uang tersebut tidak terkait proyek pengadaan e-KTP.
Tetapi, saat diperiksa sebagai saksi dalam kasus e-KTP oleh penyidik, Abraham menyerahkan uang yang ia terima kepada KPK.
Bahkan, dia menyerahkan dengan angka yang lebih besar, yakni Rp 3 miliar kepada KPK.
Menurut Abraham, terdapat uang pemasaran sejumlah Rp 8 miliar yang dibagikan kepada beberapa direksi di PT Len Industri.
Ia sendiri selaku Direktur Pemasaran menerima Rp 1 miliar.
Namun, dalam surat dakwaan jaksa KPK, uang yang dibagikan kepada para direksi hanya sejumlah Rp 6 miliar.
Jaksa KPK meyakini uang-uang tersebut merupakan dana yang diperoleh dari proyek e-KTP.
Abraham kemudian berniat untuk menyerahkan sisa Rp 2 miliar yang sebenarnya tidak ia terima.
(Baca: Terima Rp 1 Miliar, Direktur PT Len Rela Serahkan Rp 3 Miliar ke KPK)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.