Lebih jauh, ia mengatakan, anggaran besar juga harus dikeluarkan ketika proses pencoblosan. Setidaknya, ada 12.000 tempat pemungutan suara di DKI Jakarta. Masing-masing TPS butuh sekitar dua sampai tiga orang untuk menjaganya.
Untuk biaya transportasi, uang makan dan uang capek saja, ia mengatakan, dibutuhkan sekitar Rp 500 ribu per hari.
"Dengan demikian, setidaknya butuh sekitar Rp 8,5 miliar," kata dia.
Anggota Komisi III DPR itu mengatakan, pengeluaran pasangan calon akan semakin membengkak apabila pemilihan terjadi dua putaran.
Seperti diketahui, Pilkada DKI Jakarta saat ini akan diikuti oleh tiga pasangan calon, yaitu Basuki Tjahja Purnama-Djarot Syaiful Hidayat, Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni, dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno.
Untuk bisa terpilih dalam satu putaran, maka pasangan calon kepala daerah harus mengantongi 50 persen plus 1 suara.
"Tapi saya kira itu sulit melihat kondisi sekarang. Sekarang itu bisa dapat suara 25 persen saja sudah bagus dan itu akan dua putaran," kata dia.
Masinton mengaku, hingga kini belum ada pembicaraan lebih lanjut di dalam lingkup koalisi pendukung Ahok-Djarot.
Pasangan itu diusung empat parpol yaitu PDI Perjuangan, Golkar, Hanura dan Nasdem di pilkada mendatang.
"Masih nanti. Kami belum tahu mekanisme anggarannya seperti apa," ucapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.