Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Minta Peringkat Daya Saing Indonesia Naik, Jokowi: Singapura di Ranking 4

Kompas.com - 07/12/2023, 16:48 WIB
Fika Nurul Ulya,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta peringkat daya saing Indonesia kembali meningkat.

Sebab, Indonesia masih tertinggal dengan beberapa negara di Asia Tenggara. Diketahui, berdasarkan International Institute for Management Development (IMD) soal World Competitiveness Rangking 2023, Indonesia berada di peringkat ke-34 dari sebelumnya ke-44.

Namun, angka ini masih berada di bawah Thailand dengan peringkat 30, Malaysia di peringkat 27, dan Singapura di peringkat keempat.

"Kalau dibandingkan dengan Singapura, jauh lagi. Singapura di ranking keempat. Tapi kita ya sudah baik, tapi tetap harus bekerja keras untuk mengejar agar ranking kita semakin baik," kata Jokowi dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Investasi 2023 di Balai Kartini, Jakarta, Kamis (7/12/2023).

Baca juga: Jokowi Soroti Investor Asing Kabur dari Indonesia karena Alotnya Pembebasan Lahan

Namun, dibandingkan dengan Filipina, Indonesia masih jauh lebih baik. Filipina berada di peringkat 52, terpaut 18 peringkat lebih rendah.

Sementara itu, Jokowi mengatakan, Indonesia perlu menciptakan iklim investasi yang kondusif untuk meningkatkan peringkat daya saing.

Oleh karena itu, Kepala Negara meminta gubernur, bupati, hingga walikota, maupun Kementerian Investasi membuat iklim investasi yang kondusif.

Selain itu, cepat tanggap ketika investor mengalami masalah dan tidak hanya fokus pada aspek marketing.

"Kepala daerah, gubernur, bupati, wali kota, kepala dinas, kepala administrator KEK, semuanya adalah ujung tombak dari pelayanan investasi yang ada di negara kita. Jadi saya minta terus perbaiki iklim investasi nasional maupun daerah," ujar Jokowi.

Baca juga: Jokowi Ungkap Butuh Investasi Rp 1.650 Triliun untuk Kejar Target Pertumbuhan Ekonomi 5,7 Persen

Jokowi mengatakan, tak ingin Indonesia hanya baik dalam strategi marketing dengan slogan investasi mudah. Namun, pada praktiknya, pembebasan lahan dan perizinan masih menjadi masalah.

Akibat berfokus pada marketing, menurutnya, banyak investor yang batal menanamkan modal ke Indonesia.

"Begitu investor datang, pembebasan lahan gagal, balik enggak jadi investasi. Investor datang lagi ruwet perizinannya, balik kembali lagi enggak jadi investasi. Sehingga konsentrasi kita sekarang ini enggak di marketing, tapi di penyelesaian di dalam negeri kita sendiri," kata Jokowi.

Baca juga: Jokowi Janji Urus Kenaikan Tukin Kementerian Investasi Usai Bahlil Minta Dinaikkan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

Nasional
Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Nasional
Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: 'Skincare' Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: "Skincare" Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

Nasional
Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

Nasional
'Jokowi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P Berkoalisi dengan Prabowo'

"Jokowi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P Berkoalisi dengan Prabowo"

Nasional
Projo Ungkap Kemungkinan Jokowi Akan Gabung Parpol Lain Setelah Tak Dianggap PDI-P

Projo Ungkap Kemungkinan Jokowi Akan Gabung Parpol Lain Setelah Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Jokowi Makan Mie Gacoan di NTB, Pesan Mi Level 0

Jokowi Makan Mie Gacoan di NTB, Pesan Mi Level 0

Nasional
Kaum Intelektual Dinilai Tak Punya Keberanian, Justru Jadi Penyokong Kekuasaan Tirani

Kaum Intelektual Dinilai Tak Punya Keberanian, Justru Jadi Penyokong Kekuasaan Tirani

Nasional
[POPULER NASIONAL] Para Sesepuh Kopassus Bertemu | Prabowo Ingin Libatkan Megawati Susun Kabinet

[POPULER NASIONAL] Para Sesepuh Kopassus Bertemu | Prabowo Ingin Libatkan Megawati Susun Kabinet

Nasional
Rute Transjakarta 9F Rusun Tambora - Pluit

Rute Transjakarta 9F Rusun Tambora - Pluit

Nasional
Tanggal 4 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 4 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Nasional
Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com