JAKARTA, KOMPAS.com - Bakal calon presiden (capres) dari PDI-Perjuangan, Ganjar Pranowo mengingatkan relawannya untuk tidak membawa isu suku, agama, ras dan antar golongan (SARA) pada pemilihan umum (Pemilu) 2024.
Menurutnya, isu SARA menyebabkan keterbelahan bangsa yang sulit untuk disembuhkan.
"Kalau kalian pendukung saya, haram hukumnya membawa isu SARA, haram hukumnya," ujar Ganjar saat menghadiri acara Relawan Kebangsaan Nasional di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (17/10/2023).
Baca juga: Ganjar Pranowo Sebut Inisial Bacawapres Diumumkan Rabu Besok
"Kita sudah lelah dengan isu itu, kita menjadi bangsa yang terbelah, dan untuk mengembalikkan susah. Hoaks, hate speech muncul terus menerus, dan kita tidak bisa meredam sebagai anak bangsa. Yang ada sekarang curiga terhadap teman kita, tetangga kita, saudara kita," jelasnya.
Jika hal seperti itu terus dibiarkan, menurutnya Indonesia akan kesulitan dalam menuju cita-cita yang besar.
Oleh karenanya, Ganjar meminta para relawannya menyampaikan informasi dengan kalimat yang baik.
Dia pun meminta relawan tidak menyinggung hal-hal berbau SARA.
"Teman-teman apa yang mesti kita lakukan? Satu bicara hal yang positif dan kebaikan. Gunakan diksi yang baik dan kalimat yang baik. Jangan singgung perasaan individu orang, apakah golongannya, apakah sukunya, apakah ras nya, apakah kemudian partai politiknya," paparnya.
"Biarkan mereka menentukan kebebasan. Apakah agamanya, biarkan hidup dalam taman sarinya Indonesia yang indah ini dan kitalah yang merawat itu, sambil memecahkan persoalan-persoalan yang kita hadapi ini," lanjut Ganjar.
Baca juga: Soal Putusan MK, Ganjar Pranowo: Saya Kan Manten Enggak Enak Menanggapi
Sebaliknya, Ganjar mengimbau relawan agar menyampaikan sosialisasi dengan diksi yang baik agar mampu menarik simpati masyarakat.
"Dengan keluarga terdekat, dengan tetangga kiri kanan, sampaikan pesan baik agar kemudian mereka punya simpati dan kemudian mau mengikuti untuk pada akhirnya bisa menentukan," tuturnya.
"Maka seluruh kekuatan itu akan bisa dikendalikan dengan baik ketika kemudian kita menggunakan cara-cara yang benar," tambah Ganjar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.