Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fahri Hamzah Bilang Ada Kelompok Marah yang Mau Dilayani Anies Baswedan

Kompas.com - 03/03/2023, 10:16 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah mendeteksi adanya kelompok yang marah terhadap pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang ingin dilayani oleh Anies Baswedan.

Fahri menilai apa yang kelompok marah lakukan ini tidak benar, lantaran mengadu-domba Anies dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Hal tersebut Fahri Hamzah sampaikan dalam program Gaspol Spesial, seperti ditayangkan oleh akun YouTube Kompas.com pada Kamis (2/3/2023).

Baca juga: Fahri Hamzah: Nasdem Mau Lawan Jokowi tapi Masih di Dalam Pemerintah, Terus Gimana?

Awalnya, Fahri bercerita, dirinya kerap mengkritik Anies Baswedan yang saat itu masih menjabat Gubernur DKI Jakarta.

Namun, kritikannya itu justru diprotes oleh teman-teman Fahri. Dia mengaku 'diadili' oleh teman-temannya.

"Teman-teman protes, 'ini dia masih gubernur nih, kenapa sih anda itu bisa gitu mengkritik Anies Baswedan? Dia kan harapan kita. Dia kan lawannya Jokowi'," ujar Fahri.

"Ini (teman-teman Fahri yang protes) sebagian dari kelompok yang sangat berada di kanan itu biasanya," sambungnya.

Baca juga: Fahri Hamzah Tepis Anggapan Anies Musuhnya Jokowi: Its Not True!

Fahri lantas menjawab kalau dirinya berbeda dengan Anies. Sebab, Anies pernah menjadi bagian dari tim sukses Jokowi, sementara Fahri tidak.

Fahri membeberkan bahwa Anies pernah menulis pidato, menjadi juru bicara, hingga menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) selama Jokowi memimpin.

"Saya enggak pernah (masuk ke timses Jokowi). 'Loh kenapa yang anda sebut sebagai lawannya Jokowi atau antitesisnya Jokowi (malah) Anies? Kenapa bukan saya?' Pada diem semua," tutur Fahri.

Maka dari itu, Fahri meyakini Anies sebenarnya tidak mau dicap sebagai antitesis Jokowi.

Dia menegaskan hal tersebut tidak benar karena Anies bukanlah musuh dari Jokowi.

"Orang yang juga sedikit banyak Pak Jokowi ikut besarkan dia, kok tiba-tiba kita sekarang adu domba antara Anies Baswedan dengan Pak Jokowi? Itu tidak benar itu," jelasnya.

Fahri menekankan adu domba hingga cap antitesis Jokowi kepada Anies ini dilakukan oleh kelompok yang marah dengan pemerintahan Jokowi.

Kini, mereka mengharapkan kepemimpinan yang baru, dengan dilayani oleh Anies Baswedan.

Baca juga: GASPOL! Hari Ini: Kesalnya Fahri Hamzah Gara-gara Anies Dicap Antitesa Jokowi

"Itu yang saya bilang, ini ada kelompok marah yang ingin dilayani oleh orang yang bernama Anies Baswedan. Nah itu tidak benar. Yang marah ini yang enggak benar dong. Nah itu kritik saya," imbuh Fahri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

BrandzView
Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Nasional
Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Nasional
Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Nasional
Hasto: Di Tengah Panah 'Money Politic' dan 'Abuse of Power', PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Hasto: Di Tengah Panah "Money Politic" dan "Abuse of Power", PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Nasional
Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Nasional
Ke Kader yang Akan Ikut Pilkada, Megawati: Kalau Bohong, Lebih Baik Tidak Usah

Ke Kader yang Akan Ikut Pilkada, Megawati: Kalau Bohong, Lebih Baik Tidak Usah

Nasional
Hakim: Hinaan Rocky Gerung Bukan ke Pribadi Jokowi, tetapi kepada Kebijakan

Hakim: Hinaan Rocky Gerung Bukan ke Pribadi Jokowi, tetapi kepada Kebijakan

Nasional
Belum Putuskan Maju Pilkada di Mana, Kaesang: Lihat Dinamika Politik

Belum Putuskan Maju Pilkada di Mana, Kaesang: Lihat Dinamika Politik

Nasional
Jokowi Bakal Diberi Posisi Terhormat, PDI-P: Untuk Urusan Begitu, Golkar Paling Sigap

Jokowi Bakal Diberi Posisi Terhormat, PDI-P: Untuk Urusan Begitu, Golkar Paling Sigap

Nasional
PPP Jadi Partai yang Gugat Sengketa Pileg 2024 Terbanyak

PPP Jadi Partai yang Gugat Sengketa Pileg 2024 Terbanyak

Nasional
Wapres Doakan Timnas Indonesia Melaju ke Final Piala Asia U23

Wapres Doakan Timnas Indonesia Melaju ke Final Piala Asia U23

Nasional
Ada 297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Pengacara dari 8 Firma Hukum

Ada 297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Pengacara dari 8 Firma Hukum

Nasional
Novel Baswedan dkk Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK, Dianggap Rintangi Pemeriksaan Etik

Novel Baswedan dkk Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK, Dianggap Rintangi Pemeriksaan Etik

Nasional
Kumpulkan Seluruh Kader PDI-P Persiapan Pilkada, Megawati: Semangat Kita Tak Pernah Pudar

Kumpulkan Seluruh Kader PDI-P Persiapan Pilkada, Megawati: Semangat Kita Tak Pernah Pudar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com