Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertemuan SBY-Salim Segaf Dinilai Tak Lepas dari "PHP" Anies dan Nasdem

Kompas.com - 23/12/2022, 06:17 WIB
Tatang Guritno,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pertemuan antara Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Salim Segaf Al-Jufri, dinilai tak lepas dari ketidakjelasan sikap Nasdem dan Anies Baswedan.

Menurut Direktur Lembaga Kajian Politik Nusakom, Ari Junaedi, keduanya bertemu untuk membahas figur calon wakil presiden (cawapres).

“Tidak terlepas dari nasib keduanya di PHP (pemberi harapan palsu) Anies Baswedan dan Partai Nasdem selaku ‘komandan’ Koalisi Perubahan,” tutur Ari pada Kompas.com, Jumat (23/12/2022).

Baca juga: Soal Isu Andika Jadi Cawapres Kaolisi Perubahan, Demokrat Nilai AHY Lebih Mumpuni

Diketahui, Nasdem telah memberikan keleluasaan bagi Anies untuk menentukan siapa cawapres yang hendak mendampinginya pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Baik PKS dan Demokrat, masing-masing telah memiliki figur yang dijagokan untuk mendampingi Anies.

Demokrat diketahui menyodorkan nama Ketua Umumnya, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), yang tak lain adalah anak SBY. Sementara PKS ingin mengusung mantan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher).

“Hingga saat ini Anies selaku capres tidak sesegera mungkin mengumumkan siapa yang akan dipilihnya, entah kader Demokrat atau PKS,” papar dia.

Salim Segaf al-Jufri, Ketua Majelis Syura PKS dan Wakil Ketua Umum Persatuan Ulama Muslim Sedunia (IUMS)Dokumentasi pribadi Salim Segaf al-Jufri, Ketua Majelis Syura PKS dan Wakil Ketua Umum Persatuan Ulama Muslim Sedunia (IUMS)

Ari menduga, kedua pimpinan parpol itu tengah cemas. Demikian halnya para elite yang dinilai memiliki kekhawatiran yang sama.

Sebab, pada saat ini sempat muncul nama mantan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, yang disebut memiliki tempat spesial di Nasdem. 

Perlu diketahui, beberapa waktu lalu nama Andika memang sempat masuk bursa bakal calon presiden yang hendak diusung, sebelum akhirnya Nasdem memutuskan mengusung Anies. 

Baca juga: PKS Hormati Pilihan Nasdem jika Usulkan Andika Perkasa ke Koalisi Perubahan

Selain itu, belum dideklarasikannya Koalisi Perubahan secara resmi hingga kini, disinyalir karena pembahasan pasangan Anies yang cukup alot. Nasdem bahkan sempat mengusulkan agar cawapres Anies berasal dari kalangan non partai politik (parpol).

“Komentar-komentar elite Nasdem yang memberi karpet merah untuk Andika, tentu dianggap sebagai musuh bersama baik oleh Demokrat maupun PKS,” ucapnya.

Ari meyakini bahwa dalam pertemuan kemarin, SBY dan Salim Segaf turut membahas strategi politik bila Nasdem melakukan manuver tajam. Baik PKS maupun Demokrat diyakini cukup percaya diri, mengingat pernah menjadi oposisi pemerintah selama dua periode masa kepemimpinan Presiden Joko Widodo.

Presiden ke-6 Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono berpidato dalam acara konferensi parlemen Asia-Afrika di Gedung Parlemen, Jakarta, Kamis (23/4/2015). Konferensi Asia Afrika ke-60 akan berlangsung hingga 24 April mendatang. KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMOKRISTIANTO PURNOMO Presiden ke-6 Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono berpidato dalam acara konferensi parlemen Asia-Afrika di Gedung Parlemen, Jakarta, Kamis (23/4/2015). Konferensi Asia Afrika ke-60 akan berlangsung hingga 24 April mendatang. KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMO

“Pertemuan SBY dan Salim Segaf Al-Jufri hanya ingin memastikan keteguhan kedua partai menghadapi ‘drama’ yang dimainkan Anies maupun Nasdem,” imbuhnya.

Diketahui SBY dan Salim Segaf mengadakan pertemuan di kediaman SBY, Cikeas, Bogor, Rabu (21/12/2022) malam.

Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya menyampaikan keduanya berjumpa untuk makan malam bersama.

Baca juga: SBY dan Salim Segaf PKS Bertemu di Cikeas

Pertemuan berlangsung hangat dan berjalan sekitar selama 2 jam.

“Ini termasuk isu penundaan pemilu yang belakangan dihemuskan lagi,” ucap Riefky dalam keterangannya, Kamis (22/12/2022).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com