Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Andika Perkasa Diduga Jadi Kandidat Cawapres Anies, Demokrat Tetap Dorong AHY

Kompas.com - 22/12/2022, 20:27 WIB
Tatang Guritno,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Koordinator Juru Bicara Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra mengatakan pihaknya tetap mendorong agar Anies Baswedan dapat berpasangan dengan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Hal itu disampaikan setelah Nasdem diduga tengah mendekati Andika Perkasa. Sehingga, muncul wacana mantan Panglima TNI itu menjadi salah satu figur calon wakil presiden (cawapres) dari Koalisi Perubahan.

“Keinginan kader dan konstituen kami, nama Anies-AHY yang paling sering disebut-sebut,” kata Herzaky dalam keterangannya, Kamis (22/12/2022).

Baca juga: Demokrat: Andika Perkasa Belum Pernah Diusulkan ke Koalisi Perubahan Jadi Capres atau Cawapres

Ia mengatakan, Koalisi Perubahan yang tengah dijajaki bersama Partai Nasdem, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengedepankan prinsip kesetaraan.

Artinya, setiap partai politik (parpol) sama-sama menghargai usulan masing-masing.

“Jadi silahkan saja jika Nasdem ataupun PKS mengusulkan nama-nama capres, atau cawapres. Itu kan hak teman-teman Nasdem, dan PKS. Kami tidak boleh melarang atau membatasi,” ujar Herzaky.

“Begitu pula dengan kami, Demokrat, tentu saja bebas pula mengusulkan siapa saja,” katanya lagi.

Baca juga: PKS Hormati Pilihan Nasdem jika Usulkan Andika Perkasa ke Koalisi Perubahan

Dalam pandangannya, Demokrat mengedepankan prinsip realistis dan rasionalitas dalam penentuan pasangan calon (paslon) capres-cawapres.

Prinsip realistis terkait dengan parpol yang mengusung kadernya sendiri, karena dirasa mempermudah pemenangan.

“Rasional, bahwa pada prinsipnya koalisi ini ingin menang, bukan sekedar meramaikan kontestasi Pilpres,” ujarnya.

Herzaky mengatakan, Anies-AHY telah memenuhi prinsip tersebut. Apalagi hasil berbagai survei sering menempatkan keduanya sebagai paslon dengan elektabilitas tertinggi.

“Pasangan Anies-AHY ini selalu jadi yang tertinggi dan hampir selalu menang melawan pasangan manapun,” katanya.

Baca juga: Jokowi Minta Pemilu Sportif, Demokrat: Pemerintah Harus Pastikan ASN tak Gadaikan Netralitas

Diketahui, hingga saat ini Koalisi Perubahan tak kunjung dideklarasikan.

Tarik menarik kepentingan ketiga parpol salah satunya terkait penentuan cawapres pendamping Anies Baswedan.

PKS ingin mendorong mantan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan atau Aher untuk menjadi pasangan Anies.

Sedangkan Demokrat terus berupaya agar AHY bisa bersanding dengan Anies sebagai capres yang diusung oleh Nasdem.

Baca juga: Pensiun dari Panglima TNI, Andika Perkasa Dilirik Jadi Cawapres Anies?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

Nasional
Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

Nasional
Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

Nasional
Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

Nasional
[POPULER NASIONAL] Gugatan Anies dan Ganjar Tak Mustahil Dikabulkan | Harvey Moeis Tersangka Korupsi

[POPULER NASIONAL] Gugatan Anies dan Ganjar Tak Mustahil Dikabulkan | Harvey Moeis Tersangka Korupsi

Nasional
Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar

Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar

Nasional
Soal Perpanjangan Kontrak Shin Tae-yong, Menpora: Prinsipnya Kami Ikuti PSSI

Soal Perpanjangan Kontrak Shin Tae-yong, Menpora: Prinsipnya Kami Ikuti PSSI

Nasional
Soal Potensi Jadi Ketum Golkar, Bahlil: Belum, Kita Lihat Saja Prosesnya

Soal Potensi Jadi Ketum Golkar, Bahlil: Belum, Kita Lihat Saja Prosesnya

Nasional
Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

Nasional
Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

Nasional
Soal Usulan 4 Menteri Dihadirkan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Kami 'Fine-fine' saja, tapi...

Soal Usulan 4 Menteri Dihadirkan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Kami "Fine-fine" saja, tapi...

Nasional
e-Katalog Disempurnakan LKPP, Menpan-RB Sebut Belanja Produk Dalam Negeri Jadi Indikator RB

e-Katalog Disempurnakan LKPP, Menpan-RB Sebut Belanja Produk Dalam Negeri Jadi Indikator RB

Nasional
Menteri PDI-P dan Nasdem Tak Hadiri Buka Puasa Bersama Jokowi, Menkominfo: Lagi Ada Tugas di Daerah

Menteri PDI-P dan Nasdem Tak Hadiri Buka Puasa Bersama Jokowi, Menkominfo: Lagi Ada Tugas di Daerah

Nasional
MK Buka Kans 4 Menteri Jokowi Dihadirkan dalam Sidang Sengketa Pilpres

MK Buka Kans 4 Menteri Jokowi Dihadirkan dalam Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
Kubu Ganjar-Mahfud Minta MK Hadirkan Sri Mulyani dan Risma di Sidang Sengketa Pilpres

Kubu Ganjar-Mahfud Minta MK Hadirkan Sri Mulyani dan Risma di Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com