Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Ego Sektoral kalau Diteruskan Enggak Akan Rampung Persoalan Negara

Kompas.com - 09/06/2022, 14:54 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menyinggung soal ego sektoral antar-lembaga negara baik pusat dan daerah yang sampai saat ini masih terjadi.

Presiden mencontohkan kondisi sulitnya mengurus penerbitan sertifikat tanah karena instansi negara tidak bekerja secara terintegrasi.

Kepala Negara menyampaikan hal itu saat membuka puncak acara Gugus Tugas Reforma Agraria 2022 (GTRA Summit 2022) di Sulawesi Tenggara, Kamis (9/6/2022) sebagaimana disiarkan YouTube Sekretariat Presiden.

Baca juga: Jokowi Singgung Pembangunan Tol yang Terhenti Puluhan Tahun Karena Pemerintah Kurang Koordinasi

"Seperti tadi lihat Suku Bajo hidup di atas air. Diberikan hak milik, berikan. Ternyata ributnya antar-kementerian. Enggak bisa Pak ini diberi karena ini haknya Kementerian KKP (Kementerian Kelautan dan Perikanan). KLHK (Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan) juga begitu. Enggak bisa Pak ini adalah kawasan hutan lindung karena di situ ada koral, ada terumbu karang, itu hak kami," jelas Jokowi. 

Menurut Jokowi, sumber persoalan kerap sama dari sejak dulu. Termasuk penerbitan sertifikat tanah. Jokowi mengatakan, masyarakat sulit mendapatkan sertifikat tanah karena pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten/kota tidak terintegrasi.

"Jalan sendiri-sendiri, egonya (sektoral) sendiri-sendiri. Kalau diterus-teruskan enggak akan rampung persoalan negara, persoalan bangsa ini enggak akan rampung," tegasnya.

Jokowi mengingatkan, ketika ada ego sektoral persoalan masyarakat yang sudah ada dan membutuhkan solulusi tidak bisa diselesaikan.

Sehingga dirinya mengapresiasi pertemuan GTRA agar dapat mendukung integrasi antar instansi pemerintah dalam menyelesaikan persoalan lahan masyarakat

Baca juga: Jokowi: Tak Boleh Ada Lagi Sengketa Lahan, Harus Diselesaikan

"Enggak ada yang lain. Agar sengketa lahan itu bisa kita selesaikan. Bahaya lho yang kalau sudah namanya sengketa tanah, sengketa lahan bahaya banget. Orang bisa bunuh-bunuhan gara-gara itu. Orang bisa pedang-pedangan gara-gara sengketa lahan," jelas Jokowi. 

Konflik, kata Jokowi, bisa merembet ke benturan fisik. Masyarakat bisa beradu dengan perusahaan. 

"Hati-hati ini dampak sosial, dampak ekonominya bisa kemana-mana dan kalau sudah pegang yang namanya sertifikat, pegang. Punya ini bisa memberikan trigger kepada ekonomi karena bisa dipakai untuk kolateral, bisa dipakai jaminan untuk mengakses permodalan ke bank, ke lembaga keuangan," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

Nasional
Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com