Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Kode Khusus F-15EX untuk Indonesia, KSAU: Ke Depan Bisa Jadi F-15IDN

Kompas.com - 09/06/2022, 15:46 WIB
Achmad Nasrudin Yahya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Fadjar Prasetyo mengatakan, Indonesia ke depan berpeluang menggunakan nama F-15IDN, kode khusus pengguna jet tempur F-15EX apabila sepakat membeli pesawat asal Amerika Serikat itu.

Hal itu disampaikan Fadjar setelah dirinya menyadari bahwa belakangan ini semakin santer munculnya pemberitaan mengenai rencana pembelian alat utama sistem persenjatan (alutsista) baru untuk matra udara.

“Seperti pesawat peringatan dini atau juga pesawat-pesawat command control, pesawat tempur yang sedang, sudah akhir-akhir ini dibicarakan,” kata Fadjar saat memberikan sambutan pada acara KSAU Award 2022 di Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Kamis (9/6/2022).

“Ya, sebutkan di sini Rafale (Perancis) dan F-15EX atau yang nanti ke depan kita bisa jadi F-15IDN, pesawat angkut, baik A400 (M), C130 tipe J, pesawat helikopter, persenjataan lain UAV, dan lain sebagainya,” sambung Fadjar.

Baca juga: Bertemu Panglima AU AS, KSAU Bahas Rencana Pengadaan Jet Tempur F-15IDN

Fadjar mengatakan, TNI AU betul-betul mempelajari dan menyiapkan secara hati-hati dan cermat terhadap alutsista yang akan diakuisisi.

Sebab, kecermatan ini dibutuhkan karena alutsista yang dibidik akan digunakan bukan tiga sampai lima tahun ke depan, melainkan hingga puluhan tahun.

“Karena hitungannya adalah pembelian alutsista tidak digunakan dalam tiga sampai lima tahun, (tapi) sampai 40 tahun. Tentunya ini harus membutuhkan perencanaan yang cermat dari generasi ke generasi dan dilanjutkan,” ujar Fadjar.

Sejalan dengan hal itu, Fadjar menuturkan, pihaknya sangat membutuhkan masukan dari para pencinta kedirgantaraan mengenai rencana pembelian alutsista.

Terlebih lagi, para pencinta kedirgantaraan saat ini sudah sangat dengan mudah untuk mendapatkan data-data dari sejumlah sumber mengenai alutsista yang dimaksud.

Baca juga: KSAU Kunjungi Akademi Angkatan Udara AS, Ada Apa?

“Kita bisa lihat tetangga seperti apa dan saya memohon kepada rekan rekan-rekan pencinta kedirgantaraan juga dapat mengedukasi sekelilingnya bahwa seperti apa sih sebetulnya,” imbuh dia.

Kesempatan Indonesia untuk mendatangkan F-15EX terbilang sudah di depan mata.

Hal itu terjadi setelah AS menyetujui penjualan 36 unit F-15EX dan berbagai peralatan militer lainnya senilai hampir 14 miliar dollar AS atau sekitar Rp 200 triliun kepada Indonesia pada 10 Februari 2022.

Bahkan, AS telah memberikan kode khusus bagi Indonesia untuk penggunaan F-15EX, yakni F-15IDN.

“Penjualan yang diusulkan ini akan mendukung tujuan kebijakan luar negeri dan tujuan keamanan nasional Amerika Serikat dengan meningkatkan keamanan mitra regional penting yang merupakan kekuatan untuk stabilitas politik, dan kemajuan ekonomi di kawasan Asia-Pasifik,” kata Kementerian Luar Negeri AS dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Associated Press (AP), Kamis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gibran Dampingi Prabowo ke Bukber Golkar, Absen Saat Acara PAN dan Demokrat

Gibran Dampingi Prabowo ke Bukber Golkar, Absen Saat Acara PAN dan Demokrat

Nasional
Prabowo: Kita Timnya Jokowi, Kita Harus Perangi Korupsi

Prabowo: Kita Timnya Jokowi, Kita Harus Perangi Korupsi

Nasional
Freeport Indonesia Berbagi Bersama 1.000 Anak Yatim dan Dhuafa

Freeport Indonesia Berbagi Bersama 1.000 Anak Yatim dan Dhuafa

Nasional
Komisi V DPR Apresiasi Kesiapan Infrastruktur Jalan Nasional Capai 98 Persen Jelang Arus Mudik-Balik

Komisi V DPR Apresiasi Kesiapan Infrastruktur Jalan Nasional Capai 98 Persen Jelang Arus Mudik-Balik

Nasional
Pakar: Jadi Subyek yang Dituduh, Mestinya Presiden Dihadirkan pada Sidang Sengketa Pilpres

Pakar: Jadi Subyek yang Dituduh, Mestinya Presiden Dihadirkan pada Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
Dukung Prabowo dan Megawati Bertemu, Airlangga Singgung Periode Kritis RI 10 Tahun ke Depan

Dukung Prabowo dan Megawati Bertemu, Airlangga Singgung Periode Kritis RI 10 Tahun ke Depan

Nasional
Prabowo: Saya dan Gibran Manusia Biasa, Kami Butuh Bantuan dan Nasihat

Prabowo: Saya dan Gibran Manusia Biasa, Kami Butuh Bantuan dan Nasihat

Nasional
Diminta Kubu Anies Jadi Saksi Sengketa Pilpres 2024, Airlangga Tunggu Undangan MK

Diminta Kubu Anies Jadi Saksi Sengketa Pilpres 2024, Airlangga Tunggu Undangan MK

Nasional
Pakar Sebut Kesaksian 4 Menteri di Sidang Sengketa Pilpres Penting, Bisa Ungkap Politisasi Bansos

Pakar Sebut Kesaksian 4 Menteri di Sidang Sengketa Pilpres Penting, Bisa Ungkap Politisasi Bansos

Nasional
Prabowo Bilang Demokrasi Tidak Mudah, tetapi Paling Dikehendaki Rakyat

Prabowo Bilang Demokrasi Tidak Mudah, tetapi Paling Dikehendaki Rakyat

Nasional
Menko Polhukam Sebut Pengamanan Rangkaian Paskah Dilakukan Terbuka dan Tertutup

Menko Polhukam Sebut Pengamanan Rangkaian Paskah Dilakukan Terbuka dan Tertutup

Nasional
Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Nasional
Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Nasional
KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

Nasional
Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com