Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ICW: Lili Pintauli Siregar Harus Dipanggil sebagai Saksi

Kompas.com - 03/05/2021, 15:33 WIB
Tatang Guritno,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia Corruption Watch (ICW) meminta penyidik dari Deputi Penindakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memanggil Wakil Ketua KPK Lili Pintauli Siregar sebagai saksi kasus dugaan suap yang melibatkan penyidik KPK, Stepanus Robin Pattuju dan Wali Kota Tanjungbalai M Syahrial.

Peneliti ICW Kurnia Ramadhana menilai, pemanggilan itu harus dilakukan melihat kemungkinan adanya dugaan Lili melakukan komunikasi dengan Syahrial.

"Kedeputian Penindakan KPK harus memanggil LPS (Lili Pintauli Siregar) sebagai saksi untuk menelusuri satu isu penting yakni apakah ada kaitan antara Azis Syamsuddin, LPS, penyidik Robun, dan Syahrial," kata dia dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Senin (3/5/2021).

Baca juga: Wakil Ketua KPK Lili Pintauli Mengaku Selektif dalam Berkomunikasi

Selain itu, Kurnia meminta KPK tidak melibatkan Lili dalam proses pengambilan keputusan perkara suap dan gratifikasi tersebut.

"Untuk mencegah adanya konflik kepentingan, maka LPS tidak boleh dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan perkara suap dan gratifikasi penyidik Robin," kata Kurnia.

Ia juga meminta Dewan Pengawas KPK segera memanggil Lili terkait dugaan pelanggaran kode etik.

Menurut Kurnia, Dewas KPK harus menyita alat komunikasi yang digunakan Lili untuk membuktikan apakah Lili sempat menjalin komunikasi dengan Syahrial.

"Pertama apakah benar ada komunikasi antara Wali Kota Tanjung balai pasca yang bersangkutan resmi diselidiki KPK. Kemudian apakah ada komunikasi lain dengan kepala daerah yang juga sedang diusut perkaranya oleh KPK," tutur dia.

Baca juga: Dewas KPK Diminta Periksa Lili Pintauli Terkait Dugaan Komunikasi dengan Wali Kota Tanjungbalai

Sebab, Kurnia curiga atas keterangan Lili yang disampaikannya dalam konferensi pers Jumat (30/4/2021) pekan lalu.

Keterangan Lili, menurut Kurnia, tidak jelas dan ambigu. Saat menyampaikan klarifikasinya, lili mengaku tidak pernah bertemu Syahrial.

"Namun pada bagian lain, Komisioner KPK itu menyebutkan tidak dapat menghindari komunikasi dengan para kepala daerah," ucap dia. 

Baca juga: MAKI Sebut Wali Kota Tanjungbalai Jalin Komunikasi dengan Wakil Ketua KPK Lili Pintauli Siregar

Terkait kasus tersebut, Koordinator Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) Boyamin Saiman menyebut ada komunikasi antara Lili dan Syahrial. 

Namun, Lili menampik tudingan itu dengan mengatakan bahwa dirinya membatasi komunikasi dengan banyak pihak karena menjaga martabatnya dan KPK.

Ia juga menegaskan tidak pernah bertemu Syahrial.

Jika ada komunikasi dengan pejabat daerah, hal itu tidak bisa dihindari Lili karena terkait dengan tugas KPK melakukan pencegahan tindak pidana korupsi.

Baca juga: Wakil Ketua KPK Lili Pintauli Mengaku Selektif dalam Berkomunikasi

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dukung Prabowo-Gibran, PKB Pastikan Tak Bakal Rusak Soliditas Koalisi Indonesia Maju

Dukung Prabowo-Gibran, PKB Pastikan Tak Bakal Rusak Soliditas Koalisi Indonesia Maju

Nasional
Senada dengan Nasdem, PKB Anggap Hak Angket Kecurangan Pemilu Kian Sulit Diwujudkan

Senada dengan Nasdem, PKB Anggap Hak Angket Kecurangan Pemilu Kian Sulit Diwujudkan

Nasional
Usai Dukung Prabowo-Gibran, Nasdem dan PKB Bilang Timnas Amin ‘Bubar’

Usai Dukung Prabowo-Gibran, Nasdem dan PKB Bilang Timnas Amin ‘Bubar’

Nasional
MK Sidangkan Sengketa Pileg 2024 Mulai 29 April, Sehari Puluhan Perkara

MK Sidangkan Sengketa Pileg 2024 Mulai 29 April, Sehari Puluhan Perkara

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, PKS: Pak Surya Paling Cantik Bermain Politik

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, PKS: Pak Surya Paling Cantik Bermain Politik

Nasional
Penghormatan Terakhir PDI-P untuk Tumbu Saraswati...

Penghormatan Terakhir PDI-P untuk Tumbu Saraswati...

Nasional
Idrus Sebut Ada Posisi Strategis yang Ditawarkan jika Jokowi Masuk Golkar; Ketua Umum hingga Ketua Dewan Pembina

Idrus Sebut Ada Posisi Strategis yang Ditawarkan jika Jokowi Masuk Golkar; Ketua Umum hingga Ketua Dewan Pembina

Nasional
CSIS: Jumlah Caleg Perempuan Terpilih di DPR Naik, tapi Sebagian Terkait Dinasti Politik

CSIS: Jumlah Caleg Perempuan Terpilih di DPR Naik, tapi Sebagian Terkait Dinasti Politik

Nasional
Cak Imin Titip 8 Agenda Perubahan ke Prabowo, Eks Sekjen PKB: Belum 'Move On'

Cak Imin Titip 8 Agenda Perubahan ke Prabowo, Eks Sekjen PKB: Belum "Move On"

Nasional
CSIS: Caleg Perempuan Terpilih di Pemilu 2024 Terbanyak Sepanjang Sejarah sejak Reformasi

CSIS: Caleg Perempuan Terpilih di Pemilu 2024 Terbanyak Sepanjang Sejarah sejak Reformasi

Nasional
Prabowo-Gibran Disarankan Terima Masukkan Masyarakat saat Memilih Menteri, daripada 'Stabilo KPK'

Prabowo-Gibran Disarankan Terima Masukkan Masyarakat saat Memilih Menteri, daripada "Stabilo KPK"

Nasional
CSIS: Caleg Terpilih yang Terindikasi Dinasti Politik Terbanyak dari Nasdem, Disusul PDI-P

CSIS: Caleg Terpilih yang Terindikasi Dinasti Politik Terbanyak dari Nasdem, Disusul PDI-P

Nasional
MK Registrasi 297 Sengketa Pileg 2024

MK Registrasi 297 Sengketa Pileg 2024

Nasional
CSIS: 138 dari 580 Caleg Terpilih di DPR Terasosiasi Dinasti Politik

CSIS: 138 dari 580 Caleg Terpilih di DPR Terasosiasi Dinasti Politik

Nasional
Idrus Marham Dengar Kabar Golkar Dapat 5 Kursi Menteri dari Prabowo

Idrus Marham Dengar Kabar Golkar Dapat 5 Kursi Menteri dari Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com