JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan, saat ini sudah ada 16 kasus Covid-19 di Indonesia yang disebabkan penularan mutasi baru dari Inggris, India dan Afrika Selatan.
Belasan kasus ini telah dilaporkan Budi kepada Presiden Joko Widodo dalam rapat terbatas pada Senin (3/5/2021).
"Tadi juga sudah dilaporkan kepada Bapak Presiden karena sudah ada mutasi baru yang masuk, yaitu mutasi dari India. Ada dua insiden (penularan dari India) yang sudah kita lihat dua-duanya di Jakarta dan satu insiden dari Afrika Selatan itu ada di Bali," ujar Budi dalam siaran langsung konferensi pers yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden.
"Jadi selain mutasi dari Inggris yang sekarang sudah ada 13 insiden, (kemudian) sudah ada 2 mutasi dari India masuk dan 1 mutasi dari Afrika Selatan," jelasnya.
Baca juga: Belajar dari India, Indonesia Harus Waspada Euforia Vaksin Corona
Budi tidak mengungkapkan secara detail apakah yang dimaksud adalah mutasi B.1.1.7, B.1.617 atau mutasi lainnya.
Hanya saja, dia menekankan bahwa 16 kasus penularan dari mutasi-mutasi tersebut masuk sebagai kategori varian of concern atau mutasi yang memang sangat diperhatikan oleh organisasi kesehatan dunia (WHO).
"Karena penularannya relatif lebih tinggi ini harus kita jaga. Mumpung masih sedikit karena mereka pasti akan segera menyebar karena penularannya relatif lebih tinggi dibandingkan yang lain," tegas Budi.
"Adalah tugas kita bersama untuk segera melakukan isolasi untuk yang terkena, disiplin melakukan testing, tracing untuk kontak erat dari daerah sekitarnya," lanjutnya.
Baca juga: Soal Mutasi Baru Virus Corona, Menkes: Efikasi Vaksin Covid-19 Turun tetapi Bisa Beri Proteksi
Budi pun mengingatkan masyarakat tetap menjalankan protokol kesehatan memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak secara disiplin.
Menurut Budi, apapun virusnya dan seperti apapun mutasinya akan bisa dicegah penularannya apabila protokol kesehatan diterapkan secara maksimal.
"Itu sebabnya ksnapa saya akan terus-menerus mengingatkan bawa disiplin protokol kesehatan itu harus dijalankan oleh kita semua di manapun kita berada," tegas Budi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.