Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri PPPA: Budaya Patriarki Masa Pandemi Covid-19 Berisiko Besar bagi Perempuan dan Anak

Kompas.com - 03/05/2021, 14:12 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga mengatakan, masih mengakarnya budaya patriarki pada masa pandemi Covid-19 berisiko besar bagi perempuan dan anak.

Hal tersebut menurut dia akan menimbulkan masalah kesehatan mental bagi mereka.

"Meski masalah kesehatan mental dihadapi hampir seluruh kalangan masyarakat, namun mengakarnya budaya patriarki dan semakin meningkatnya ketimpangan di masa pandemi membawa risiko yang lebih besar bagi perempuan dan anak," kata Bintang dikutip dari situs Kemen PPPA, Senin (3/5/2021).

Ia mengatakan, selama masa pandemi ini perempuan rentan mengalami beban ganda.

Baca juga: Menteri PPPA Sebut Perempuan Termasuk Rentan akibat Budaya Patriarki

Pasalnya tanggung jawab domestik pun seolah menjadi tanggung jawab pihak perempuan saja.

Padahal, kata dia, perempuan juga menghadapi berbagai tantangannya sendiri pada masa pandemi Covid-19 ini.

"Misalnya pemutusan hubungan kerja, pemulangan pekerja migran, hingga bisnis yang terancam gulung tikar,” kata dia.

Bintang menjelaskan, secara global terdapat empat faktor utama munculnya masalah kesehatan mental akibat pandemi Covid-19.

Baca juga: Komnas Perempuan Kritik RUU Ketahanan Keluarga, Berspirit Patriarki

Antara lain faktor jarak dan isolasi sosial, resesi ekonomi, stres, dan trauma pada tenaga kesehatan, serta stigma dan diskriminasi.

“Selain itu, meningkatnya angka kekerasan berbasis gender yang cukup tajam di masa pandemi juga turut menambah daftar risiko,” ucap dia.

Oleh karena itu, adanya layanan kesehatan jiwa (SEJIWA) yang diluncurkan Kementerian PPPA bersama Kantor Staf Presiden (KSP), Kementerian Kesehatan, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI), dan PT Telkom sangat membantu untuk kesehatan mental masyarakat.

Termasuk bagi perempuan dan anak yang termasuk dalam kelompok rentan.

Baca juga: Ketika Perempuan Melawan Relasi Kuasa dan Patriarki Melalui Legislasi

Lebih jauh ia mengatakan, masalah keluarga dan dukungan sosial primer menjadi dua alasan utama masyarakat yang menghubungi layanan SEJIWA.

Adapun layanan SEJIWA sendiri merupakan respons pemerintah untuk menjamin pemenuhan hak kesehatan mental masyarakat di masa pandemi Covid-19.

Tidak hanya kesehatan fisik, tetapi pandemi Covid-19 juga membawa implikasi yang besar terhadap kondisi psikologis masyarakat.

Layanan SEJIWA bisa diakses melalui call center 119 extension 8.

Dalam layanan tersebut, masyarakat bisa mendapatkan edukasi, konsultasi, dan pendampingan psikologi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Nasional
Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Nasional
Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Nasional
Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Nasional
PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

Nasional
Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Nasional
Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Nasional
Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Nasional
PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

Nasional
Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Nasional
Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Nasional
Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Nasional
KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

Nasional
Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com