JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan ada enam pesawat luar negeri yang mengangkut 103 ton bantuan untuk korban gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah.
Pesawat berangkat dari Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaimandi Balikpapan menuju Bandar Udara Mutiara Al-Jufri di Kota Palu, Sulteng pada Rabu (17/10/2018).
"Enam pesawat tersebut merupakan dukungan transportasi dari Pemerintah Amerika Serikat, Australia, Kanada, Korea, Jepang, dan Singapura," ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan tertulis, Jumat (19/10/2018).
Pesawat yang rata-rata menggunakan jenis C-130 Hercules tersebut mengangkut bantuan dari dalam dan luar negeri berupa bantuan pangan dan non pangan.
Bantuan pangan berupa air mineral, mie instan, biskuit, makanan gizi bayi, minyak goreng dan beras.
Sedangkan non pangan didominasi tenda.
Selain itu, pesawat juga menurunkan 1 unit forklift yang digunakan untuk mengangkut barang yang diturunkan dari pesawat.
Menurut Sutopo, bantuan yang belum terkirim sejak Rabu ini terdiri dari 32 unit genset dari China dan tenda Alpinter dari UNICEF sebanyak 42 set (14,49 ton).
Bantuan ini akan diangkut dan dikirim ke Palu dengan pesawat Angkatan Udara Amerika Serikat dan Jepang pada Jumat ini.
"Total bantuan internasional yang telah diterima oleh Pemerintah Indonesia seberat 980 ton dengan kategori pangan dan non pangan," kata Sutopo.
Tercatat, ada 20 negara telah membantu Indonesia selama penanganan darurat pascagempa di Sulawesi Tengah. Negara tersebut yakni Amerika Serikat, Australia, India, Inggris, Jepang, Jerman, Kanada, Korea, Malaysia, Perancis, Qatar, China, Rusia, Spanyol, Selandia Baru, Singapura, Swiss, Turkei, dan Ukraina.
Selain itu, Indonesia juga mendapatkan dukungan bantuan dari ASEAN Coordinating Centre For Humanitarian Assistance (AHA Centre) dan PBB.
Sementara itu, tenda yang dikirimkan lebih dikhususkan untuk pemenuhan kebutuhan tenda sekolah.
Sebanyak 13 palet kemasan tenda sekolah bantuan UNICEF dikirimkan melalui dua sorti oleh pesawat Angkatan Udara Amerika Serikat.
Berdasarkan data per 16 Oktober 2018, dari Dinas Pendidikan Pemerintah Provinsi Sulteng, total sekolah yang terdampak gempa berjumlah 1.185 unit.