JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho menyebutkan, dalam proses rehabilitasi dan rekonstruksi pasca-bencana Sulawesi Tengah, sejumlah bangunan perlu dilengkapi dengan shelter evakuasi.
Bangunan yang perlu dilengkapi shelter adalah fasilitas publik yang strategis dan letaknya dekat dengan pantai, seperti hotel dan masjid.
Hal itu penting, mengingat Kota Palu, Donggala, dan sekitarnya dilalui oleh sesar Palu Koro yang merupakan jalur gempa.
"Dalam masa rehabilitasi dan rekonstruksi, termasuk diperhatikan evaluasi penataan ruang. Belajar dari pengalaman, ini perlu shelter evakuasi," kata Sutopo di Kantor BNPB, Utan Kayu, Jakarta Timur, Rabu (10/10/2018).
Baca juga: BMKG dan LIPI Bikin Musik Video tentang Mitigasi Gempa Bumi...
"Fasilitas publik di daerah yang rawan tsunami itu akan diperhatikan konstruksinya potensi kekuatan gempa yang ada di sana," lanjut dia.
Shelter evakuasi itu berupa ketersediaan ruangan yang cukup luas di bagian atas sebuah bangunan, yang sewaktu-waktu bisa digunakan untuk menampung sejumlah orang jika terjadi gempa dan potensi tsunami.
Sutopo mencontohkan, sejumlah hotel di pinggir pantai di Bali, Sumatera Barat, dan Cilacap sudah dilengkapi dengan shelter evakuasi.
Di beberapa masjid, kubah dibuat kecil tetapi di bagian atas bisa difungsikan untuk shelter evakuasi.
"Jadi tidak harus pemerintah yang usaha, tapi juga diri sendiri dan pelaku usaha," ujar Sutopo.
Baca juga: Wapres: Mitigasi Gempa Perlu Diajarkan di Sekolah
Meski demikian, penyediaan shelter evakuasi saja tidak cukup. Masyarakat harus dilatih untuk memahami cara menyelamatkan diri menuju shelter.
Untuk itu, kata Sutopo, mitigasi bencana tetap penting untuk dilakukan.
Gempa bermagnitudo 7,4 dan tsunami yang melanda Sulawesi Tengah, Jumat (8/10/2018) mengakibatkan 2.045 korban meninggal dunia, 10.679 jiwa luka berat, dan 82.775 warga mengungsi di sejumlah titik.
Tercatat pula, 67.310 rumah dan 2.736 sekolah rusak. Serta terdapat 20 fasilitas kesehatan dan 12 titik jalan rusak berat.
.
.
.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.