JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Panitia Khusus (Pansus) Angket Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Taufiqulhadi menduga Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) berada di balik rencana demonstrasi mahasiswa menentang Pansus.
Ia mengatakan KPK memiliki pagu anggaran untuk diberikan kepada beberapa Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) antikorupsi.
"Mahasiswa akan demo 1.000, kami dorong 5.000 massa lakukan. Kami tahu demo-demo itu ada yang kerahkan. Jangan demo. Kalau datang sendiri silakan," kata Taufiq.
"Kami tahu KPK ada uang untuk itu, komunitas anti korupsi. Uang diberikan melalui seperti ICW untuk pengerahan massa, menyerang Pansus," lanjut dia.
(Baca: Pansus KPK Ingin Konsultasi, Jokowi Jawab "Jangan Dibawa-bawa ke Saya")
Ia menambahkan, KPK juga melalui pendukungnya telah mengintervensi hakim Mahkamah Konstitusi (MK) dengan melemparkan isu kepada publik.
Taufiq menilai KPK telah berpolitik dengan melakukan hal tersebut. Ia meminta KPK tak berpolitik dan segera menghadiri panggilan Pansus.
Ia pun meminta KPK tak mengintervensi hakim MK dalam memutuskan perkara uji materi ihwal hak angket.
"Jangan bermain politk. Hakim konstitusi dia bekerja kemudian kirim pandangan yang underpressure. KPK dan para pendukungnya melakukan pressure terhadap MK dengan nada yang bersifat ancaman. Jangan kirim sinyal bernada ancaman pada MK," lanjut dia.
(Baca: Pansus Angket KPK Tak Akan Paksakan Konsultasi dengan Presiden)
Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) Syaeful Munjab sebelumnya menyatakan, mahasiswa dari berbagai kampus berencana menggelar aksi untuk menyikapi putusan praperadilan terhadap Ketua DPR Setya Novanto.
Selain itu, aksi tersebut juga untuk menyikapi perpanjangan masa kerja Pansus Hak Angket DPR terhadap KPK.
Rencananya, aksi tersebut akan digelar pada Kamis atau Jumat pekan ini.
Munjab yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Antikorupsi bertemu dengan pimpinan KPK. Aliansi itu terdiri dari mahasiswa Institut Teknologi Bandung, Universitas Padjajaran dan Universitas Pendidikan Indonesia.
Menurut Munjab, jumlah massa aksi yang akan terlibat diprediksi mencapai ribuan mahasiswa dari berbagai kampus di Tanah Air.
(Baca: Ini Daftar 19 Pimpinan dan Anggota Pansus Angket KPK)
"Insya Allah ribuan, kita akan konsolidasikan ke banyak kampus, enggak hanya UI saja, tapi juga kampus-kampus se-Jabodetabek dan Indonesia," ujar Munjab.
Untuk lokasi aksi, pihaknya masih menunggu perkembangan apakah akan melakukan di depan Gedung DPR RI atau di KPK.
Jika setelah aksi tersebut DPR masih melanjutkan kerja Pansus Angket KPK, mahasiswa akan menemui Presiden RI Joko Widodo.