Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Sistem Pengamanan Berlapis Saat Pelantikan Jokowi-JK Hari Ini

Kompas.com - 20/10/2014, 05:24 WIB
Jessi Carina

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 - Pengamanan berlapis diterapkan pada hari pelantikan Joko Widodo dan Jusuf Kalla sebagai presiden dan wakil presiden, Senin (20/10/2014). Sebanyak 24.815 personel disiagakan oleh Polri pada hari pelantikan ini.

"Kita libatkan personel dalam jumlah besar yaitu 24.815 personel diharapkan efektif dalam mengatasi jika adanya gangguan di hari pelantikan," ujar Kepala Polda Metro Jaya Inspektur Jenderal Unggung Cahyono ketika memberi sambutan di apel gelar pasukan persiapan pengamanan pelantikan presiden dan wakil presiden, beberapa hari lalu.

Unggung mengatakan, pada hari pelantikan, akan ada pengamanan berlapis sebanyak 4 ring di DPR. Ring 1 merupakan ruang sidang paripurna yang akan dijaga langsung oleh Paspampres dan Pamobvit. Anggota kepolisian lain akan berjaga di ring 2 yaitu area gedung DPR dan MPR.

Sedangkan ring 3, dari area kompleks DPR hingga pagar, akan dibagi menjadi 2 area yaitu ring 3A di pintu depan dan ring 3B di pintu belakang. Kemudian ring 4 berada di Jalan Gatot Subroto. Pengamanan di ring 4 nanti pun juga akan berlapis.

"Yang di depan DPR RI itu kita lapis. Pertama satwa anjing dan kuda. Kemudian dalmas awal, dalmas lanjutan baru Sabhara, dan Brimob di belakangnya," ujar Unggung. Sebanyak 24.815 personel yang bersiaga di hari pelantikan nanti merupakan tim gabungan dari beberapa polda dan anggota TNI. Anggota yang melakukan pengamanan akan dilengkapi dengan alat utama sistem persenjataan seperti Baracuda, Water Canon, mobil dalmas, unit satwa, motor untuk mengurai massa, mobil rescue, mobil krimsus, maupun alat alat milik intel.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kejagung Sita 713 Ton Gula Kristal dan Uang Rp 200 Juta di Kasus Korupsi Impor Gula PT SMIP

Kejagung Sita 713 Ton Gula Kristal dan Uang Rp 200 Juta di Kasus Korupsi Impor Gula PT SMIP

Nasional
Stranas PK Ungkap Kacaunya Pelabuhan Sebelum Dibenahi: Kapal Parkir Seminggu dan Rawan Korupsi

Stranas PK Ungkap Kacaunya Pelabuhan Sebelum Dibenahi: Kapal Parkir Seminggu dan Rawan Korupsi

Nasional
Temui Wapres, Nahdlatul Wathon Lapor Sedang Dirikan Kantor dan Pesantren di IKN

Temui Wapres, Nahdlatul Wathon Lapor Sedang Dirikan Kantor dan Pesantren di IKN

Nasional
Demokrat-Perindo Jajaki Koalisi untuk Pilkada 2024

Demokrat-Perindo Jajaki Koalisi untuk Pilkada 2024

Nasional
Wacana Koalisi PKS, PKB, PDI-P Berpotensi 'Deadlock' pada Pilkada Jakarta

Wacana Koalisi PKS, PKB, PDI-P Berpotensi "Deadlock" pada Pilkada Jakarta

Nasional
Pangkoarmada I Sebut Kapal Bakamla dan KKP Dikedepankan untuk Turunkan Tensi Laut China Selatan

Pangkoarmada I Sebut Kapal Bakamla dan KKP Dikedepankan untuk Turunkan Tensi Laut China Selatan

Nasional
AHY Mau Data Kementerian ATR/BPN Diunggah ke PDN asalkan Keamanan Terjamin

AHY Mau Data Kementerian ATR/BPN Diunggah ke PDN asalkan Keamanan Terjamin

Nasional
Terungkap di Sidang, Ketua Panitia Lelang Proyek Tol MBZ Tak Punya Sertifikasi

Terungkap di Sidang, Ketua Panitia Lelang Proyek Tol MBZ Tak Punya Sertifikasi

Nasional
93 CSIRT Sudah Terbentuk di Tingkat Pusat, Menko Polhukam Minta Jangan Hanya Jadi Pajangan

93 CSIRT Sudah Terbentuk di Tingkat Pusat, Menko Polhukam Minta Jangan Hanya Jadi Pajangan

Nasional
Tak Percaya Polisi, Keluarga Afif Maulana Minta Ekshumasi dan Otopsi Ulang

Tak Percaya Polisi, Keluarga Afif Maulana Minta Ekshumasi dan Otopsi Ulang

Nasional
PKB Anggap Duet Anies-Sohibul Tak Perluas Cakupan Pemilih

PKB Anggap Duet Anies-Sohibul Tak Perluas Cakupan Pemilih

Nasional
Polri Bantah Pernyataan KPK soal Tutup Pintu Koordinasi jika Ada Oknum Ditangkap

Polri Bantah Pernyataan KPK soal Tutup Pintu Koordinasi jika Ada Oknum Ditangkap

Nasional
Komnas HAM Diminta Bentuk Timsus untuk Investigasi Dugaan Siswa SMP Tewas Dianiaya Polisi

Komnas HAM Diminta Bentuk Timsus untuk Investigasi Dugaan Siswa SMP Tewas Dianiaya Polisi

Nasional
TNI AD Terbuka jika Publik Punya Bukti Tentara Bakar Rumah Wartawan di Karo

TNI AD Terbuka jika Publik Punya Bukti Tentara Bakar Rumah Wartawan di Karo

Nasional
Koarmada I Usul Kapal Bertonase 750 Ton Ditempatkan di Natuna Utara untuk Patroli

Koarmada I Usul Kapal Bertonase 750 Ton Ditempatkan di Natuna Utara untuk Patroli

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com