Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PAN Minta Opsi Demokrat Terkait RUU Pilkada Dipertimbangkan

Kompas.com - 25/09/2014, 17:49 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
– Fraksi Partai Amanat Nasional menilai opsi yang ditawarkan Fraksi Partai Demokrat terkait Rancangan Undang-undang Pemilihan Kepala Daerah (RUU Pilkada) dengan sejumlah syarat bisa menjadi wacana baru untuk memecah kebuntun dalam sidang paripurna, Kamis (25/9/2014).

Oleh karena itu, Fraksi PAN menawarkan agar opsi dari Partai Demokrat itu dibahas terlebih dulu dalam forum lobi. (baca: Dukung Pilkada Langsung, Ini 10 Syarat yang Diminta Demokrat)

“Kepada pimpinan, sebetulnya posisi Partai Demokrat yang tadi disampaikan itu kalau mau diambil keputusan barang kali itu bisa jadi pertimbangan sebelum lobi-lobi fraksi. Usulan Partai Demokrat ini bisa menjadi wacana bisa disetujui atau tidak sehingga bisa lebih mengerucut,” ungkap anggota Fraksi PAN Totok Daryanto.

Totok menilai opsi itu lebih baik dibandingkan dengan kondisi saat ini yang masih terlalu banyak isu yang belum disepakati.

“Ini bisa menjadi wacana disetujui atau tidak, sehingga bisa lebih mengerucut,” katanya.

Sama seperti pandangan pada rapat di tingkat Komisi dan Panja, Fraksi PAN tetap mendukung pelaksanaan Pilkada lewat DPRD. Argumentasi yang disampaikan PAN adalah Pilkada langsung dianggap bukan bagian dari pemilu langsung yang diamanatkan dalam UUD 1945.

Totok menuturkan, pemilu langsung hanya dimaksudkan untuk pemilu preisden, pemilihan anggota DPR dan DPRD.

“Pilkada langsung justru bertolak dari konstitusi. Kalau ini membuat undang-undang ini sesuai dengan konstitusi, harus diamandemen dulu UUD 1945,” ucap Totok.

Agenda paripurna kali ini akan mengambil keputusan terkait RUU Pilkada. Namun, opsi Pilkada langsung dan tidak langsung dan sejumlah isu lain masih belum disepakati. Jika tidak ditemukan kesepakatan dalam pembahasan, maka akan dilakukan voting.

Fraksi pendukung Pilkada langsung, yakni Fraksi PDI-P, Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa, Fraksi Partai Hanura, dan Fraksi Partai Demokrat. Sementara pendukung Pilkada tidak langsung, yakni Fraksi Partai Golkar, Fraksi Partai PAN, Fraksi PKS, Fraksi PPP, dan Fraksi Partai Gerindra.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PKB Beri Dukungan ke Sejumlah Bakal Calon Kepala Daerah, Ada Petahana Jambi Al Haris dan Abdullah Sani

PKB Beri Dukungan ke Sejumlah Bakal Calon Kepala Daerah, Ada Petahana Jambi Al Haris dan Abdullah Sani

Nasional
PKB Lirik Sandiaga Uno untuk Maju Pilkada Jabar 2024

PKB Lirik Sandiaga Uno untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Kementerian KP Tekankan Pentingnya Kolaborasi untuk Capai SDGs Poin 14

Kementerian KP Tekankan Pentingnya Kolaborasi untuk Capai SDGs Poin 14

Nasional
Kejagung Sita 713 Ton Gula Kristal dan Uang Rp 200 Juta di Kasus Korupsi Impor Gula PT SMIP

Kejagung Sita 713 Ton Gula Kristal dan Uang Rp 200 Juta di Kasus Korupsi Impor Gula PT SMIP

Nasional
Stranas PK Ungkap Kacaunya Pelabuhan Sebelum Dibenahi: Kapal Parkir Seminggu dan Rawan Korupsi

Stranas PK Ungkap Kacaunya Pelabuhan Sebelum Dibenahi: Kapal Parkir Seminggu dan Rawan Korupsi

Nasional
Temui Wapres, Nahdlatul Wathon Lapor Sedang Dirikan Kantor dan Pesantren di IKN

Temui Wapres, Nahdlatul Wathon Lapor Sedang Dirikan Kantor dan Pesantren di IKN

Nasional
Demokrat-Perindo Jajaki Koalisi untuk Pilkada 2024

Demokrat-Perindo Jajaki Koalisi untuk Pilkada 2024

Nasional
Wacana Koalisi PKS, PKB, PDI-P Berpotensi 'Deadlock' pada Pilkada Jakarta

Wacana Koalisi PKS, PKB, PDI-P Berpotensi "Deadlock" pada Pilkada Jakarta

Nasional
Pangkoarmada I Sebut Kapal Bakamla dan KKP Dikedepankan untuk Turunkan Tensi Laut China Selatan

Pangkoarmada I Sebut Kapal Bakamla dan KKP Dikedepankan untuk Turunkan Tensi Laut China Selatan

Nasional
AHY Mau Data Kementerian ATR/BPN Diunggah ke PDN asalkan Keamanan Terjamin

AHY Mau Data Kementerian ATR/BPN Diunggah ke PDN asalkan Keamanan Terjamin

Nasional
Terungkap di Sidang, Ketua Panitia Lelang Proyek Tol MBZ Tak Punya Sertifikasi

Terungkap di Sidang, Ketua Panitia Lelang Proyek Tol MBZ Tak Punya Sertifikasi

Nasional
93 CSIRT Sudah Terbentuk di Tingkat Pusat, Menko Polhukam Minta Jangan Hanya Jadi Pajangan

93 CSIRT Sudah Terbentuk di Tingkat Pusat, Menko Polhukam Minta Jangan Hanya Jadi Pajangan

Nasional
Tak Percaya Polisi, Keluarga Afif Maulana Minta Ekshumasi dan Otopsi Ulang

Tak Percaya Polisi, Keluarga Afif Maulana Minta Ekshumasi dan Otopsi Ulang

Nasional
PKB Anggap Duet Anies-Sohibul Tak Perluas Cakupan Pemilih

PKB Anggap Duet Anies-Sohibul Tak Perluas Cakupan Pemilih

Nasional
Polri Bantah Pernyataan KPK soal Tutup Pintu Koordinasi jika Ada Oknum Ditangkap

Polri Bantah Pernyataan KPK soal Tutup Pintu Koordinasi jika Ada Oknum Ditangkap

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com