Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kaesang Penuhi Syarat Maju Pilkada 2024, Mardani: Anies dan PKS Siap Berkompetisi Secara Adil

Kompas.com - 01/07/2024, 11:39 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera menyatakan, partainya siap berhadapan dengan Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep jika ia jadi maju dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jakarta 2024 lantaran sudah memenuhi syarat usia.

Hal ini menanggapi Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang mengakomodasi putusan Mahkamah Agung (MA) tentang batas usia calon gubernur dan wakil gubernur minimum 30 tahun saat pelantikan.

Diketahui, Kaesang saat ini masih berusia 29 tahun dan baru akan berusia 30 tahun Desember mendatang. Sedangkan, KPU menetapkan pelantikan kepala daerah pada awal 2025.

"Siapa pun yang maju di Jakarta, selama sesuai aturan monggo (silakan). Mas Anies dan PKS siap berkompetisi secara adil," kata Mardani kepada Kompas.com, Senin (1/7/2024).

Baca juga: Akomodir Putusan MA, KPU Beri Karpet Merah Kaesang Maju Pilkada 2024

Mardani menegaskan, PKS optimistis bersama mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk Pilkada Jakarta 2024.

PKS diketahui telah menyatakan dukungan pada Anies untuk Pilkada Jakarta, beberapa waktu lalu.

Menurut Mardani, optimisme itu lantaran berkaca pada pengalaman menang Pilkada 2017. Saat itu PKS mengusung Anies dan wakil gubernur Sandiaga Uno di Jakarta.

"Kita punya pengalaman menang dengan elegan di 2017," imbuhnya.

Kendati demikian, Anggota Komisi II DPR RI ini mengingatkan tentang kematangan seorang calon pemimpin amat penting dilihat dari usia.

Menurutnya, batas usia calon kepala daerah yang membawa kepentingan umum justru terjadi di era kepemimpinan Presiden Kedua RI Soeharto.

"Sebetulnya usia di zaman Pak Harto lebih membawa kepentingan umum. Calon Bupati/Walikota minimal 30 tahun, Gubernur 35 tahun dan Calon Presiden/Wakil Presiden minimal 40 tahun. Baru selesai kuliah 22 atau 23 tahun. Biarkan semua menikmati proses," jelasnya.

Baca juga: Hasil Survei, Kaesang Bakal Jegal Banteng di Jateng?

Ia menerangkan, kematangan usia berpengaruh membentuk kejiwaan seseorang, apalagi calon pemimpin.

Kejiwaan dinilai berbeda dengan fisik atau aksesoris. Maka kejiwaan pun tidak bisa dikarbit atau diperoleh secara instan, harus melalui proses.

"Kasihan publik jika dipaksakan untuk menerima yang belum matang. Mendorong anak muda wajib. Tapi kita bangsa yang besar. Sangat beragam dan penuh kompleksitas. Tapi residu demokrasi memang niscaya membuat anak tokoh, apalagi anak Presiden, sangat populer," nilai Mardani.

"Dengan kontestasi yang tidak menyediakan kedalaman atau pentingnya rekam jejak, semua jadi mungkin. Tapi, jika tidak hati-hati, bangsa ini bisa dalam bahaya," pungkasnya.

Baca juga: PDI-P Siapkan Kader Sendiri jika Kaesang Maju Pilkada Jateng 2024

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bertemu Wiranto, Bamsoet Singgung Parpol Cenderung Buru Calon Kepala Daerah, Bukan Kader...

Bertemu Wiranto, Bamsoet Singgung Parpol Cenderung Buru Calon Kepala Daerah, Bukan Kader...

Nasional
Bareskrim Sita Dokumen hingga CPU Komputer Usai Geledah Kementerian ESDM

Bareskrim Sita Dokumen hingga CPU Komputer Usai Geledah Kementerian ESDM

Nasional
Lirik Nadiem Makarim untuk Pilkada Jakarta, Puan: Mungkin kalau Tertarik...

Lirik Nadiem Makarim untuk Pilkada Jakarta, Puan: Mungkin kalau Tertarik...

Nasional
Jokowi: IKN Akan Jadi Titik Pertumbuhan Ekonomi Baru...

Jokowi: IKN Akan Jadi Titik Pertumbuhan Ekonomi Baru...

Nasional
Rencana Berbahaya Kebijakan 'Impor Dokter'

Rencana Berbahaya Kebijakan "Impor Dokter"

Nasional
Hasyim Asy'ari Dipecat karena Asusila, KPU RI Diminta Berbenah Jelang Pilkada 2024

Hasyim Asy'ari Dipecat karena Asusila, KPU RI Diminta Berbenah Jelang Pilkada 2024

Nasional
Prananda dan Puan Ajak Megawati Foto Bersama

Prananda dan Puan Ajak Megawati Foto Bersama

Nasional
Tinjau Pemasangan Pompa di Bantaeng Sulsel, Jokowi Harap Panen Bisa Lebih dari Sekali

Tinjau Pemasangan Pompa di Bantaeng Sulsel, Jokowi Harap Panen Bisa Lebih dari Sekali

Nasional
PSI Bagi-bagi Buku di Tanjung Priok Bertuliskan 'Kaesang Pangarep'

PSI Bagi-bagi Buku di Tanjung Priok Bertuliskan "Kaesang Pangarep"

Nasional
Jokowi Diminta Percepat Pemecatan Hasyim Asy'ari agar Tak Ganggu Persiapan Pilkada

Jokowi Diminta Percepat Pemecatan Hasyim Asy'ari agar Tak Ganggu Persiapan Pilkada

Nasional
Megawati Lantik Ganjar hingga Ahok Jadi Ketua DPP PDI-P

Megawati Lantik Ganjar hingga Ahok Jadi Ketua DPP PDI-P

Nasional
Kaesang Shalat Jumat di Tanjung Priok, Dikawal Banser Seragam Lengkap

Kaesang Shalat Jumat di Tanjung Priok, Dikawal Banser Seragam Lengkap

Nasional
Soal Hasyim Terbukti Lakukan Tindakan Asusila, Megawati: Pusing Saya

Soal Hasyim Terbukti Lakukan Tindakan Asusila, Megawati: Pusing Saya

Nasional
Kemendikbud Peringatkan Rektor Unair yang Copot Dekan FK karena Tolak Dokter Asing

Kemendikbud Peringatkan Rektor Unair yang Copot Dekan FK karena Tolak Dokter Asing

Nasional
Menko Polhukam: Banyak Kementerian/Lembaga Minta Nama-nama Pejabat yang Terlibat Judi 'Online'

Menko Polhukam: Banyak Kementerian/Lembaga Minta Nama-nama Pejabat yang Terlibat Judi "Online"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com