Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Undang Jokowi Buka Kongres III, Nasdem: Kita Setia, meski Diusir

Kompas.com - 28/06/2024, 15:32 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Nasdem Hermawi Taslim mengungkapkan, Nasdem mengundang Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk membuka Kongres III karena setia dengan pemerintahan saat ini selama 10 tahun terakhir.

Hermawi menjelaskan, Nasdem sebenarnya telah diusir dari pemerintahan.

Dia lantas menyindir partai yang kerap mengusir Nasdem ini malah tidak keluar-keluar dari pemerintahan Jokowi saat ini.

"Akan undang Presiden Jokowi karena kita bagian dari pemerintahan 10 tahun, setia, dicerca, dicaci-maki, diusir, akhirnya yang ngusir enggak keluar-keluar juga. Yang ngusir kita ternyata enggak keluar juga," ujar Hermawi dalam jumpa pers di Nasdem Tower, Jakarta, Jumat (28/6/2024).

Baca juga: Respons PDI-P, Nasdem, dan PKB Usai Duet Anies-Sohibul Iman Diumumkan

Hermawi menjelaskan, Nasdem turut mengundang Presiden dan Wapres terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dalam penutupan Kongres III.

Prabowo-Gibran diundang dalam rangka melakukan presentasi berkaitan dengan masalah ekonomi.

"Kemudian presiden terpilih kita akan undang beliau. Nah di sini semangat sinerginya. Kita akan undang beliau sebagai bagian dari pra kongres. Dan kita akan dapatkan nanti poin-poin apa yang bisa kita kerjakan bersama," tuturnya.

Sebelumnya, Partai Nasdem bakal menggelar Kongres III pada 25-27 Agustus 2024 bertempat di Jakarta Convention Centre (JCC).

Rencananya, Kongres III Partai Nasdem akan dibuka oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan ditutup oleh presiden terpilih 2024-2029, Prabowo Subianto.

Baca juga: Nasdem Beri Rekomendasi Jarot dan Ansori di Pilkada Sumbawa

Ketua DPP Partai Nasdem Willy Aditya menyampaikan, Kongres III akan disusun berdasarkan tiga pilar.

“Yang pertama, pro-perempuan, kedua pro-lingkungan go green, ketiga pro-Pancasila. Jadi, ketiga pilar itu yang akan kita susun,” kata Willy dalam keterangannya, Kamis (20/6/2024).

Willy mengatakan kongres ini bakal menjadi kongres partai terbesar yang akan diselenggarakan secara virtual dan fisik.

Sebab, lebih dari 100.000 orang disebut akan terlibat secara virtual.

“Karena ini ada proses zoom meeting dari level DPRt (Dewan Pimpinan Ranting) dan itu akan berjenjang, kita bikin ini pendekatan yang kolosal, masif dan massal,” urai Willy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PKB Beri Dukungan ke Sejumlah Bakal Calon Kepala Daerah, Ada Petahana Jambi Al Haris dan Abdullah Sani

PKB Beri Dukungan ke Sejumlah Bakal Calon Kepala Daerah, Ada Petahana Jambi Al Haris dan Abdullah Sani

Nasional
PKB Lirik Sandiaga Uno untuk Maju Pilkada Jabar 2024

PKB Lirik Sandiaga Uno untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Kementerian KP Tekankan Pentingnya Kolaborasi untuk Capai SDGs Poin 14

Kementerian KP Tekankan Pentingnya Kolaborasi untuk Capai SDGs Poin 14

Nasional
Kejagung Sita 713 Ton Gula Kristal dan Uang Rp 200 Juta di Kasus Korupsi Impor Gula PT SMIP

Kejagung Sita 713 Ton Gula Kristal dan Uang Rp 200 Juta di Kasus Korupsi Impor Gula PT SMIP

Nasional
Stranas PK Ungkap Kacaunya Pelabuhan Sebelum Dibenahi: Kapal Parkir Seminggu dan Rawan Korupsi

Stranas PK Ungkap Kacaunya Pelabuhan Sebelum Dibenahi: Kapal Parkir Seminggu dan Rawan Korupsi

Nasional
Temui Wapres, Nahdlatul Wathon Lapor Sedang Dirikan Kantor dan Pesantren di IKN

Temui Wapres, Nahdlatul Wathon Lapor Sedang Dirikan Kantor dan Pesantren di IKN

Nasional
Demokrat-Perindo Jajaki Koalisi untuk Pilkada 2024

Demokrat-Perindo Jajaki Koalisi untuk Pilkada 2024

Nasional
Wacana Koalisi PKS, PKB, PDI-P Berpotensi 'Deadlock' pada Pilkada Jakarta

Wacana Koalisi PKS, PKB, PDI-P Berpotensi "Deadlock" pada Pilkada Jakarta

Nasional
Pangkoarmada I Sebut Kapal Bakamla dan KKP Dikedepankan untuk Turunkan Tensi Laut China Selatan

Pangkoarmada I Sebut Kapal Bakamla dan KKP Dikedepankan untuk Turunkan Tensi Laut China Selatan

Nasional
AHY Mau Data Kementerian ATR/BPN Diunggah ke PDN asalkan Keamanan Terjamin

AHY Mau Data Kementerian ATR/BPN Diunggah ke PDN asalkan Keamanan Terjamin

Nasional
Terungkap di Sidang, Ketua Panitia Lelang Proyek Tol MBZ Tak Punya Sertifikasi

Terungkap di Sidang, Ketua Panitia Lelang Proyek Tol MBZ Tak Punya Sertifikasi

Nasional
93 CSIRT Sudah Terbentuk di Tingkat Pusat, Menko Polhukam Minta Jangan Hanya Jadi Pajangan

93 CSIRT Sudah Terbentuk di Tingkat Pusat, Menko Polhukam Minta Jangan Hanya Jadi Pajangan

Nasional
Tak Percaya Polisi, Keluarga Afif Maulana Minta Ekshumasi dan Otopsi Ulang

Tak Percaya Polisi, Keluarga Afif Maulana Minta Ekshumasi dan Otopsi Ulang

Nasional
PKB Anggap Duet Anies-Sohibul Tak Perluas Cakupan Pemilih

PKB Anggap Duet Anies-Sohibul Tak Perluas Cakupan Pemilih

Nasional
Polri Bantah Pernyataan KPK soal Tutup Pintu Koordinasi jika Ada Oknum Ditangkap

Polri Bantah Pernyataan KPK soal Tutup Pintu Koordinasi jika Ada Oknum Ditangkap

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com