Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buntut Penyitaan, Staf Hasto PDI-P Berupaya Laporkan Penyidik KPK ke Dewas hingga Bareskrim

Kompas.com - 14/06/2024, 05:56 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Ardito Ramadhan

Tim Redaksi

Akan tetapi, laporan Kusnadi tersebut ditolak. Menurut Petrus, mereka disarankan membuat gugatan praperadilan di pengadilan lebih dahulu.

"Disarankan oleh kanit tadi ditempuh praperadilan terlebih dahulu untuk menguji kebenaran apakah betul atau apakah benar dan terbukti bahwa proses penggeledahan penyitaan, pemeriksaan badan dan introgasi yang dilakuakan oleh penyidik Rossa Purbo Bekti dan kawan-kawan di KPK Itu menyalahi prosedur atau tidak," kata dia.

Pihak Kusnadi pun mengaku akan mengajukan gugatan praperadilan dalam waktu dekat ini.

Trauma diperiksa KPK

Di tengah upayanya melapor ke sana-sini, Kusnadi juga dipanggil penyidik KPK untuk diperiksa sebagai saksi kasus Harun Masiku pada Kamis kemarin.

Akan tetapi, Kusnadi tidak memenuhi panggilan tersebut karena menerima undangan secara mendadak dan masih trauma.

"Panggilan (KPK) itu baru tadi malam diterima, sedangkan saya mempersiapkan untuk ke sini (Bareskrim)," ujar Kusnadi di Lobi Bareskrim.

Kusnadi menyatakan dirinya trauma dan merasa dirugikan oleh penyidik KPK ketika turut digeledah dan barang pribadinya disita saat mendampingi Hasto diperiksa pada Senin lalu.

Baca juga: Staf Hasto Minta KPK Tunda Pemeriksaan, Masih Trauma Digeledah

"Ya bagaimana enggak trauma, saya kan orang sipil nggak tau apa-apa, di sana saya tiba-tiba katanya dipanggil (Hasto), ternyata saya enggak dipanggil," ujar dia.

Meski tak hadir panggilan pertama KPK kemarin, Kusnadi telah mengajukan permohonan penjadwalan ulang pemeriksaan.

Ia juga berjanji akan menghadiri panggilan kedua dari penyidik KPK untuk diperiksa sebagai saksi.

"Insya Allah saya datang, saya orang Islam," kata Kusnadi.

KPK santai

Sementara itu, Direktur Penyidikan KPK Asep Guntur Rahayu tidak ambil pusing dengan langkah yang ditempuh oleh Kusnadi.

Baca juga: Anak Buahnya Dilaporkan Hasto ke Dewas sampai Bareskrim, Direktur KPK: Kami Sambut Baik

Asep justru memandang beragam laporan yang dilayangkan Kusnadi adalah bentuk kontrol terhadap pekerjaan anak buahnya.

“Sebetulnya kami dari penyidik itu menyambut baik apa yang dilakukan oleh Pak HK (Hasto Kristiyanto), karena ini juga bagi kami penyidik ini merupakan kontrol bagi kami,” kata Asep di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta. Kamis.

Asep meyakini, tindakan penyitaan yang dilakukan oleh anak buahnya itu sudah sesuai dengan prosedur yang berlaku di KPK.

Oleh sebab itu, menurut Asep, laporan terhadap para penyidik justru menjadi kesempatan untuk membuktikan proses penyidikan telah dilakukan dengan benar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anggota DPR: PDN Itu Seperti Brankas Berisi Emas dan Berlian, Obyek Vital

Anggota DPR: PDN Itu Seperti Brankas Berisi Emas dan Berlian, Obyek Vital

Nasional
Kuasa Hukum Sebut Staf Hasto Minta Perlindungan ke LPSK karena Merasa Dijebak KPK

Kuasa Hukum Sebut Staf Hasto Minta Perlindungan ke LPSK karena Merasa Dijebak KPK

Nasional
Kuasa Hukum Bantah Hasto Menghilang Setelah Diperiksa KPK

Kuasa Hukum Bantah Hasto Menghilang Setelah Diperiksa KPK

Nasional
Pejabat Pemerintah Dinilai Tak 'Gentle' Tanggung Jawab Setelah PDN Diretas

Pejabat Pemerintah Dinilai Tak "Gentle" Tanggung Jawab Setelah PDN Diretas

Nasional
Tutup Bulan Bung Karno, PDI-P Gelar 'Fun Run' hingga Konser di GBK Minggu Besok

Tutup Bulan Bung Karno, PDI-P Gelar "Fun Run" hingga Konser di GBK Minggu Besok

Nasional
Beri Sinyal Poros Ketiga di Pilkada Jakarta, PDI-P: Kami Poros Rakyat

Beri Sinyal Poros Ketiga di Pilkada Jakarta, PDI-P: Kami Poros Rakyat

Nasional
Kasus Ahli Waris Krama Yudha Jadi Momentum Reformasi Hukum Kepailitan dan PKPU di Indonesia

Kasus Ahli Waris Krama Yudha Jadi Momentum Reformasi Hukum Kepailitan dan PKPU di Indonesia

Nasional
Gaspol! Hari Ini: Di Balik Layar Pencalonan Anies Baswedan-Sohibul Iman

Gaspol! Hari Ini: Di Balik Layar Pencalonan Anies Baswedan-Sohibul Iman

Nasional
PAN Pertimbangkan Kaesang jika Ridwan Kamil Tak Maju di Pilkada DKI

PAN Pertimbangkan Kaesang jika Ridwan Kamil Tak Maju di Pilkada DKI

Nasional
PDI-P Buka Peluang Usung Anies Baswedan, tapi Tunggu Restu Megawati

PDI-P Buka Peluang Usung Anies Baswedan, tapi Tunggu Restu Megawati

Nasional
38 DPW PAN Dukung Zulhas untuk jadi Ketum Lagi

38 DPW PAN Dukung Zulhas untuk jadi Ketum Lagi

Nasional
PKS Usung Duet Anies-Sohibul, PDI-P Utamakan Kader Sendiri

PKS Usung Duet Anies-Sohibul, PDI-P Utamakan Kader Sendiri

Nasional
Waketum Nasdem: Kalau Parpol Punya Prinsip, Kenapa Tergantung 'Cawe-cawe' Jokowi?

Waketum Nasdem: Kalau Parpol Punya Prinsip, Kenapa Tergantung "Cawe-cawe" Jokowi?

Nasional
Ajak Hidup Sehat, Bank Mandiri Gelar Program Bakti Kesehatan untuk Abdi Dalem Keraton Ngayogyakarta

Ajak Hidup Sehat, Bank Mandiri Gelar Program Bakti Kesehatan untuk Abdi Dalem Keraton Ngayogyakarta

Nasional
Kisah VoB: Pernah DO, Manggung di Glastonbury, dan Kritiknya ke Dunia Pendidikan Kita

Kisah VoB: Pernah DO, Manggung di Glastonbury, dan Kritiknya ke Dunia Pendidikan Kita

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com