Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Kisah Ayu, Bidan Dompet Dhuafa yang Bantu Persalinan Saat Karhutla 

Kompas.com - 30/04/2024, 19:52 WIB
Inang Sh ,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Lembaga filantropi Islam Dompet Dhuafa terus berupaya membantu pemerintah menanggulangi stunting, deteksi penyakit tidak menular, hingga meningkatkan derajat kesehatan ibu dan anak.

Salah satu upaya itu diwujudkan melalui program Bidan Untuk Negeri (BUN) melalui Layanan Kesehatan Cuma-cuma (LKC).

Program pemberdayaan itu tidak hanya membantu pelayanan kesehatan masyarakat, tetapi juga menghasilkan sosok-sosok inspiratif, salah satunya adalah Ayu Widianti (29).

Dia adalah bidan asal Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan (Sumsel) yang tengah mengemban amanah di Desa Tanjung Mas, Kecamatan Rantau Alai, Kabupaten Ogan Ilir. 

Sejak 2022, Ayu merantau di Tanjung Mas untuk mengikuti program BUN hingga akhir 2024.

Baca juga: Suarakan Kemerdekaan Palestina, Dompet Dhuafa Sulsel Bersama MAN Gelar Sound of Humanity

Selama pengabdiannya itu, Ayu pernah mengalami momen-momen menarik, salah satunya ketika menangani ibu hamil di pedesaan yang masih terbiasa melahirkan sendiri. 

Asal tahu saja, masyarakat di tempat tersebut hanya memanggil tenaga kesehatan (nakes) atau bidan dalam keadaan emergency saat melahirkan.

Makanya tak heran, Ayu pernah mendapati seorang ibu yang sedang memeriksa kehamilan dan belum ada pembukaan. Namun, saat diperiksa lagi, ternyata tali pusatnya sudah keluar atau menumbung dan melintang.

“Yang dikhawatirkan itu masyarakat walau ramai, tetapi belum tahu betul apakah ini kondisi emergency dan harus dirujuk atau tidak,” katanya dalam siaran pers, Selasa (30/4/2024). 

Mengingat di sana belum ada ambulans, sang ibu selamat, tetapi janinnya tidak. 

“Jadi, aku lebih meningkatkan kelas ibu hamil di sini. Pernah juga saat itu tengah malam, sedang hujan, ada emergency. Mau enggak mau harus kami rujuk ke Palembang. Itu jauh dan terdekat lewat jalur sungai,” katanya. 

Baca juga: Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

Untuk kasus lainnya, Ayu bercerita pernah menangani ibu melahirkan saat ada kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

“Karhutla lagi parah kabut tebal lewat jalur sungai, sampai akhirnya ada yang melahirkan di perahu ukuran sempit dan penerangan seadanya,” ungkapnya. 

Tidak hanya itu, kata dia, ibu hamil yang datang kepadanya sulit untuk evakuasi. Pasalnya, ibu hamil yang biasanya berpostur yang biasanya besar dan hanya dampingi suami sampai di pelabuhan membuatnya sulit dievakuasi. 

“Ya, inilah tantangan di daerah pedalaman. Ini yang paling saya ingat,” ujarnya.

Ayu mengatakan, dengan situasi seperti itu, dia sama sekali tidak merasa sebagai pahlawan. Sebaliknya, dia malah berpikir bahwa sang pasien harus selamat bagaimana pun caranya. 

Dia sadar betul bahwa situasi di lapangan, tantangan saat darurat, dan kondisi pasien berbeda-beda. Jadi hanya satu yang jadi prinsipnya, yakni bekerja dengan sepenuh hati.

Baca juga: Jalankan Amanah Donatur, Dompet Dhuafa Berbagi Parsel Ramadhan untuk Warga Palestina

“Pokoknya selamat dulu, tidak mikirin yang lain lagi. Entah karena dorongan apa, sudah makan atau belum, pakai sendal jepit, kalau saya enggak peduli, yang penting saya tolong dulu,” ujarnya sambil tertawa. 

Meski demikian, Ayu menyadari setiap situasi berbeda-beda sehingga dia ingin melakukan yang terbaik saja dan sepenuh hati. 

Adapun salah satu faktor program BUN hadir di Desa Tanjung Mas adalah karena desa ini merupakan lokasi tinggi stunting

Hasil analisis Ayu menyebutkan, Desa Tanjung Mas memiliki sekitar 20 anak stunting dengan satu anak terindikasi down syndrome. 

“Kalau anak down syndrome dan stunting jadi mudah sakit, tidak bisa diatasi dengan makanan, harus pengobatan rujuk ke puskesmas kemudian ke rumah sakit,” katanya. 

Baca juga: Dana Zizwaf Selama Ramadhan 2024 Meningkat, Dompet Dhuafa: Kedermawanan Masyarakat Meningkat

Dia mengantarkan anak tersebut ke rumah sakit (RS). Pasalnya jika tidak diantar ke RS, terkadang anak tersebut tidak berobat mengingat kondisi ekonomi keluarga yang kekurangan. 

“Nah, kami (LKC) juga ada layanan Pos Gizi yang sudah setahun ini bergulir di sini. Alhamdulillah sekarang stunting berkurang dari 20 anak sekarang hanya lima anak. Edukasi perilaku merubah mindset ini yang terpenting,” jelas Ayu.

Pendewasaan dan pemberdayaan

Ayu menceritakan awal penempatannya di Desa Tanjung Mas. Dia mengaku khawatir dan takut berada di tempat baru, apalagi bertugas seorang diri di wilayah pedalaman. 

Halaman:


Terkini Lainnya

Satgas Pangan Polri Awasi Impor Gula yang Masuk ke Tanjung Priok Jelang Idul Adha 2024

Satgas Pangan Polri Awasi Impor Gula yang Masuk ke Tanjung Priok Jelang Idul Adha 2024

Nasional
Eks Penyidik KPK Curiga Harun Masiku Tak Akan Ditangkap, Cuma Jadi Bahan 'Bargain'

Eks Penyidik KPK Curiga Harun Masiku Tak Akan Ditangkap, Cuma Jadi Bahan "Bargain"

Nasional
Sosiolog: Penjudi Online Bisa Disebut Korban, tapi Tak Perlu Diberi Bansos

Sosiolog: Penjudi Online Bisa Disebut Korban, tapi Tak Perlu Diberi Bansos

Nasional
KPK Hampir Tangkap Harun Masiku yang Nyamar Jadi Guru di Luar Negeri, tapi Gagal karena TWK

KPK Hampir Tangkap Harun Masiku yang Nyamar Jadi Guru di Luar Negeri, tapi Gagal karena TWK

Nasional
Minta Kemenag Antisipasi Masalah Saat Puncak Haji, Timwas Haji DPR: Pekerjaan Kita Belum Selesai

Minta Kemenag Antisipasi Masalah Saat Puncak Haji, Timwas Haji DPR: Pekerjaan Kita Belum Selesai

Nasional
Timwas Haji DPR RI Minta Kemenag Pastikan Ketersediaan Air dan Prioritaskan Lansia Selama Puncak Haji

Timwas Haji DPR RI Minta Kemenag Pastikan Ketersediaan Air dan Prioritaskan Lansia Selama Puncak Haji

Nasional
Timwas Haji DPR Minta Oknum Travel Haji yang Rugikan Jemaah Diberi Sanksi Tegas

Timwas Haji DPR Minta Oknum Travel Haji yang Rugikan Jemaah Diberi Sanksi Tegas

Nasional
Kontroversi Usulan Bansos untuk 'Korban' Judi Online

Kontroversi Usulan Bansos untuk "Korban" Judi Online

Nasional
Tenda Haji Jemaah Indonesia di Arafah Sempit, Kemenag Diminta Beri Penjelasan

Tenda Haji Jemaah Indonesia di Arafah Sempit, Kemenag Diminta Beri Penjelasan

Nasional
MUI Minta Satgas Judi Online Bertindak Tanpa Pandang Bulu

MUI Minta Satgas Judi Online Bertindak Tanpa Pandang Bulu

Nasional
Tolak Wacana Penjudi Online Diberi Bansos, MUI: Berjudi Pilihan Hidup Pelaku

Tolak Wacana Penjudi Online Diberi Bansos, MUI: Berjudi Pilihan Hidup Pelaku

Nasional
MUI Keberatan Wacana Penjudi Online Diberi Bansos

MUI Keberatan Wacana Penjudi Online Diberi Bansos

Nasional
[POPULER NASIONAL] Menkopolhukam Pimpin Satgas Judi Online | PDI-P Minta KPK 'Gentle'

[POPULER NASIONAL] Menkopolhukam Pimpin Satgas Judi Online | PDI-P Minta KPK "Gentle"

Nasional
Tanggal 18 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 18 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Polisi Temukan Bahan Peledak Saat Tangkap Terduga Teroris di Karawang

Polisi Temukan Bahan Peledak Saat Tangkap Terduga Teroris di Karawang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com