Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Lewat Care Visit, Dompet Dhuafa Ajak Donatur Kenali Budaya Penerima Zakat Produktif di Pontang

Kompas.com - 06/02/2024, 20:28 WIB
Inang Sh ,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Dompet Dhuafa mengajak 10 donatur Dompet Dhuafa menilik salah satu program ekonomi Dompet Dhuafa Banten, yaitu program Pemberdayaan Masyarakat Pesisir: Budi Daya Bandeng di Desa Linduk, Kecamatan Pontang, Serang, Banten, Sabtu (3/2/2024). 

Pimpinan Cabang Dompet Dhuafa Banten Mokhlas Pidono memaparkan perjuangan tim Dompet Dhuafa melakukan pemberdayaan itu. 

Dia mengatakan, Dompet Dhuafa Banten terdorong untuk mencetuskan program itu karena ingin mengenalkan kepada anak-anak muda tentang sejarah kawasan Pontang. 

Dompet Dhuafa Banten bertujuan mengembalikan masyarakat Pontang agar tetap mendapatkan akses terhadap tanah mereka sendiri. 

Kecamatan Pontang dulunya adalah lumbung padi besar di Banten. Sebagian besar masyarakatnya bercocok tanam padi. Sebagian lainnya adalah petambak. 

Baca juga: Tingkatkan Kapasitas Guru Mengaji, Dompet Dhuafa-Maybank Indonesia Salurkan Bisyaroh Senilai Rp 242 Juta

Namun, seiring berjalannya waktu, terjadi akulturasi sehingga masyarakat yang dulunya adalah petani dan petambak banyak beralih menjadi pekerja buruh pabrik. 

Bahkan, tak sedikit yang menjual lahannya ke perusahan-perusahan besar. Selain itu, kini juga banyak wanita yang menjadi tenaga kerja wanita (TKW) di luar negeri. 

“Kesulitan mereka adalah akses terhadap modal. Maka Dompet Dhuafa hadir membebaskan lahan dengan dana wakaf. Kami stimulasi juga dengan modal usaha, pembinaan, dan pendidikan moral,” jelasnya dalam siaran pers, Selasa (6/2/2024). 

Dengan wakaf, lanjut Mokhlas, siapa pun tidak berhak memiliki, tetapi berhak untuk menggunakannya. Selain itu, hasilnya untuk pemberdayaan atau sosial. 

Hal itu bisa menjadi solusi di tengah mirisnya kondisi masyarakat Pontang yang banyak menjual lahannya ke para kapitalis. 

Baca juga: Yayasan Amal Khair Yasmin Gandeng Dompet Dhuafa Salurkan Bantuan untuk Palestina

Mokhlas mengatakan, masyarakat tetap bekerja di lahan yang sama. Bedanya, dulu mereka adalah petani yang mengerjakan lahannya sendiri. Setelah dijual, mereka berganti status menjadikan buruh tani di lahan itu juga.

Untuk itu, Dompet Dhuafa Banten mulai mengajukan pembebasan lahan sejak 2018. Kini, terkumpul sejumlah pewakif yang turut serta dalam upaya ini. 

Pada awal 2023, tanah seluas 6.500 meter (m) berhasil dibebaskan dengan status wakaf. Tanah ini kini digunakan untuk program budi daya ikan bandeng. 

"Sekarang kami masih terus mengembangkan wakaf ini sehingga semakin banyak lahan yang bisa mereka gunakan," terangnya. 

Terdapat dua penerima manfaat langsung program budi daya tersebut. Mokhlas mengatakan, kedua penerima itu diseleksi yang mampu berdaya. 

Baca juga: Berkat Program Tebus Ijazah Dompet Dhuafa, Gadis Asal Depok Ini Bisa Lanjutkan Mimpi

Halaman:


Terkini Lainnya

Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

Nasional
Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

Nasional
Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Nasional
Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Nasional
Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show 'Pick Me Trip in Bali'

Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show "Pick Me Trip in Bali"

Nasional
Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Nasional
Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Nasional
Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Nasional
Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
9 Kabupaten dan 1 Kota  Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

9 Kabupaten dan 1 Kota Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com