JK mengakui ada peran dirinya dalam proses kepemilikan lahan itu. Ketika perusahaan kertas dililit kredit macet di Bank Mandiri, Prabowo menyatakan minat membeli.
Transaksi terjadi antara Prabowo dan Bank Mandiri, dan lahan yang dibeli sekitar 200.000 hektare dalam bentuk hutan tanaman industri.
Kehadiran sosok kharismatik, memiliki data, serta pengetahuan luas sekaliber JK menjadikan pertarungan wacana politik dan strategi kompetisi politik lebih dinamis.
Ketika JK diam, wacana pertahanan dan keamanan terdoktrinasi oleh pandangan petahana dan paslon capres dua.
Membahas dan mengkritisi persoalan kenegaraan yang substansial perlu kehadiran para begawan politik agar petahana dan capres yang didukungnya tidak merasa paling benar dan paling berhak menjadi kampiun demokrasi.
Para pendukung petahana dan lawan politik JK bisa saja menolak dan mengkritik mengapa JK harus turun gunung lagi dan meramaikan kompetisi politik dengan mendukung pasangan capres-cawapres satu.
Perimbangan dan konter politik dari sang begawan sangat perlu ketika ada kubu yang menggunakan segala cara untuk mempertahankan kekuasaannya.
Pemilu 2024 ini perlu menjadi perhatian serius agar produk demokrasi tidak menghasilkan kekuasaan yang anti-demokrasi, biasa dikenal diktator baru, new authoritarian, model otoriter lunak. Yakni kekuasaan yang menerapkan kekuasaan populis, tetapi mengangkangi kebebasan berekspresi, berpendapat, dan berpartisipasi, serta mengendalikan media.
JK memantik harapan baru agar masyarakat menggunakan akal sehat dalam menentukan pimpinan negara lima tahun ke depan.
JK ingin mengingatkan bahwa pemerintahan yang gelap mata (otoriter), kekuasaan yang serakah (overcapacity), dan anti-suksesi pernah terjadi pada masa lalu.
Bangsa Indonesia jangan sampai terjerembab dalam sistem kekuasaan yang senapas pada masa akhir Orde Lama dan Orde Baru.
Nabi Muhammad SAW mengatakan: “La yuldaghul mu’minu min juhrin waahidin marratain.
Kalian (orang yang percaya) tidak boleh jatuh ke satu lubang dua kali.” (HR. Bukhari dan Muslim).