Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Janji Urus Kenaikan Tukin Kementerian Investasi Usai Bahlil Minta Dinaikkan

Kompas.com - 07/12/2023, 14:23 WIB
Fika Nurul Ulya,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) berjanji bakal mengurus kenaikan tunjangan kinerja (tukin) untuk staf di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) serta staf Kementerian Investasi.

Janji itu diungkapkan Jokowi usai Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia meminta tukin Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungannya naik, dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Investasi 2023 di Balai Kartini, Jakarta, Kamis (7/12/2023).

"Tadi sebetulnya di ruang tunggu Pak Menteri (Bahlil) sudah bisik-bisik saya urusan tukin. Dan sudah saya sanggupi, iya saya urus," kata Jokowi di acara Rakornas, Kamis.

Namun, di kesempatan yang sama, Jokowi mengutarakan ketidaksenangannya karena permintaan itu diutarakan di depan umum.

Baca juga: Tanggapan Jokowi Usai Menteri Bahlil Minta Tukin Naik di Depan Publik

Di sisi lain ia memaklumi karena pemerintah juga peduli pada kesejahteraan ASN.

"Tapi yang saya enggak senang, kok diungkap secara terbuka. Tapi enggak apa-apa biar bapak ibu semuanya tahu bahwa kita juga urus hal-hal yang berkaitan dengan kesejahteraan," ujar Jokowi.

Sebagai informasi, Bahlil sempat menyinggung tukin saat sambutannya.

Awalnya, Bahlil menyampaikan terima kasih kepada Presiden karena DPMPTSP diberikan Dana Alokasi Khusus (DAK).

"Mereka mengucapkan Terima kasih banyak Pak, Bapak sudah memberikan mereka DAK. DPMPTSP dulu ini dinasnya dijadikan nomor tiga, Pak. Tapi sekarang bupati, wali kota, gubernur menaikkan mereka ke nomor dua dan nomor satu," kata Bahlil.

Baca juga: Di Hadapan Jokowi, Bahlil Minta Tukin Pegawai Kementeriannya Dinaikkan

Bahlil lalu menyampaikan aspirasi para staf yang ditemuinya. Para staf tersebut merasa kesejahteraannya masih kurang lantaran tukin yang didapat tidak sebesar kementerian pengumpul pajak.

Padahal, sebagian besar pajak didapat dari investasi yang masuk melalui DPMPTSP dan Kementerian Investasi.

"Kalau menteri kan enggak perlu bayar tukin Pak, tapi kalau mereka-mereka itu di depan saya Pak, kata mereka 'Kenapa kementerian lain yang tukang menerima pajak saja tukinnya tinggi. Tapi yang mendatangkan kok enggak naik-naik barang ini Pak'," ujar Bahlil sembari melihat peserta di depannya.

Bahlil mengibaratkan investasi seperti pohon yang harus ditanam di tempat tertentu agar berbuah manis sehingga manfaatnya dirasakan oleh banyak orang.

Baca juga: Minta Realisasi Investasi di Luar Jawa Ditingkatkan, Jokowi: Masa 16.999 Pulau Hanya 52 Persen

Namun, pohon tersebut tidak akan tumbuh jika sejak awal tidak ditanam. Dengan begitu, buah dari pohon pun tidak akan dirasakan oleh warga sekitar.

"Jadi kata mereka Pak, yang menerima pajak apanya yang mau dipetik kalau pohon dan buahnya enggak pernah dibawa masuk ke dalam negeri? Dan kemudian mereka juga bilang sama saya Pak, yang tukang petik kan enggak pernah tahu bagaimana susahnya merayu orang untuk masuk (menanam modal)," kata Bahlil.

"Kok, yang bagian merayu dengan yang bagian metik, yang bagian metik lebih dapat banyak daripada yang merayu. Mohon maaf Pak kami mohon kebijaksanaan Bapak (Jokowi) agar di saat saya setelah menjadi Menteri Investasi di periode bapak, tidak ada lagi beban yang saya tinggalkan untuk para yang ada di depan saya," ujarnya lagi.

Baca juga: Di Hadapan Jokowi, Bahlil Minta Tukin Pegawai Kementeriannya Dinaikkan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bamsoet Sebut Golkar Siapkan Karpet Merah jika Jokowi dan Gibran Ingin Gabung

Bamsoet Sebut Golkar Siapkan Karpet Merah jika Jokowi dan Gibran Ingin Gabung

Nasional
ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

Nasional
Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Nasional
Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Nasional
Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di 'Gala Dinner' KTT WWF

Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di "Gala Dinner" KTT WWF

Nasional
ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta 'Money Politics' Dilegalkan

ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta "Money Politics" Dilegalkan

Nasional
Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum 'Gala Dinner' WWF di Bali

Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum "Gala Dinner" WWF di Bali

Nasional
Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Nasional
Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Nasional
Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nasional
Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Nasional
UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

Nasional
Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Nasional
MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

Nasional
Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com