Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ganjar Pertimbangkan Perempuan Masuk Kabinetnya jika Terpilih, tapi....

Kompas.com - 23/11/2023, 12:46 WIB
Ardito Ramadhan,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Calon presiden (capres) nomor urut 3 Ganjar Pranowo mengaku bakal mempertimbangkan tokoh-tokoh perempuan untuk masuk ke dalam kabinet jika ia terpilih menjadi Presiden di 2024.

Namun, Ganjar menekankan bahwa kompetensi seseorang bakal menjadi pertimbangan prioritas karena ia ingin mewujudkan zaken kabinet yang mengutamakan keahlian para anggotanya.

"Di kabinet tentu (perempuan) kita pertimbangkan, tapi yang paling dasar adalah zaken kabinet, apakah dia cukup ahli yang ada di situ," kata Ganjar dalam acara Dialog Terbuka Muhammadiyah di Kampus Universitas Muhammadiyah Jakarta, Kamis (23/11/2023).

Mantan Gubernur Jawa Tengah ini pun meyakini bahwa ada banyak tokoh perempuan yang memiliki keahlian dan layak untuk masuk dalam kabinet.

Baca juga: Ganjar Ingin Cetak Satu Sarjana pada Setiap Keluarga Miskin

Ia mencontohkan, ada Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi di Kabinet Indonesia Maju sebagai representasi perempuan yang ahli.

"Ini contoh-contoh sebenarnya kita bisa teruskan pada soal itu sebagai sebuah komitmen, kita paham soal itu," ujar Ganjar.

Di samping itu, Ganjar juga menekankan bahwa harus ada afirmasi bagi perempuan untuk punya peran lebih besar dalam dunia politik.

Baca juga: Di Hadapan Ganjar-Mahfud, Ketum PP Muhammadiyah Titip Tak Ada Undang-Undang Dibuat Kilat

Ia pun menyebutkan bahwa sudah ada aturan mengenai keterwakilan perempuan 30 persen di partai politik yang terbentuk saat dirinya menjadi anggota DPR.

"Kemarin ada pertanyaan, 'Pak Ganjar, 30 persen untuk perempuan ketentuan di politik itu dihilangkan saja Pak biar kita sama. Eh Bu, enggak bisa Bu'. Perempuan dalam banyak hal itu tertinggal. Maka musti ada tindakan khusus," kata Ganjar.

Diketahui, pasangan calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) nomor urut 3, Ganjar-Mahfud menjadi pasangan calon (paslon) kedua yang menjalani dialog terbuka Muhammadiyah.

Pada Rabu (22/11/2023) kemarin, pasangan capres-cawapres nomor urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar sudah lebih dulu mengikuti dialog terbuka Muhammadiyah.

Baca juga: Ditanya soal Kemiskinan di Jateng, Ganjar: Presiden Punya Kekuatan Lebih Besar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

PPP: RUU Kementerian Negara Masuk Prolegnas, tetapi Belum Ada Rencana Pembahasan

PPP: RUU Kementerian Negara Masuk Prolegnas, tetapi Belum Ada Rencana Pembahasan

Nasional
Latihan Gabungan, Kapal Perang TNI AL Tenggelamkan Sasaran dengan Rudal Khusus hingga Torpedo

Latihan Gabungan, Kapal Perang TNI AL Tenggelamkan Sasaran dengan Rudal Khusus hingga Torpedo

Nasional
Menag Cek Persiapan Dapur dan Hotel di Madinah untuk Jemaah Indonesia

Menag Cek Persiapan Dapur dan Hotel di Madinah untuk Jemaah Indonesia

Nasional
 Melalui Platform SIMPHONI, Kemenkominfo Gencarkan Pembinaan Pegawai dengan Pola Kolaboratif

Melalui Platform SIMPHONI, Kemenkominfo Gencarkan Pembinaan Pegawai dengan Pola Kolaboratif

Nasional
PPP Anggap Wacana Tambah Menteri Sah-sah Saja, tapi Harus Revisi UU

PPP Anggap Wacana Tambah Menteri Sah-sah Saja, tapi Harus Revisi UU

Nasional
Eks KSAU Ungkap 3 Tantangan Terkait Sistem Pertahanan Udara Indonesia

Eks KSAU Ungkap 3 Tantangan Terkait Sistem Pertahanan Udara Indonesia

Nasional
Mayoritas Provinsi Minim Cagub Independen, Pakar: Syaratnya Cukup Berat

Mayoritas Provinsi Minim Cagub Independen, Pakar: Syaratnya Cukup Berat

Nasional
Soal Gagasan Penambahan Kementerian, 3 Kementerian Koordinator Disebut Cukup

Soal Gagasan Penambahan Kementerian, 3 Kementerian Koordinator Disebut Cukup

Nasional
 Belum Diatur Konstitusi, Wilayah Kedaulatan Udara Indonesia Dinilai Masih Lemah,

Belum Diatur Konstitusi, Wilayah Kedaulatan Udara Indonesia Dinilai Masih Lemah,

Nasional
PAN Setia Beri Dukungan Selama 15 Tahun, Prabowo: Kesetiaan Dibalas dengan Kesetiaan

PAN Setia Beri Dukungan Selama 15 Tahun, Prabowo: Kesetiaan Dibalas dengan Kesetiaan

Nasional
PAN Setia Dukung Prabowo Selama 15 Tahun, Zulhas: Ada Kesamaan Visi dan Cita-cita

PAN Setia Dukung Prabowo Selama 15 Tahun, Zulhas: Ada Kesamaan Visi dan Cita-cita

Nasional
Koalisi Vs Oposisi: Mana Cara Sehat Berdemokrasi?

Koalisi Vs Oposisi: Mana Cara Sehat Berdemokrasi?

Nasional
Pansel Capim KPK Diminta Tak Buat Kuota Pimpinan KPK Harus Ada Unsur Kejaksaan atau Kepolisian

Pansel Capim KPK Diminta Tak Buat Kuota Pimpinan KPK Harus Ada Unsur Kejaksaan atau Kepolisian

Nasional
Berkaca dari Kasus Firli, Pansel Capim KPK Diminta Lebih Dengarkan Masukan Masyarakat

Berkaca dari Kasus Firli, Pansel Capim KPK Diminta Lebih Dengarkan Masukan Masyarakat

Nasional
Sidang Kasus SYL Menguak Status Opini WTP BPK Masih Diperjualbelikan

Sidang Kasus SYL Menguak Status Opini WTP BPK Masih Diperjualbelikan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com