Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jubir Anies: Koalisi Perubahan Masih Buka Pintu untuk Demokrat

Kompas.com - 16/09/2023, 14:20 WIB
Vitorio Mantalean,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru bicara Anies Baswedan, Sudirman Said, menyebut bahwa Koalisi Perubahan untuk Persatuan yang kini digawangi Partai Nasdem, PKS, dan PKB masih membuka pintu untuk Partai Demokrat yang kini telah hengkang.

"Kita sangat membuka pintu apabila nanti suatu ketika Demokrat memutus untuk bersama-sama lagi," ujarnya dalam jumpa pers di Rumah Koalisi Perubahan, Jakarta Selatan, Sabtu (16/9/2023).

Walaupun demikian, Sudirman mengaku bahwa koalisi menghormati sikap partai besutan Agus Harimurti Yudhoyono itu. Seandainya Demokrat tidak kembali ke Koalisi Perubahan, ia berharap, mereka masih dapat bekerja sama di luar koalisi.

"Kita sangat terbuka, bahkan dalam berbagai kesempatan Pak Anies dan Pak Muhaimin sempat juga mengatakan memiliki harapan besar kepada Partai Demokrat juga untuk, kalau pun tidak bersama-sama dengan koalisi, kita bekerja sama dalam agenda-agenda besar yang pasti kita memerlukan banyak tenaga," jelasnya.

Baca juga: Kubu Anies Santai Partai Buruh Eliminasi Dukungan

Sudirman pun menambahkan bahwa Koalisi Perubahan belum menutup pintu dari partai-partai politik lain yang hendak bergabung.

"Kita membuka diri pada partai manapun yang merasa bahwa jalan atau visi perubahan ini, visi yang mereka sepakati untuk menjadi kebersamaan untuk berjuang ke depan," sambungnya.

Sebelumnya, harapan sejenis juga dikemukakan PKS yang baru per Jumat (15/9/2023) kemarin mendeklarasikan secara resmi dukungan partai untuk pencalonan Anies dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sebagai bakal calon presiden dan wakil presiden pada Pilpres 2024.

"Masak sih mau marah-marahan terus. Janganlah emosi berkepanjangan, janganlah, tetapi kita enggak bisa memaksakan. Kalau sudah putus apa boleh buat," kata Sekretaris Jenderal PKS Aboe Bakar Alhabsyi, Jumat.

Aboe mengatakan partainya masih terus berkomunikasi dengan Demokrat namun tak bisa memaksa.

"Percaya deh omongan saya. Hatinya masih orang saleh, orang baik di Demokrat. Pasti kebenaran itu, kebersamaan akan datang," ujarnya.

Baca juga: Digoda PKS Balik ke Koalisi Perubahan, Demokrat: Mari Berjuang Masing-masing

Pencalonan Anies dan Muhaimin diwarnai polemik karena PKB mendadak bergabung ke dalam Koalisi Perubahan yang sebelumnya telah digawangi Nasdem bersama Partai Demokrat dan PKS setahun lebih.

Partai Demokrat yang merasa dikhianati karena tiket bakal cawapres Anies untuk Agus Harimurti Yudhoyono berpindah ke tangan Muhaimin memutuskan untuk keluar dan mencabut dukungan.

Sementara itu, PKS tak serta-merta merestui duet Anies-Muhaimin. Selasa (12/9/2023), rombongan Anies dan Muhaimin bersama Partai Nasdem dan PKB sowan ke markas PKS dan disambut hangat oleh partai politik besutan Ahmad Syaikhu tersebut.

Baru kemarin, Jumat (15/9/2023), partai politik yang kerap dianggap berseberangan gagasan dengan PKB itu mendeklarasikan dukungan secara resmi pencalonan Anies-Muhaimin, berdasarkan hasil rapat majelis syura.

Komposisi tiga partai politik ini menguasai 167 kursi di DPR RI, jauh di atas ambang batas pencalonan presiden yang mensyaratkan minimum 115 kursi di parlemen.

Sementara itu, Partai Demokrat masih merahasiakan arah dukungan koalisinya, antara bergabung ke koalisi pendukung Ganjar Pranowo atau Prabowo Subianto, selepas angkat kaki dari kubu Anies.

Koordinator juru bicara Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra menyatakan, partainya baru bisa mengungkapkan arah koalisi itu pada pekan depan.

"Mungkin minggu depan baru bisa kami sampaikan ke publik seperti apa langkah ke depan kami," kata Herzaky kepada Kompas.com, Sabtu (16/9/2023).

Baca juga: Anies Baswedan Sepakat Nama Poros Pendukungnya Tetap Koalisi Perubahan

Menurut dia, saat ini pengurus Demokrat masih menyusun rekomendasi terkait arah koalisi untuk diputuskan oleh Majelis Tinggi Partai Demokrat.

Di samping itu, Demokrat menutup pintu untuk kembali ke Koalisi Perubahan dan mengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden.

"Kami menghormati dan mengapresiasi teman-teman PKS atas pilihannya, mari kita berjuang masing-masing sesuai dengan pilihan kita," kata Herzaky.

Herzaky mengeklaim, Demokrat akan tetap memperjuangkan perubahan dan perbaikan meski kini tak termasuk dalam barisan koalisi pendukung Anies.

"Kami akan terus memperjuangkan perubahan dan perbaikan, sesuai dengan amanah yang telah diberikan oleh rakyat yang selama ini kami temui di berbagai pelosok Indonesia," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Produksi Karpet Mobil Ternama Dunia Dibuat di Pasuruan, Wapres: Tinggal Buat Mobilnya...

Produksi Karpet Mobil Ternama Dunia Dibuat di Pasuruan, Wapres: Tinggal Buat Mobilnya...

Nasional
Tak Hanya Segelintir, Ternyata Ada 82 Anggota DPR RI yang Main Judi Online

Tak Hanya Segelintir, Ternyata Ada 82 Anggota DPR RI yang Main Judi Online

Nasional
Pusat Data Nasional Jebol: Menkominfo Mundur atau Dimaklumi?

Pusat Data Nasional Jebol: Menkominfo Mundur atau Dimaklumi?

Nasional
Wapres: Penegakan Hukum Harus Punya Dasar yang Dapat Dipertanggungjawabkan

Wapres: Penegakan Hukum Harus Punya Dasar yang Dapat Dipertanggungjawabkan

Nasional
Ada Dua Versi Sikap Jokowi soal Kaesang Maju Pilkada Jakarta, Mana yang Benar?

Ada Dua Versi Sikap Jokowi soal Kaesang Maju Pilkada Jakarta, Mana yang Benar?

Nasional
Coklit Pemilih Pilkada Berlangsung, Bawaslu Ungkap 10 Kerawanan Prosedur

Coklit Pemilih Pilkada Berlangsung, Bawaslu Ungkap 10 Kerawanan Prosedur

Nasional
Hari Ini, SYL dkk Hadapi Sidang Tuntutan Kasus Pemerasan dan Gratifikasi di Kementan

Hari Ini, SYL dkk Hadapi Sidang Tuntutan Kasus Pemerasan dan Gratifikasi di Kementan

Nasional
Stafsus Klaim Jokowi Tak 'Cawe-cawe' di Pilkada Mana Pun

Stafsus Klaim Jokowi Tak "Cawe-cawe" di Pilkada Mana Pun

Nasional
Panasnya Rapat di DPR Bahas Peretasan PDN: Kominfo, BSSN dan Telkom Saling Lempar Bola hingga Disindir Bodoh

Panasnya Rapat di DPR Bahas Peretasan PDN: Kominfo, BSSN dan Telkom Saling Lempar Bola hingga Disindir Bodoh

Nasional
Kaesang ke Sekjen PKS: Jangan Bawa-bawa Presiden Lah, Ketumnya Kan Saya

Kaesang ke Sekjen PKS: Jangan Bawa-bawa Presiden Lah, Ketumnya Kan Saya

Nasional
Menkominfo Masih Bisa Bilang Alhamdulillah usai PDN Diretas, Ini Sebabnya

Menkominfo Masih Bisa Bilang Alhamdulillah usai PDN Diretas, Ini Sebabnya

Nasional
Peretasan PDN Bukti Keamanan Data RI Lemah, Kultur Mesti Diubah

Peretasan PDN Bukti Keamanan Data RI Lemah, Kultur Mesti Diubah

Nasional
Komisi I Desak Pemerintah Buat Satgas dan Crisis Center Tangani PDN

Komisi I Desak Pemerintah Buat Satgas dan Crisis Center Tangani PDN

Nasional
Kaesang ke Sekjen PKS: Jangan Bawa-bawa Presiden, yang Ketum Kan Saya!

Kaesang ke Sekjen PKS: Jangan Bawa-bawa Presiden, yang Ketum Kan Saya!

Nasional
PDN Diretas, Pengelola sampai Pejabat Dinilai Patut Ditindak Tegas

PDN Diretas, Pengelola sampai Pejabat Dinilai Patut Ditindak Tegas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com