Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PDI-P Nilai Pintu Koalisi Masih Terbuka Meski PKS Usung Anies-Sohibul di Jakarta

Kompas.com - 27/06/2024, 14:37 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Ardito Ramadhan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PDI Perjuangan menilai, pintu koalisi dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) masih terbuka meski PKS sudah mengusung Anies Baswedan-Sohibul Iman sebagai bakal calon gubernur dan wakil gubernur pada Pilkada Jakarta 2024.

Ketua DPP PDI-P Komarudin Watubun menyatakan, peta koalisi untuk Pilkada 2024 masih bisa didiskusikan secara panjang lebar.

"Siapa yang kunci (koalisi)? Wah itu kan masih diskusi panjang lebar," kata Komarudin di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (27/6/2024).

Komarudin mengatkaan, dalam politik, semua kemungkinan masih dapat terjadi.

Baca juga: PDI-P dan PKB Berpeluang Koalisi Tanpa PKS, Syaikhu: Insya Allah Pak Anies Tetap Bersama Kami

Ia juga tidak memungkiri bahwa PDI-P masih menghitung peluang mengusung Anies pada Pilkada Jakarta.

"Namanya politik semua segala sesuatu, semua kemungkinan kan bisa terjadi," ujar Komarudin

Namun, ia menyebutkan bahwa internal PDI-P belum membicarakan secara serius keputusan PKS mengusung Anies-Sohibul.

"Semua (termasuk nama Anies). Nanti masih diskusi, mana yang terbaik silakan," kata Komarudin.

Komarudin menambahkan, PDI-P masih mematangkan strategi untuk menghadapi Pilkada Jakarta sehingga belum menentukan sikap mengenai siapa sosok yang akan diusung.

Baca juga: Respons PDI-P, Nasdem, dan PKB Usai Duet Anies-Sohibul Iman Diumumkan

"Masak, kita kasih tahu kalian kalau kita lagi bicara soal strategi. Orang perang itu kan enggak mungkin masalah strategi, soal rahasia rumah tangga dikasih tahu publik," ujar dia.

Diberitakan sebelumnya, PKS mengumumkan mengusung Anies Baswedan dan Sohibul Iman sebagai bakal calon gubernur dan bakal calon wakil gubernur di Pilkada DKI Jakarta 2024.

Pengusungan ini menimbulkan reaksi dari sejumlah partai politik. Apalagi tiga hari sebelum pengusungan itu, PKS sempat mengusung Sohibul sebagai bakal calon gubernur Jakarta.

Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PKB Syaiful Huda menganggap PKS blunder karena telah mengusung Sohibul yang merupakan kader sendiri untuk mendampingi Anies.

Menurut Huda, duet tersebut menutup pintu untuk berkoalisi dengan partai lain.

"Di mata saya sih blunder menurut saya. Itu yang saya sebut komunikasi politik yang semacam ini akan menutup pintu partai-partai lain untuk bisa bermitra dan poros koalisi ini," ujar Huda di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (26/6/2024).

Baca juga: PKS Usung Anies-Sohibul untuk Pilkada Jakarta, Wasekjen PKB: Blunder...

Huda mengatakan, ada kegamangan di internal PKS, di mana awalnya mereka sebenarnya mengusung Sohibul Iman sebagai Cagub Jakarta.

Ia lalu beranggapan bahwa pengusungan Anies dan Sohibul berbahaya.

"Kita tahu teman-teman kita PKS memang menang di pemilu legislatif kemarin. Tapi belum melampaui 20 persen karena baru 18 kursi, sementara 20 persennya 22 kursi. Jadi menurut saya model memborong begini, memborong figur untuk partai yang tidak memenuhi dan tidak punya golden ticket menurut saya bahaya itu, bahaya," ujar Huda.

 

Untuk diketahui, pengurus PDI-P dan PKB di DKI Jakarta sudah mengusulkan Anies Baswedan sebagai kandidat calon gubernur Jakarta, tetapi masih menunggu keputusan pengurus tingkat pusat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 2 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 2 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Anggota DPR: PDN Itu Seperti Brankas Berisi Emas dan Berlian, Obyek Vital

Anggota DPR: PDN Itu Seperti Brankas Berisi Emas dan Berlian, Obyek Vital

Nasional
Kuasa Hukum Sebut Staf Hasto Minta Perlindungan ke LPSK karena Merasa Dijebak KPK

Kuasa Hukum Sebut Staf Hasto Minta Perlindungan ke LPSK karena Merasa Dijebak KPK

Nasional
Kuasa Hukum Bantah Hasto Menghilang Setelah Diperiksa KPK

Kuasa Hukum Bantah Hasto Menghilang Setelah Diperiksa KPK

Nasional
Pejabat Pemerintah Dinilai Tak 'Gentle' Tanggung Jawab Setelah PDN Diretas

Pejabat Pemerintah Dinilai Tak "Gentle" Tanggung Jawab Setelah PDN Diretas

Nasional
Tutup Bulan Bung Karno, PDI-P Gelar 'Fun Run' hingga Konser di GBK Minggu Besok

Tutup Bulan Bung Karno, PDI-P Gelar "Fun Run" hingga Konser di GBK Minggu Besok

Nasional
Beri Sinyal Poros Ketiga di Pilkada Jakarta, PDI-P: Kami Poros Rakyat

Beri Sinyal Poros Ketiga di Pilkada Jakarta, PDI-P: Kami Poros Rakyat

Nasional
Kasus Ahli Waris Krama Yudha Jadi Momentum Reformasi Hukum Kepailitan dan PKPU di Indonesia

Kasus Ahli Waris Krama Yudha Jadi Momentum Reformasi Hukum Kepailitan dan PKPU di Indonesia

Nasional
Gaspol! Hari Ini: Di Balik Layar Pencalonan Anies Baswedan-Sohibul Iman

Gaspol! Hari Ini: Di Balik Layar Pencalonan Anies Baswedan-Sohibul Iman

Nasional
PAN Pertimbangkan Kaesang jika Ridwan Kamil Tak Maju di Pilkada DKI

PAN Pertimbangkan Kaesang jika Ridwan Kamil Tak Maju di Pilkada DKI

Nasional
PDI-P Buka Peluang Usung Anies Baswedan, tapi Tunggu Restu Megawati

PDI-P Buka Peluang Usung Anies Baswedan, tapi Tunggu Restu Megawati

Nasional
38 DPW PAN Dukung Zulhas untuk jadi Ketum Lagi

38 DPW PAN Dukung Zulhas untuk jadi Ketum Lagi

Nasional
PKS Usung Duet Anies-Sohibul, PDI-P Utamakan Kader Sendiri

PKS Usung Duet Anies-Sohibul, PDI-P Utamakan Kader Sendiri

Nasional
Waketum Nasdem: Kalau Parpol Punya Prinsip, Kenapa Tergantung 'Cawe-cawe' Jokowi?

Waketum Nasdem: Kalau Parpol Punya Prinsip, Kenapa Tergantung "Cawe-cawe" Jokowi?

Nasional
Ajak Hidup Sehat, Bank Mandiri Gelar Program Bakti Kesehatan untuk Abdi Dalem Keraton Ngayogyakarta

Ajak Hidup Sehat, Bank Mandiri Gelar Program Bakti Kesehatan untuk Abdi Dalem Keraton Ngayogyakarta

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com