JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Demokrat menanggapi godaan dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) untuk kembali ke Koalisi Perubahan dan mengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden.
Koordinator Juru Bicara Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra mengatakan, pihaknya mengajak PKS untuk berjuang seusai dengan pilihan partai politik masing-masing.
"Kami menghormati dan mengapresiasi teman-teman PKS atas pilihannya, mari kita berjuang masing-masing sesuai dengan pilihan kita," kata Herzaky kepada Kompas.com, Sabtu (16/9/2023).
Herzaky mengeklaim, Demokrat akan tetap memperjuangkan perubahan dan perbaikan meski kini tak termasuk dalam barisan koalisi pendukung Anies.
"Kami akan terus memperjuangkan perubahan dan perbaikan, sesuai dengan amanah yang telah diberikan oleh rakyat yang selama ini kami temui di berbagai pelosok Indonesia," ujar dia.
Baca juga: Ketika PKS Goda Demokrat Kembali ke Koalisi Perubahan...
Lebih lanjut, Herzaky menyebutkan bahwa arah koalisi Demokrat kemungkinan baru akan dibuka pada pekan depan.
Menurut dia, saat ini pengurus Demokrat masih menyusun rekomendasi terkait arah koalisi untuk diputuskan oleh Majelis Tinggi Partai Demokrat.
"Mohon kita berikan dukungan dan waktu kepada Mas AHY, ketum kami, dan jajaran pengurus DPP dalam menyusun rekomendasi untuk disampaikan dan diputuskan oleh Majelis Tinggi Partai ke mana arah koalisi atau kerja sama Partai Demokrat ke depannya," kata Herzaky.
Sebelumnya Sekretaris Jenderal PKS Aboe Bakar Alhabsyi menggoda Partai Demokrat untuk kembali ke Koalisi Perubahan untuk Persatuan.
Hal itu disampaikan setelah Majelis Syura PKS memutuskan memberikan dukungan pada pasangan bakal calon presiden dan bakal calon wakil presiden KPP Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar.
“Saya tidak mau berbicara banyak soal Demokrat, tetapi kalau Allah temukan nanti, siapa yang bisa menyatukan kecuali Allah?” ujar Aboe di kantor DPP PKS, Jalan TB Simatupang, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Jumat (15/9/2023).
Baca juga: Pekan Depan, Majelis Tinggi Demokrat Gelar Rapat Tentukan Arah Koalisi
“Percaya omongan saya, hatinya masih baik dan soleh orang-orang di Demokrat,” sambung dia. Ia pun tak ingin hubungan Demokrat dengan KPP memburuk.
Baginya, situasi yang terjadi beberapa waktu lalu yang menyebabkan hengkangnya Demokrat dari KPP adalah hal yang biasa di dunia politik.
Akan tetapi, Aboe mengaku menghormati keputusan Demokrat jika tetap enggan kembali ke KPP.
“Masa sih mau marah-marahan terus, janganlah emosi itu berkepanjangan. Tapi kita tidak bisa memaksakan. Kalau sudah putus, apa boleh buat,” tutur dia
Untuk diketahui, Demokrat pernah bergabung dalam KPP bersama PKS dan Partai Nasdem, tetapi belakangan memilih hengkang setelah Anies diputuskan berduet dengan Muhaimin Iskandar.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.