Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Gelar Diskusi KolaborAksi, Dompet Dhuafa Ambil Langkah Atasi Polusi Udara

Kompas.com - 29/08/2023, 19:13 WIB
F Azzahra,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com- Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa menggelar diskusi bertajuk "Merayakan KolarborAksi, Perangi Polusi" di Setia Budi, Jakarta Selatan, Kamis (24/8/2023). Pembahasan utamanya adalah polusi udara di Ibu Kota yang semakin memburuk.

Co-Founder sekaligus Chief Executive Officer (CEO) Nafas.id Nathan Roestandy mengatakan, pemerintah, komunitas, public figure, serta media diharapkan dapat memberikan solusi dalam penanganan dan pencegahan polusi udara di Indonesia, khususnya di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek).

Pasalnya, sebut dia, tanpa kolaborasi dari berbagai pihak, solusi untuk meminimalisasi polusi udara akan sulit tercapai.

"Polusi udara adalah isu yang sangat kompleks. Kondisinya tidak bisa dilihat dari sisi Jakarta saja, melainkan sisi kesehatan dan lingkungan juga penting. Pemerintah punya kuasa atas kebijakan untuk mengatasi hal ini, tetapi dorongan dari komunitas, organisasi, lembaga swadaya masyarakat (LSM), dan privat sektor Nafas.id juga dibutuhkan," ujar Nathan dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Selasa (29/8/2023).

Baca juga: 11 Perusahaan Kena Sanksi Terkait Polusi Udara, Menperin: Kita Sedang Cek dari Manufaktur atau Bukan

Perlu diketahui, kondisi udara di Jakarta dan sekitarnya semakin memburuk. Akibatnya, banyak bermunculan penyakit yang menyerang saluran pernapasan manusia. Polutan-polutan kecil masuk ke dalam saluran pernapasan dan menimbulkan inflamasi kronik.

Wakil Ketua Influenza Foundation Prof Dr dr Samsuridjal Djauzi, SpPd, KAI mengatakan, polusi udara yang buruk berpotensi menyebabkan penularan dan prevalensi influenza.

Lebih lanjut, data dari Global Burden Diseases 2019 bertajuk Diseases and Injuries Collaboration mencatat, polusi udara bisa memunculkan lima penyakit respirasi mematikan, yakni paru obstruktif kronis (PPOK), pneumonia, kanker paru, tuberkulosis, dan asma.

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan, penyakit pernapasan (respiratory diseases) atau infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) mencapai 200.000 kasus di Jakarta.

Baca juga: Luhut Ditunjuk Jokowi Pimpin Penanganan Polusi Udara di Jakarta

Jumlahnya, kata Budi, menjadi empat kali lebih besar ketimbang saat pandemi Covid-19 yang berjumlah 50.000 kasus.

Sementara itu, United Nations Children's Fund (UNICEF) mencatat, sebanyak 600.000 anak meninggal dalam setahun akibat penyakit pernapasan salah satunya pneumonia.

Diketahui, anak-anak lebih rentan terserang penyakit. Pasalnya, secara fisiologis laju napas anak-anak lebih besar dibandingkan orang dewasa.

Dalam jangka pendek, pneumonia yang semakin parah dapat berujung asma. Hal tersebut perlu ditangani agar tidak mengganggu tumbuh kembang anak dan memicu stunting, gangguan kecerdasan, mental, motorik, hingga tingkah laku.

Senada, Dr. Feni Fitriani Taufik, Sp.P (K). M.pd.Ked mengatakan, anak-anak rentan tertular ISPA, terutama ketika polusi udara memburuk.

Baca juga: Terima Kunjungan GKR Mangkubumi, Dompet Dhuafa Siap KolaborAksi lewat Program Pramuka Peduli

"Dalam jangka panjang, pertumbuhan dan fungsi paru-parunya bisa terganggu. Risikonya, masa remajanya rentan terkena penyakit, semakin dewasa justru akan semakin lemah imunitasnya," ujar Feni Dokter Paru RSUP Persahabatan.

Feni menambahkan, pencegahan bisa dilakukan dengan cara yang mudah, seperti menggunakan masker.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Lengkapi Kekurangan Berkas Perkara TPPU Panji Gumilang

Polisi Lengkapi Kekurangan Berkas Perkara TPPU Panji Gumilang

Nasional
Jokowi Kumpulkan Menteri Bahas Pengungsi Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Jokowi Kumpulkan Menteri Bahas Pengungsi Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Nasional
Bersama TNI AL, Polisi dan Basarnas, Bea Cukai Bantu Evakuasi Korban Erupsi Gunung Ruang

Bersama TNI AL, Polisi dan Basarnas, Bea Cukai Bantu Evakuasi Korban Erupsi Gunung Ruang

Nasional
Prabowo Ingin Berkumpul Rutin Bersama Para Mantan Presiden, Bahas Masalah Bangsa

Prabowo Ingin Berkumpul Rutin Bersama Para Mantan Presiden, Bahas Masalah Bangsa

Nasional
Hanura Sebut Suaranya di Manokwari Dipindah ke PSI, Berdampak ke Perolehan Kursi DPRD

Hanura Sebut Suaranya di Manokwari Dipindah ke PSI, Berdampak ke Perolehan Kursi DPRD

Nasional
Gugat Hasil Pileg, Pengacara Gerindra Malah Keliru Minta MK Batalkan Permohonan

Gugat Hasil Pileg, Pengacara Gerindra Malah Keliru Minta MK Batalkan Permohonan

Nasional
Resmikan Warung NKRI Digital, BNPT Ingatkan Semua Pihak Ciptakan Kemandirian Mitra Deradikalisasi

Resmikan Warung NKRI Digital, BNPT Ingatkan Semua Pihak Ciptakan Kemandirian Mitra Deradikalisasi

Nasional
Klaim Ada Perpindahan Suara ke PKB, PKN, dan Garuda, PPP Minta PSU di Papua Pegunungan

Klaim Ada Perpindahan Suara ke PKB, PKN, dan Garuda, PPP Minta PSU di Papua Pegunungan

Nasional
Berkaca Kasus Brigadir RAT, Kompolnas Minta Polri Evaluasi Penugasan Tak Sesuai Prosedur

Berkaca Kasus Brigadir RAT, Kompolnas Minta Polri Evaluasi Penugasan Tak Sesuai Prosedur

Nasional
Hakim MK Singgung Timnas di Sidang Pileg: Kalau Semangat kayak Gini, Kita Enggak Kalah 2-1

Hakim MK Singgung Timnas di Sidang Pileg: Kalau Semangat kayak Gini, Kita Enggak Kalah 2-1

Nasional
Caleg PDI-P Hadiri Sidang Sengketa Pileg secara Daring karena Bandara Sam Ratulangi Ditutup

Caleg PDI-P Hadiri Sidang Sengketa Pileg secara Daring karena Bandara Sam Ratulangi Ditutup

Nasional
Ketum PGI: 17 Kali Jokowi ke Papua, tapi Hanya Bertemu Pihak Pro Jakarta

Ketum PGI: 17 Kali Jokowi ke Papua, tapi Hanya Bertemu Pihak Pro Jakarta

Nasional
Kasus Brigadir RAT, Beda Keterangan Keluarga dan Polisi, Atasan Harus Diperiksa

Kasus Brigadir RAT, Beda Keterangan Keluarga dan Polisi, Atasan Harus Diperiksa

Nasional
KPK Ancam Pidana Pihak yang Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

KPK Ancam Pidana Pihak yang Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Nasional
195.917 Visa Jemaah Haji Indonesia Sudah Terbit

195.917 Visa Jemaah Haji Indonesia Sudah Terbit

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com