"Rajin memantau kondisi udara, kalau indeks kualitas udara (IQAir) sudah di angka 150 ke atas, sangat tidak aman segera gunakan masker dan hindari keluar rumah apabila tidak terlalu penting," kata Feni.
Baca juga: Apa Itu PM2,5 yang Selalu Dikaitkan dengan Polusi Udara?
Program Officer Media dan Demokrasi Remotivi Surya Putra menyampaikan, peran media dibutuhkan dalam menyebar informasi dan mengawal isu polusi udara ini.
"Media harus inisiatif menyebar informasi yang valid kepada publik. Jurnalis perlu meningkatkan kapasitas pengetahuannya agar isu yang diberitakan dipastikan validasinya," ujar Surya.
Chief Executive DMC Dompet Dhuafa Arief Rahmadi Haryono mengatakan, Dompet Dhuafa berkontribusi membantu penyebaran informasi polusi udara kepada publik.
"Kami ingin berkontribusi secara langsung mengatasi isu ini. Dukungan dan kerja sama dari beberapa pihak seperti Remotivi, Nafas.id, dan dokter RSUP Persahabatan sangat membantu realisasi diskusi ini," tutur Arief.
Baca juga: Warga DKI Jakarta Disebut Terkena Dampak Polusi Udara akibat Lemahnya Fungsi Pengawasan Pemprov
Perlu diketahui, particulate matter (PM) 2.5 adalah partikel paling berbahaya bagi pernapasan. Partikel ini telah ditemukan di sejumlah wilayah di Indonesia.
Menurut laporan yang beredar, kualitas udara selama 12 jam di Bandung, Bandung Barat, dan Cimahi pada Jumat (25/8/2023) sangat buruk dan menyentuh PM 2.5. Kondisi yang sama terjadi di Sidoarjo, Gresik, dan Jakarta Barat.
Dengan kondisi sedemikian rupa, masyarakat dan pemerintah diharapkan bisa lebih peduli akan kesehatan udara dan fisik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.