Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Politisi Mendadak "One Piece", dari Prabowo hingga Anies

Kompas.com - 11/08/2023, 05:50 WIB
Fitria Chusna Farisa

Penulis

“Pak Prabowo tahu One Piece. Ini spektakuler, Pak. Ini sebuah karya kreatif dan ini berasal dari negara Jepang,” ucap Bayu.

Baca juga: Gerindra: PSI Tegak Lurus Jokowi, Berarti Insya Allah Dukung Prabowo

Prabowo lantas bertanya, apakah anak-anak Indonesia mampu membuat karya serupa.

“Ada enggak anak-anak Indonesia yang bisa bikin kayak begitu?” tanya Prabowo ke Bayu.

“Banyak, Pak. Tapi kita selama ini hanya menjadi tukang, Pak. Tukang dalam artian, sumber daya manusia kita banyak. Tapi, kita tidak bisa membikin IP-nya sendiri, intelectual property-nya sendiri,” terang Bayu.

Pembicaraan keduanya lantas berlanjut tentang bagaimana Jepang memperkenalkan budaya mereka ke dunia melalui budaya-budaya populer, tak terkecuali manga dan anime seperti One Piece.

“Saya setuju. Film itu sarana yang paling bagus. Karena inilah saat-saatnya anak-anak muda yang kreatif. Kita butuh kreativitas itu,” tutur Prabowo.

Pendekatan politik

Membaca hal ini, analis komunikasi politik dari Universitas Padjadjaran Kunto Adi Wibowo menilai, fenomena mendadak One Piece di kalangan politisi merupakan bagian dari pendekatan politik.

Kunto mengatakan, politik memang akan selalu dekat dengan budaya populer, tertutama fandom atau penggemar dari budaya pop tersebut.

“Budaya populer itu kan tidak hanya berupa anime, tapi bisa juga sepak bola, olahraga, musik,” kata Kunto kepada Kompas.com, Kamis (10/8/2023).

Sri Mulyani, meskipun tak turut berkontestasi pada pemilu, tetap membutuhkan kepercayaan publik demi memupuk citra yang baik sebagai Menteri Keuangan.

Sementara itu, Prabowo dan Anies jelas tengah berupaya menarik perhatian anak muda melalui pendekatan terhadap fandom anime.

Menurut Kunto, pola pendekatan serupa pernah dilakukan oleh Presiden Joko Widodo ketika pertama kali berkontestasi sebagai calon presiden (capres) Pemilu 2014. Saat itu, Jokowi memperlihatkan sisi lainnya sebagai penggemar grup musik heavy metal asal Amerika Serikat, Metallica, dan fans dari grup musik Tanah Air, Slank.

Manuver Jokowi itu pun sukses mendulang atensi dari penggemar musik metal dan rock yang pada akhirnya juga memberikan keuntungan secara elektoral.

“Ini kan cerita sukses ini ingin diulang oleh politisi di Indonesia,” ujar Kunto.

Baca juga: Jokowi: Pemerintah Siap Mendukung MK Mengawal Pemilu Serentak 2024

Namun demikian, Kunto melanjutkan, pendekatan politisi terhadap budaya populer mempunyai dua sisi. Jika tidak cermat, metode ini justru bisa menjadi bumerang.

Butuh kesesuaian citra politisi dengan budaya populer yang tengah “digarap” supaya tak terlalu kental akan nuansa politisasi.

“Sehingga tidak terlihat mengada-ada, tidak terlihat gimik,” ucap Kunto.

Value-value yang ada di fansnya dia harus akrab, harus tahu, jadi enggak terasa asing di sebuah kumpulan fans yang memang sudah mendarah daging,” tuturnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

UKT Naik Bukan Sekadar karena Status PTNBH, Pengamat: Tanggung Jawab Pemerintah Memang Minim

UKT Naik Bukan Sekadar karena Status PTNBH, Pengamat: Tanggung Jawab Pemerintah Memang Minim

Nasional
Di APEC, Mendag Zulhas Ajak Jepang Perkuat Industri Mobil Listrik di Indonesia

Di APEC, Mendag Zulhas Ajak Jepang Perkuat Industri Mobil Listrik di Indonesia

Nasional
Biaya UKT Naik, Pengamat Singgung Bantuan Pendidikan Tinggi Lebih Kecil dari Bansos

Biaya UKT Naik, Pengamat Singgung Bantuan Pendidikan Tinggi Lebih Kecil dari Bansos

Nasional
Penuhi Kebutuhan Daging Sapi Nasional, Mendag Zulhas Dorong Kerja Sama dengan Selandia Baru

Penuhi Kebutuhan Daging Sapi Nasional, Mendag Zulhas Dorong Kerja Sama dengan Selandia Baru

Nasional
UKT Naik, Pengamat: Jangan Sampai Mahasiswa Demo di Mana-mana, Pemerintah Diam Saja

UKT Naik, Pengamat: Jangan Sampai Mahasiswa Demo di Mana-mana, Pemerintah Diam Saja

Nasional
Profil Mayjen Dian Andriani, Jenderal Bintang 2 Perempuan Pertama TNI AD

Profil Mayjen Dian Andriani, Jenderal Bintang 2 Perempuan Pertama TNI AD

Nasional
Status Gunung Ibu di Halmahera Meningkat, Warga Dilarang Beraktivitas hingga Radius 7 Kilometer

Status Gunung Ibu di Halmahera Meningkat, Warga Dilarang Beraktivitas hingga Radius 7 Kilometer

Nasional
Anies Mau Istirahat Usai Pilpres, Refly Harun: Masak Pemimpin Perubahan Rehat

Anies Mau Istirahat Usai Pilpres, Refly Harun: Masak Pemimpin Perubahan Rehat

Nasional
Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Nasional
Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Nasional
Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com