Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres Minta Pondok Pesantren Beri Edukasi untuk Cegah Polarisasi Jelang Pemilu

Kompas.com - 10/08/2023, 10:52 WIB
Ardito Ramadhan,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin meminta pondok pesantren untuk mengedukasi masyarakat dan santrinya agar tidak menyebabkan perpecahan dan polarisasi menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Hal ini disampaikan Ma'ruf Amin saat berkunjung ke Pondok Pesantren Annuqayah, Guluk-guluk, Kabupaten Sumenep, Rabu (9/8/2023).

"Nah ini biasanya pesantren itu justru mengarahkan masyarakat dan santrinya supaya tidak terjadi polarisasi, tidak terjadi pembelahan,” kata Ma'ruf Amin dikutip dari siaran pers, Kamis (10/8/2023).

Ia mengatakan, peran pesantren menjadi penting dalam edukasi ini karena dalam Islam terdapat prinsip tentang cinta Tanah Air yang diajarkan oleh para ulama kepada masyarakat dan santri.

Baca juga: Kawal Pemilu 2024, Polri Gelar Operasi Mantap Brata hingga Bentuk Satgas Anti Politik Uang

Menurut Ma'ruf, peran pesantren dalam politik nasional itu tidak hanya berlaku pada momentum pemilu, tetapi juga sepanjang masa.

"Prinsip yang dibangun, pesantren itu kan memiliki prinsip mencintai Tanah Air menjadi bagian dari iman. Bagaimana pesantren itu menjaga Tanah Air supaya tidak terjadi hal-hal yang (tidak diinginkan), apa namanya benturan,” ujarnya.

Selain itu, kata Ma'ruf Amin, pondok pesantren juga punya fungsi untuk mengedukasi publik tentang bagaimana memilih pemimpin yang baik serta dapat membawa kebaikan bagi bumi dan masyarakat.

“Dalam memilih itu sudah punya garisnya bahwa pesantren itu harus memilih yang terbaik dari yang baik, ya yang memiliki kelebihan. Yang kedua itu, memiliki kelayakan. Yang ketiga, yang paling maslahat. Ini paling tidak memiliki tiga kriteria,” kata Ma'ruf Amin.

“Karena kalau ada yang unggul, afdol, sedangkan milih yang tidak unggul itu tidak boleh, itu ada hadisnya," ujar mantan ketua umum Majelis Ulama Indonesia itu melanjutkan.

Baca juga: Serahkan Urusan Usia Capres-Cawapres ke MK, Wapres: Pertimbangkan Baik dan Buruknya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com