Arsjad mengatakan, Hyundai Group telah menginvestasikan 60 juta dollar Amerika Serikat (AS) untuk membangun pabrik sebagai tumpuan bisnis Hyundai Mobis yang fokus di pasar ASEAN.
Baca juga: Ketua ASEAN-BAC Arsjad Rasjid Ajak Pengusaha Inggris Investasi Penurunan Emisi Karbon di ASEAN
“Hyundai sangat bangga dengan ditunjuknya kendaraan listrik Genesis G80 dan IONIQ 5 oleh Pemerintah Indonesia sebagai kendaraan dinas pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali 2022," ujarnya.
Adapun pengembangan ekosistem teknologi berkelanjutan di Indonesia Juga dilakukan PT Indika Energy Tbk, Grup Bakrie, dan Grup Mayora.
Vice President Director and Group CEO Indika Energy Azis Armand mengatakan, pengembangan ekosistem kendaraan listrik berperan penting untuk mempercepat transisi menuju transportasi berkelanjutan di Indonesia.
Dia menegaskan, transformasi ke kendaraan listrik juga perlu diimbangi dengan peningkatan investasi untuk memperkuat fasilitas dan infrastruktur kendaraan listrik.
Baca juga: Ketua ASEAN-BAC Tekankan Pembangunan Berkelanjutan APEC dan Kerja Sama Brunei-Indonesia
“Hal ini merupakan bagian dari misi Indika Energy dalam menghadirkan ekosistem kendaraan listrik yang komprehensif di Indonesia,” tuturnya.
Hal yang sama juga disampaikan Radju Munusamy, Manajer Kebijakan Pembangunan Berkelanjutan ASEAN-BAC.
Dia menyatakan, AZEC dan ASEAN Net Zero Hub terhubung erat dengan upaya koordinasi di antara negara-negara Asia Tenggara untuk mencapai target Net Zero Emissions (NZE) atau emisi net nol pada 2060.
"Kami bertujuan untuk memperkuat rantai nilai ASEAN dalam menghadapi dampak perubahan iklim sehingga memungkinkan aspirasi emisi nol bersih dan tujuan pembangunan berkelanjutan," ujarnya.
Berbagai perusahaan terkemuka di Indonesia seperti PT Astra International Tbk, Sinar Mas Group, PT Indika Energy Tbk, Bakrie Group, dan Mayora Group terus didorong untuk mendukung upaya nol emisi dan pembangunan berkelanjutan.
Baca juga: Roadshow ASEAN-BAC ke Filipina Bahas 3 Potensi Kemitraan Penting Kawasan Asia Tenggara
Sebagai contoh, Astra terus memperkuat fokusnya pada mitigasi perubahan iklim dan mendukung upaya Pemerintah Indonesia untuk mencapai emisi nol bersih pada 2060 atau bahkan lebih cepat.
Hal itu dituangkan dalam Aspirasi Keberlanjutan Astra 2030 yang diluncurkan pada awal 2022.
Dalam peluncuran itu, Grup Astra berkomitmen untuk mengurangi emisi gas rumah kaca cakupan 1 dan 2 sebesar 30 persen pada 2030.
Sementara itu, Wakil Ketua ASEAN-BAC Bernardino Vega mengungkapkan, produk domestik bruto (PDB) Indonesia sekitar 80 persen dari Korsel dan total kapitalisasi pasar saham di Indonesia hanya sekitar 30 persen dari Korsel.
“Ini kesempatan yang tidak boleh disia-siakan. Indonesia saat ini memiliki sekitar 4,6 juta investor saham, yang jumlahnya kurang dari 2 persen dari total populasi. Hal ini menunjukkan potensi pertumbuhan yang masih cukup besar,” ujar Dino.
Baca juga: ASEAN-BAC Kembali Tegaskan Sentralitas Visi Masyarakat Ekonomi ASEAN 2025
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.