Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Roadshow ASEAN-BAC ke Filipina Bahas 3 Potensi Kemitraan Penting Kawasan Asia Tenggara

Kompas.com - 01/08/2023, 15:51 WIB
A P Sari

Penulis

KOMPAS.com - Association of Southeast Asian Nations-Business Advisory Council (ASEAN-BAC) yang dipimpin Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Arsjad Rasjid telah melaksanakan roadshow ke Manila, Filipina beberapa waktu lalu.

Pada kesempatan itu, Arsjad membahas tiga hal penting terkait kemitraan di Asia Tenggara. Pertama, menciptakan nilai tambah untuk nikel dan tambang mineral lainnya.

Kedua, mendukung agenda regenerasi hutan yang sejalan dengan program warisan ASEAN-BAC. Ketiga, meningkatkan kerja sama terkait konektivitas pembayaran lewat program ASEAN QR Code.

Keketuaan ASEAN-BAC berupaya untuk menjadikan ASEAN sebagai pusat pertumbuhan dan ekonomi global, terutama pada sektor-sektor baru, seperti pembangunan hijau dan transformasi digital.

Baca juga: Roadshow ASEAN-BAC ke Filipina Bahas 3 Potensi Kemitraan Penting Kawasan Asia Tenggara

Salah satu penerima manfaat utama dari agenda ini adalah UMKM serta Filipina dan Indonesia yang memainkan peran penting sebagai mitra ASEAN.

Kemitraan ekonomi yang kuat antara Indonesia dan Filipina terlihat jelas dalam kolaborasi kedua negara. Sebab, angka investasi Filipina di Indonesia pada 2022 mampu menembus angka 14 juta dollar Amerika Serikat (AS).

Selain itu, Indonesia memegang peranan penting sebagai eksportir beberapa komoditas ke Filipina, seperti bahan bakar, infrastruktur, serta ore slag and ash dengan nilai sebesar 5,92 miliar dollar AS pada 2021.

Kerja sama hilirisasi produk EV dan baterai

Indonesia dan Filipina memiliki cadangan nikel terbesar di dunia. Totalnya sekitar 33-40 persen dari total cadangan bijih nikel di seluruh dunia.

Baca juga: ASEAN-BAC Kembali Tegaskan Sentralitas Visi Masyarakat Ekonomi ASEAN 2025

Ketua Kadin Indonesia Arsjad Rasjid mengatakan, posisi Indonesia dan Filipina sebagai pemegang cadangan bijih nikel terbesar di dunia memberikan alasan yang kuat bagi kedua negara untuk memimpin ekosistem industri kendaraan listrik dan baterai, baik dalam lingkup ASEAN maupun global.

"Dengan kerja sama yang lebih erat, kedua negara berpotensi meningkatkan produksi nikel dunia hingga mencapai 50 persen. Selain itu, potensi cadangan mineral lain untuk kendaraan listrik juga menjadi sorotan, sehingga ASEAN bisa menjadi pusat rantai pasok kendaraan listrik," tutur Arsjad, dikutip melalui keterangan persnya, Selasa (1/8/2023).

Arsjad mengatakan, pada pertemuan ASEAN-BAC di Manila, Indonesia menekankan pentingnya hilirisasi pengembangan industri kendaraan listrik dan baterai.

Menurutnya, Indonesia mencatatkan prestasi yang luar biasa dalam sektor pertambangan khususnya ekspor nikel dalam bentuk besi dan baja, nikel matte, dan mixed hydrate precipitate, dengan nilai ekspor sebesar 20 juta dollar AS.

Baca juga: Misi Keketuaan ASEAN-BAC Indonesia, Perkuat Inovasi dan Inklusivitas Kawasan Asia Tenggara

"Pencapaian besar lainnya, yaitu hilirisasi nikel Indonesia yang berhasil meningkatkan nilai tambah komoditas dari 1,1 miliar dollar AS menjadi 20,8 miliar dollar AS pada 2021," tambahnya.

Berkat hal itu, sebut dia, Indonesia berhasil mendorong Filipina untuk berpartisipasi dalam hilirisasi industri kendaraan listrik dan baterai di kawasan ASEAN.

“Kesuksesan Indonesia di industri kendaraan listrik dan baterai dapat dikaitkan dengan adanya peran penting hilirisasi yang memungkinkan pengembangan ekosistem yang kuat di sektor tersebut," ujar Arsjad.

Halaman:


Terkini Lainnya

Refly Harun Anggap PKB dan Nasdem 'Mualaf Oposisi'

Refly Harun Anggap PKB dan Nasdem "Mualaf Oposisi"

Nasional
Berharap Anies Tak Maju Pilkada, Refly Harun: Levelnya Harus Naik, Jadi 'King Maker'

Berharap Anies Tak Maju Pilkada, Refly Harun: Levelnya Harus Naik, Jadi "King Maker"

Nasional
Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Nasional
Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Nasional
Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Nasional
Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Nasional
Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

Nasional
Peran Kritis Bea Cukai dalam Mendukung Kesejahteraan Ekonomi Negara

Peran Kritis Bea Cukai dalam Mendukung Kesejahteraan Ekonomi Negara

Nasional
Refly Harun Ungkap Bendera Nasdem Hampir Diturunkan Relawan Amin Setelah Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo

Refly Harun Ungkap Bendera Nasdem Hampir Diturunkan Relawan Amin Setelah Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo

Nasional
UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

Nasional
Jemaah Haji Tak Punya 'Smart Card' Terancam Deportasi dan Denda

Jemaah Haji Tak Punya "Smart Card" Terancam Deportasi dan Denda

Nasional
Sebelum Wafat, Jampidum Kejagung Sempat Dirawat di RSCM 2 Bulan

Sebelum Wafat, Jampidum Kejagung Sempat Dirawat di RSCM 2 Bulan

Nasional
Jampidum Kejagung Fadil Zumhana Meninggal Dunia

Jampidum Kejagung Fadil Zumhana Meninggal Dunia

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, PKS: Kontrol Terhadap Pemerintah Wajib

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, PKS: Kontrol Terhadap Pemerintah Wajib

Nasional
Istri di Minahasa Dibunuh karena Mengigau, Komnas Perempuan Sebut Fenomena Femisida

Istri di Minahasa Dibunuh karena Mengigau, Komnas Perempuan Sebut Fenomena Femisida

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com