JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani meminta para kader partainya tidak besar kepala menanggapi hasil survei Litbang Kompas terkini, yang menunjukkan kenaikan elektabilitas Gerindra hingga 4 persen.
Menurutnya, hasil survei belum bisa menggambarkan hasil pemilu yang sesungguhnya.
"Bahwa apa yang selama ini digariskan oleh Ketua Umum sudah benar dan mendapat respons yang positif dari rakyat. Tapi kita jangan jumawa, jangan sombong, apalagi takabur," kata Muzani dalam keterangannya, Selasa (23/5/2023).
Baca juga: Survei Litbang Kompas: Demokrat, Golkar, Perindo, Nasdem Jadi Partai Paling Disukai
Muzani menjelaskan, survei adalah potret atau gambaran keadaan pilihan politik pada saat survei dilakukan. Sehingga, hal itu masih dapat berubah atau terjadi fluktuasi hasil seiring berjalannya waktu.
Hal terpenting, imbuh dia, adalah hasil pemilu yang nantinya akan dilaksanakan pada 14 Februari 2024.
"Di sisi lain, survei terkadang mengalami kenaikan atau penurunan. Itu sebabnya kami berharap hasil survei Litbang Kompas hari ini bisa dijadikan acuan dan penyemangat dalam kerja-kerja politik seluruh struktur dan kader Gerindra di seluruh Indonesia," ujarnya.
Baca juga: Survei Litbang Kompas: Elektabilitas Partai Pengusung Ganjar 26,2 Persen, Anies 18,1 Persen
Sementara itu, Muzani mengingatkan, agar kader Gerindra tetap melaksanakan perintah Prabowo, yaitu untuk terus mengedepankan kepentingan publik sebagai tujuan perjuangan.
"Dan dalam bertindak jangan jauh-jauh dari rakyat apalagi meninggalkan atau mengkhianati rakyat. Dan itu yang akan terus kami pegang dalam berjuang," tutur dia.
Ia mengatakan, selama ini Prabowo selalu berpesan tentang pentingnya dukungan dan kepercayaan publik untuk Gerindra. Oleh karena itu, seluruh kader Gerindra diminta untuk terus memperjuangkan aspirasi masyarakat.
"Itu sebabnya, dalam tahun politik ini kami berharap kader Gerindra untuk menjaga perkataan. Berkatalah yang benar. Jika tidak bisa, lebih baik diam," ucap Muzani.
Baca juga: Survei Litbang Kompas: Kepopuleran PKB, Nasdem, PKS, dan PAN Meningkat
"Karena dari perkataan itu terkadang seseorang dapat tergelincir karena tidak mampu menjaga perkataan yang benar atau yang baik," sambung dia.
Sebelumnya diberitakan, survei Litbang Kompas terkini mencatat elektoral partai-partai politik.
Urutan pertama elektoral partai politik diduduki oleh PDI Perjuangan dengan elektabilitas 23,3 persen.
Sementara di urutan kedua ada Partai Gerindra dengan persentase 18,6 persen. Ketiga Demokat 8,0. Keempat Golkar 7,3 persen.
Gerindra sukses meningkatkan elektabilitasnya dari 14,3 persen pada Januari 2023 menjadi 18,6 persen pada Mei 2023.
Baca juga: Survei Litbang Kompas: Demokrat Partai yang Paling Disukai, Disusul Golkar dan Gerindra
"Penambahan elektabilitas Gerindra ini (4,3 persen) merupakan yang tertinggi diraih partai pimpinan Prabowo Subianto tersebut sejak survei Kompas dilakukan pada Oktober 2019," tulis Litbang Kompas.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.