Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei Litbang "Kompas": Elektabilitas Partai Pengusung Ganjar 26,2 Persen, Anies 18,1 Persen

Kompas.com - 23/05/2023, 08:17 WIB
Ardito Ramadhan,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Hasil survei Litbang Kompas yang dilakukan pada 29 April-10 Mei 2023 menunjukkan, elektabilitas gabungan partai politik yang mengusung Ganjar Pranowo sebagai calon presiden (capres) unggul dibandingkan koalisi pengusung Anies Baswedan.

Untuk diketahui, sejauh ini Ganjar sudah mengantongi tiket maju di pemilihan presiden (Pilpres) 2024 setelah dideklarasikan sebagai capres oleh PDI-P dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Berdasarkan hasil survei pada Mei 2023, PDI-P memiliki elektabilitas sebesar 23,3 persen dan PPP elektabilitasnya 2,9 persen. Apabila digabungkan menjadi 26,2 persen.

Angka ini bisa bertambah menjadi 27,1 persen apabila ikut menghitung elektabilitas dua partai nonparlemen yang telah menyatakan mendukung Ganjar, yakni Partai Hanura (0,6 persen) dan Partai Solidaritas Indonesia (0,3 persen).

Baca juga: Survei Litbang Kompas: Swing Voters Golkar, PKS, dan Nasdem Paling Tinggi

Selain Ganjar, Anies Baswedan juga sudah memperoleh tiket maju sebagai capres diusung oleh Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) yang terdiri dari Partai Nasdem, Partai Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Apabila dijumlahkan, elektabilitas koalisi pendukung Anies ini berada di angka 18,1 persen. Sebab, elektabilitas Nasdem, Demokrat, dan PKS masing-masing berada di angka 6,3 persen, 8,0 persen, dan 3,8 persen.

Angka 18,1 persen ini dapat naik tipis menjadi 18,2 persen jika elektabilitas Partai Ummat yang mendukung Anies turut diperhitungkan.

Survei Litbang Kompas: Tingkat Pengenalan dan Kesukaan Partai Politik, serta Tren Elektabilitas Partai Politik

Lantas, di mana Prabowo?

Berbeda dengan Ganjar dan Anies, Prabowo belum resmi mendapatkan tiket maju sebagai capres karena baru Partai Gerindra yang mendeklarasikannya sebagai capres dan belum memenuhi ambang batas pencalonan presiden.

Baca juga: Survei Litbang Kompas: Demokrat Gusur Golkar meski Sama-sama Turun

Namun, seperti diketahui, Partai Gerindra telah membentuk koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR) bersama Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) meski koalisi ini belum menetapkan soal pencapresan.

Berdasarkan survei Litbang Kompas, elektabilitas KIR berada di angka 24,1, terdiri dari Gerindra (18,6 persen) dan PKB (5,5 persen).

Sementara itu, akhir-akhir ini Partai Golkar juga menunjukkan gelagat ingin menduetkan Prabowo dengan ketua umumnya, Airlangga Hartato, sebagai pasangan capres dan calon wakil presiden (cawapres).

Partai Golkar dan PKB juga sudah sepakat untuk menjajaki sebuah koalisi besar yang bakal mengusung calon alternatif di samping Ganjar dan Anies.

Apabila Golkar benar merapat dan PKB tidak meninggalkan Prabowo, maka elektabilitas gabungan partai politik pendukung Prabowo berdasarkan survei ini dapat mencapai 31,4 persen karena Golkar memiliki angka keterpilihan 7,3 persen.

Baca juga: Survei Litbang Kompas: Demokrat Partai yang Paling Disukai, Disusul Golkar dan Gerindra

Halaman:


Terkini Lainnya

Tunggu Langkah Prabowo, Golkar Tak Masalah PDI-P Merapat ke Koalisi Pemerintahan Selanjutnya

Tunggu Langkah Prabowo, Golkar Tak Masalah PDI-P Merapat ke Koalisi Pemerintahan Selanjutnya

Nasional
Yusril Kembali Klarifikasi Soal 'Mahkamah Kalkulator' yang Dikutip Mahfud MD

Yusril Kembali Klarifikasi Soal "Mahkamah Kalkulator" yang Dikutip Mahfud MD

Nasional
Setelah Lebaran, Ketua MA Proses Pengisian Wakil Ketua MA Non-Yudisial dan Sekretaris MA yang Kosong

Setelah Lebaran, Ketua MA Proses Pengisian Wakil Ketua MA Non-Yudisial dan Sekretaris MA yang Kosong

Nasional
Jokowi: Saya Tidak Mau Berkomentar yang Berkaitan dengan MK

Jokowi: Saya Tidak Mau Berkomentar yang Berkaitan dengan MK

Nasional
KPU dan Kubu Prabowo Kompak, Anggap Gugatan Anies dan Ganjar Langgar Aturan MK

KPU dan Kubu Prabowo Kompak, Anggap Gugatan Anies dan Ganjar Langgar Aturan MK

Nasional
Sekjen Golkar: Bayangkan kalau Kita Lagi Siapkan Pilkada, Malah Bicara Munas, Apa Enggak Pecah?

Sekjen Golkar: Bayangkan kalau Kita Lagi Siapkan Pilkada, Malah Bicara Munas, Apa Enggak Pecah?

Nasional
Singgung Pernyataan Puan soal Hak Angket Pemilu, Golkar: Yang Usulkan Ternyata Belum Berproses

Singgung Pernyataan Puan soal Hak Angket Pemilu, Golkar: Yang Usulkan Ternyata Belum Berproses

Nasional
UU DKJ Disahkan, Gubernur Jakarta Tetap Dipilih Langsung Rakyat

UU DKJ Disahkan, Gubernur Jakarta Tetap Dipilih Langsung Rakyat

Nasional
THN Ungkap Praktik Pembatalan Hasil Pemilu Terjadi di Berbagai Negara

THN Ungkap Praktik Pembatalan Hasil Pemilu Terjadi di Berbagai Negara

Nasional
Jelaskan Kenapa Hak Angket Pemilu Belum Berjalan, Fraksi PKB Singgung soal Peran PDI-P

Jelaskan Kenapa Hak Angket Pemilu Belum Berjalan, Fraksi PKB Singgung soal Peran PDI-P

Nasional
Kubu Prabowo Anggap Permintaan Diskualifikasi Gibran Tidak Relevan

Kubu Prabowo Anggap Permintaan Diskualifikasi Gibran Tidak Relevan

Nasional
Kubu Prabowo-Gibran Minta MK Putus Gugatan Anies-Muhaimin Cacat Formil

Kubu Prabowo-Gibran Minta MK Putus Gugatan Anies-Muhaimin Cacat Formil

Nasional
Momen Hakim MK Tegur Kuasa Hukum yang Puja-puji Ketua KPU RI Hasyim Ay'ari

Momen Hakim MK Tegur Kuasa Hukum yang Puja-puji Ketua KPU RI Hasyim Ay'ari

Nasional
Presiden Diminta Segera Atasi Kekosongan Jabatan Wakil Ketua MA Bidang Non-Yudisial

Presiden Diminta Segera Atasi Kekosongan Jabatan Wakil Ketua MA Bidang Non-Yudisial

Nasional
UU DKJ Disahkan, Jakarta Tak Lagi Sandang 'DKI'

UU DKJ Disahkan, Jakarta Tak Lagi Sandang "DKI"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com