Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei Litbang "Kompas": "Swing Voters" Golkar, PKS, dan Nasdem Paling Tinggi

Kompas.com - 23/05/2023, 06:31 WIB
Ardito Ramadhan,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Hasil survei Litbang Kompas pada 29 April-10 Mei 2023 menunjukkan, proporsi pemilih partai politik masih didonominasi oleh pemilih bimbang atau swing voters.

Berdasarkan survei, ada tiga partai politik yang proporsi swing voters-nya berada di atas angka 60 persen, yakni Partai Golkar 65,5 persen, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) 62,2 persen, dan Partai Nasdem 62,1 persen.

Proporsi pemilih bimbang tiga partai politik itu diikuti oleh Partai Demokrat 58 persen, Partai Amanat Nasional (PAN) 57,9 persen, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) 53,7 persen, dan Partai Gerindra 51 persen.

Dari sembilan partai politik yang menduduki kursi parlemen, hanya PDI-P dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang pemilihnya lebih didominasi oleh strong voters atau pemilih garis keras.

Baca juga: Survei Litbang Kompas: Demokrat Gusur Golkar meski Sama-sama Turun

Survei Litbang Kompas ini menunjukkan, proporsi strong voters PDI-P berada di angka 56,2 persen. Sedangkan 43,8 persen lainnya adalah swing voters.

Sementara itu, 65,5 persen pemilih PPP adalah strong voters, hanya 34,5 pemilih partai berlambang Kabah itu yang merupakan pemilih bimbang.

Litbang Kompas/RFC/YOH Survei Litbang Kompas: Elektoral Partai Politik Berdasarkan Wilayah

Menurut Litbang Kompas, temuan terkait swing voters ini menandakan partai politik harus terus melakukan kerja-kerja elektoral, dimulai dari meningkatkan awareness di muka publik.

"Survei Litbang Kompas merekam bagaimana saat ini parpol masih dihadapkan pada kerja-kerja untuk meningkatkan popularitas mereka di mata pemilih," tulis Litbang Kompas, dikutip dari Harian Kompas edisi Selasa (23/5/2023).

Baca juga: Golkar: Dedi Mulyadi Keluar karena Alasan Pribadi, Bukan gara-gara Ridwan Kamil

Hal ini dinilai penting untuk mendongrak akseptabilitas bagi partai politik yang kemudian menjadi pintu masuk untuk mendapatkan limpahan elektoral.

"Aspek menjaga sejauh mana parpol memiliki pemilih garis keras dan melebarkan sayapnya ke pemilih mengambang, pada akhirnya juga memberikan sumbangan daya tawar bagi partai untuk membangun koalisi," tulis Litbang Kompas.

Survei Litbang Kompas ini dilakukan secara tatap muka pada 29 April-10 Mei 2023.

Sebanyak 1.200 responden dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 38 provinsi Indonesia.

Survei ini memiliki tingkat kepercayaan 95 persen, dengan margin of error lebih kurang 2,83 persen.

Baca juga: Survei Litbang Kompas: PDI-P dan Gerindra Semakin Unggul, Demokrat Geser Golkar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Nasional
Nasdem: Anies 'Top Priority' Jadi Cagub DKI

Nasdem: Anies "Top Priority" Jadi Cagub DKI

Nasional
Sekjen PDI-P: Banyak Pengurus Ranting Minta Pertemuan Megawati-Jokowi Tak Terjadi

Sekjen PDI-P: Banyak Pengurus Ranting Minta Pertemuan Megawati-Jokowi Tak Terjadi

Nasional
Bisa Tingkatkan Kualitas dan Kuantitas Hakim Perempuan, Ketua MA Apresiasi Penyelenggaraan Seminar Internasional oleh BPHPI

Bisa Tingkatkan Kualitas dan Kuantitas Hakim Perempuan, Ketua MA Apresiasi Penyelenggaraan Seminar Internasional oleh BPHPI

Nasional
Jelang Pemberangkatan Haji, Fahira Idris: Kebijakan Haji Ramah Lansia Harap Diimplementasikan secara Optimal

Jelang Pemberangkatan Haji, Fahira Idris: Kebijakan Haji Ramah Lansia Harap Diimplementasikan secara Optimal

Nasional
Anies Tak Mau Berandai-andai Ditawari Kursi Menteri oleh Prabowo-Gibran

Anies Tak Mau Berandai-andai Ditawari Kursi Menteri oleh Prabowo-Gibran

Nasional
PKS Siapkan 3 Kadernya Maju Pilkada DKI, Bagaimana dengan Anies?

PKS Siapkan 3 Kadernya Maju Pilkada DKI, Bagaimana dengan Anies?

Nasional
Anies Mengaku Ingin Rehat Setelah Rangkaian Pilpres Selesai

Anies Mengaku Ingin Rehat Setelah Rangkaian Pilpres Selesai

Nasional
Koalisi Gemuk Prabowo-Gibran ibarat Pisau Bermata Dua

Koalisi Gemuk Prabowo-Gibran ibarat Pisau Bermata Dua

Nasional
Tawaran Posisi Penting untuk Jokowi Setelah Tak Lagi Dianggap Kader oleh PDI-P

Tawaran Posisi Penting untuk Jokowi Setelah Tak Lagi Dianggap Kader oleh PDI-P

Nasional
Diminta Mundur oleh TKN, Berikut 6 Menteri PDI-P dalam Periode Kedua Jokowi

Diminta Mundur oleh TKN, Berikut 6 Menteri PDI-P dalam Periode Kedua Jokowi

Nasional
Nasdem Tunggu Jawaban Anies Soal Tawaran Jadi Cagub DKI

Nasdem Tunggu Jawaban Anies Soal Tawaran Jadi Cagub DKI

Nasional
Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com