Desa maju juga bertambah dari 3.608 desa menjadi 20.249 desa. Desa berkembang meningkat dari 22.882 desa menjadi 33.902 desa.
Sedang desa tertinggal dan desa sangat tertinggal terus berkurang, dari 33.592 desa tertinggal, berkurang menjadi 9.584 desa, dan desa sangat tertinggal turun dari 13.453 menjadi 4.982 desa.
Lantaran wilayah 75.265 pemerintahan desa mencakup 91 persen wilayah pemerintahan Indonesia, dan 214 juta warga desa hasil pendataan Indeks Desa Membangun (IDM) Kemendesa PDTT mencakup 71 persen penduduk Indonesia, SDGs Desa akan menentukan 84 persen pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB)/Sustainable Development Goals tahun 2030.
Apalagi semua dana desa mulai dimanfaatkan desa untuk mendukung pencapaian tujua-tujuan SDGs Desa.
Tahun 2022 lalu, sebesar Rp 25.451.178.789.227 atau 37,43 persen dana desa telah dimanfaatkan desa untuk mencapai tujuan SDGs Desa ke-1 Desa Tanpa Kemiskinan.
Sebesar Rp 11.062.158.009.384 atau 16,27 persen dana desa untuk mencapai tujuan ke-3 Desa Sehat dan Sejahtera.
Sebesar Rp 8.708.299.604.454 atau 12,81 persen dana desa dimanfaatkan untuk mendukung pencapaian tujuan ke-2 Desa Tanpa Kelaparan. Sisanya terdistribusi untuk mendukung pencapaian 15 tujuan SDGs Desa lainnnya.
Melalui wacana baru, pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa akan kian progresif memandirikan desa, memajukan Indonesia. SDGs Desa sebagai Bahasa Kebangkitan Desa akan menjadi instrument mengistimewakan desa dan warga desa.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.