Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies Dinilai Patut Pilih Cawapres dari Luar demi Soliditas Koalisi

Kompas.com - 09/05/2023, 19:18 WIB
Aryo Putranto Saptohutomo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Usulan supaya bakal calon presiden dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP), Anies Baswedan, memilih bakal pendampingnya dari kalangan luar dinilai patut dipertimbangkan demi keseimbangan internal koalisi.

Peneliti Indikator Politik Indonesia Bawono Kumoro menilai, usulan supaya Anies memilih pendampingnya dari tokoh luar supaya menekan potensi sikap tidak adil.

"Karena apabila (bakal cawapres) berasal dari salah satu partai politik koalisi maka dikhawatirkan dia akan bersikap cenderung kepada partai politik dia berasal. Soliditas koalisi pun akan rentan," kata Bawono dalam keterangannya seperti dikutip pada Selasa (9/5/2023).

Di sisi lain, Bawono menilai KPP sebaiknya saat ini mengutamakan penguatan soliditas koalisi, terutama memastikan tiket pencalonan.

Baca juga: Jawaban PKS soal Kemungkinan Usulkan Sandiaga Uno Jadi Cawapres Anies

Selain itu, kata dia, KPP juga perlu memperkuat jaringan dan koordinasi di antara partai politik anggotanya dari tingkat pusat hingga daerah.

Saat ini partai politik yang menjadi anggota KPP adalah Partai Nasdem, Partai Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

"Serta tentu saja juga rencana sosialisasi politik dengan mengujungi daerah-daerah untuk meningkatkan tingkat popularitas mantan Gubernur DKI Jakarta itu," ucap Bawono.

Di sisi lain, Bawono menilai Anies juga perlu meningkatkan tingkat popularitasnya supaya lebih bertaji menjelang pendaftaran capres-cawapres pada Oktober 2023 mendatang.

Menurut Bawono, berdasarkan data survei terakhir dari Indikator Politik Indonesia, tingkat popularitas Anies Baswedan belum mencapai angka 90 persen.

Baca juga: Nasdem Renggang dengan Jokowi Usai Capreskan Anies, Surya Paloh: Apa Salahnya Mencalonkan?

Maka dari itu Bawono menyarankan Anies menambah intensitas safari politik dengan berkeliling Indonesia buat mendongkrak popularitasnya.

"Dengan meningkatkan popularitas diri tentu juga akan memperluas kemungkinan untuk disukai pemilih. Apabila telah disukai otomatis akan dipilih sehingga tentu saja berujung pada peningkatan elektabilitas," ucap Bawono.

Sebelumnya diberitakan, Anies sempat menyinggung soal pertemuan dari Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan kepada Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh.

Pembahasan itu disampaikan Luhut saat makan siang bersama Paloh di Wisma Nusantara, Menteng, Jakarta, Jumat (5/5/2023) pekan lalu.

Dalam pertemuan itu Paloh menyebutkan Luhut sempat mengusulkan soal sosok bakal cawapres. Namun, nyatanya, Paloh tidak menyampaikan masukan Luhut soal cawapres kepada Anies.

Di sisi lain, PKS sebagai salah satu parpol yang mengusung Anies menyatakan figur non partai politik juga patut diperhitungkan sebagai bakal cawapres, asal memenuhi syarat.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Jokowi Makan Mie Gacoan di NTB, Pesan Mi Level 0

Jokowi Makan Mie Gacoan di NTB, Pesan Mi Level 0

Nasional
Kaum Intelektual Dinilai Tak Punya Keberanian, Justru Jadi Penyokong Kekuasaan Tirani

Kaum Intelektual Dinilai Tak Punya Keberanian, Justru Jadi Penyokong Kekuasaan Tirani

Nasional
[POPULER NASIONAL] Para Sesepuh Kopassus Bertemu | Prabowo Ingin Libatkan Megawati Susun Kabinet

[POPULER NASIONAL] Para Sesepuh Kopassus Bertemu | Prabowo Ingin Libatkan Megawati Susun Kabinet

Nasional
Rute Transjakarta 9F Rusun Tambora - Pluit

Rute Transjakarta 9F Rusun Tambora - Pluit

Nasional
Tanggal 4 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 4 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Nasional
Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

BrandzView
Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

Nasional
Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Nasional
Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

Nasional
Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

Nasional
Satgas Rafi 2024 Usai, Pertamina Patra Niaga Apresiasi Penindakan Pelanggaran SPBU oleh Aparat

Satgas Rafi 2024 Usai, Pertamina Patra Niaga Apresiasi Penindakan Pelanggaran SPBU oleh Aparat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com