Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diusulkan Jadi Cawapres Anies, AHY Tak Didaftarkan Ikut Pileg 2024

Kompas.com - 09/05/2023, 13:34 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Demokrat tidak mengikutsertakan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dalam gelanggang Pemilihan Anggota Legislatif (Pileg) pada Pemilu 2024.

Deputi Badan Litbang Partai Demokrat Syahrial Nasution mengatakan, AHY memang fokus mengantarkan Demokrat untuk memenangkan Pemilu 2024.

"Mas AHY tidak masuk daftar calon anggota legislatif. Dari sejak terpilih di kongres, positioning Mas AHY adalah sebagai ketua umum untuk mengantarkan Partai Demokrat kembali memenangkan Pemilu 2024, baik pilpres maupun pileg," ujar Syahrial saat dimintai konfirmasi, Selasa (9/5/2023).

Baca juga: AHY Dinilai Bijak Membiarkan Anies Tentukan Bakal Cawapres

Menurut Syahrial, AHY berhasil menaikkan elektabilitas Partai Demokrat, membangun konsolidasi partai, hingga mengantarkan Demokrat bergabung dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan.

Sebentar lagi, Koalisi Perubahan untuk Persatuan ini akan mengusung paket capres-cawapres.

Adapun Anies Baswedan menjadi bakal capres dalam koalisi yang dihuni oleh Demokrat, Nasdem, dan PKS ini.

Sementara itu, kata dia, AHY juga diusulkan oleh Demokrat untuk maju sebagai cawapres Anies, sehingga tidak mengikuti pileg.

"Demokrat sebagai bagian dari koalisi memang sejak awal mengusulkan Mas AHY sebagai cawapres-nya Anies. Namun menyerahkan keputusannya kepada Anies sesuai komunikasi yang berjalan di tim kecil koalisi selama ini," ujar Syahrial.

Adapun AHY mengaku akan menyerahkan kepada Anies Baswedan untuk menentukan sendiri cawapres untuk Pilpres 2024.

Baca juga: AHY Legowo Anies Tentukan Cawapres Sendiri: Yang Penting Bawa Kemenangan

AHY menyebut, Demokrat, Nasdem, dan PKS sepakat membiarkan Anies menentukan sendiri siapa sosok pendampingnya.

"Kami ingin terus membangun komunikasi yang semakin intensif, baik yang dilakukan secara langsung oleh tim kecil. Dan tentunya semua kami sudah serahkan kepada bacapres kita, Mas Anies Baswedan, sesuai dengan piagam kesepakatan yang telah ditandatangani oleh ketiga partai," ujar AHY saat ditemui di Senayan, Jakarta, Minggu (7/5/2023).

AHY menyampaikan, pada intinya, piagam kesepakatan itu memberikan kewenangan penuh kepada Anies untuk memilih Cawapres 2024.

Hal yang jelas, cawapres itu harus bisa membawa kemenangan bagi Koalisi Perubahan untuk Persatuan.

"Yang intinya kita memberikan kewenangan secara penuh kepada Mas Anies untuk menentukan, memilih pada saatnya cawapres yang memenuhi kriteria-kriteria yang kita harapkan bisa membawa kemenangan untuk Koalisi Perubahan," tutur dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com