“Menurut saya sih cocok, karena waktu itu Pak Presiden juga sudah mengatakan cocok. Jadi, Ganjar dengan Pak Sandi cocok,” ujar Mardiono ditemui di kawasan Permata Hijau, Jakarta.
PPP kemudian juga menggelar Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) di Yogyakarta yang berlangsung Selasa (25/4/2023).
Dikonfirmasi, Ketua Majelis Pertimbangan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy alias Rommy mengungkapkan setidaknya ada dua hal utama yang akan dibahas.
Pertama, wacana untuk bekerja sama dengan PDI-P untuk menghadapi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Kedua, kemungkinan mengusung kader sebagai calon wakil presiden (cawapres).
Rommy menyampaikan sudah mulai menjalin komunikasi informal dengan sejumlah kader elit partai banteng.
“Belum secara resmi (berkomunikasi dengan PDI-P). (Tapi) saya sudah berkomunikasi (informal) dengan beberapa pimpinan PDI-P,” katanya.
Merespons dinamika politik yang terjadi, Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga Mauladi mengatakan KIB bakal segera melakukan konsolidasi di Jakarta pada Kamis (27/4/2023).
Salah satu agendanya adalah mematangkan proses pengambilan keputusan soal penentuan capres dan cawapres koalisi tersebut.
Selain itu, konsolidasi juga akan membahas soal penjajakan pembentukan koalisi besar antara KIB dan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR) yang beranggotakan Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
“Agar dapat menambah basis sosial dan konstituen agar paslon yang akan diusung memiliki potensi besar untuk memenangi pilpres," kata Viva Yoga.
Baca juga: Sinyal Prabowo Tolak jadi Cawapres Ganjar dan Respons PDI-P
Satu hari setelah Ganjar dipilih menjadi capres oleh Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri, Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) langsung mendeklarasikan dukungan untuk Ganjar.
Ketua Umum Hanura Oesman Sapta Odang atau OSO menilai Ganjar adalah sosok yang akan berpihak pada daerah. Ia menganggap dengan kepemimpinan Ganjar, Indonesia akan makmur karena kepentingan daerah diutamakan.
Namun, ia tak berharap akan diajak berkoalisi oleh PDI-P. Sebab, tanpa bantuan parpol lain, PDI-P bisa mengusung capres dan cawapresnya sendiri.
“Yang jelas kita, partai kita sudah mendukung. Artinya tanpa koalisi pun kita sudah menjadi satu dengan dia,” ujar OSO di kediamannya, Jakarta, Sabtu.
Baca juga: PDI-P Tancap Gas Komunikasi dengan Hanura Usai Dukung Ganjar Capres
Merespons hal tersebut, Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto angkat bicara. Ia mengaku bakal segera membangun komunikasi dengan Hanura.
“Setelah (Hanura) memberikan dukungan, kami juga komunikasi dengan pimpinan dari Hanura,” ujar Hasto di kantor DPP PDI-P, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta, Senin (24/4/2023).
Lebih lanjut, Hasto menyatakan sudah ada beberapa parpol yang akan menemui PDI-P untuk memberikan dukungan pada Ganjar. Tetapi, ia enggan membeberkan parpol tersebut.
Menurutnya, PDI-P mempertimbangkan aspek ideologis, historis, kesamaan platform dan tanggung jawab untuk masa depan.
“Bekerja sama dengan PDI-P itu enak. Kami memberi ruang bagi partai untuk melakukan komunikasi politik dan kemudian deklarasi,” kata Hasto.
Baca juga: Prabowo Beri Sinyal Tolak Jadi Cawapres Ganjar, PDI-P: Kita Enggak Model Kawin Paksa
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.