"Sama sekali tidak benar, karena memang belum diputuskan oleh Ibu Ketua Umum yang memang oleh keputusan kongres mendapat mandat untuk mengambil keputusan terhadap calon presiden dan calon wakil presiden yang akan diputuskan pada momentum yang tepat," tandas Hasto.
Terkait ini, Pengamat Politik Universitas Al Azhar Ujang Komarudin meyakini, kabar mengenai restu Megawati ke Ganjar memang baru desas-desus belaka.
Sebabnya, sejak lama elite partai banteng mengatakan, keputusan soal capres PDI-P ada di tangan Megawati sebagai pimpinan tertinggi partai. Oleh karenanya, selama bukan Mega yang bicara, kabar itu hanyalah isu.
Baca juga: Bela FX Rudy soal Restu Megawati untuk Ganjar, Pacul: Dia Sudah Klarifikasi, Kan Selesai
“Kalau desas-desus isu bahwa Ganjar mendapat restu dari Megawati karena loyalitasnya kemarin menolak perintah partai terkait dengan kedatangan Timnas Israel dianggap loyal, itu baru satu kali uji loyalitas, masih harus diuji dalam tahapan-tahapan selanjutnya,” kata Ujang kepada Kompas.com, Kamis (13/4/2023).
Namun demikian, menurut Ujang, besar peluang PDI-P mengusung Ganjar sebagai capres, sebagaimana spekulasi publik selama ini.
Bagaimanapun, Ganjar merupakan kader PDI-P dengan tingkat elektoral tertinggi. Namanya menjuarai survei elektabilitas berbagai lembaga dengan angka elektoral di kisaran 20-30 persen.
Dibandingkan dengan Puan Maharani, putri mahkota partai yang kini menjabat sebagai Ketua DPP PDI-P, elektabilitas Ganjar jauh lebih unggul.
“Jadi memang secara rasional, Ganjar bisa saja diusung oleh Megawati karena elektabilitasnya lebih baik daripada Puan Maharani,” ujarnya.
Baca juga: Survei Litbang Kompas: Ganjar Pranowo Diprediksi Kehilangan Dukungan Swing Voters
Memang, elektabilitas Ganjar belakangan terjun bebas imbas batalnya penyelenggaraan Piala Dunia U20 di Indonesia. Namun, Ujang menduga, itu tak akan jadi soal buat PDI-P.
Sebagai partai pemenang pemilu dua kali berturut-turut yang mengantongi elektabilitas terbesar, PDI-P diprediksi akan tetap mengusung kader sendiri sebagai calon RI-1.
Selain itu, untuk mendapatkan coat-tail effect atau efek ekor jas, partai berjargon wong cilik itu dipastikan enggan menempatkan kadernya "hanya" di kursi calon RI-2.
Diyakini, Megawati akan menunjuk sosok yang paling menjanjikan kemenangan, yakni yang punya elektabilitas tinggi, mengerucut ke sosok Ganjar.
“Walaupun Ganjar turun elektabilitasnya, kemungkinan besar PDI-P masih berani untuk mengusung Ganjar. Ini terkait dengan pertaruhan suara partainya, karena kalau tidak ada kader partai yang bisa jadi capres, ya suara PDI-P seakan tersalip oleh partai-partai kalau tidak ada capres sendiri,” tutur Ujang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.